NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah menyambut baik kedatangan 21 Mahasiswa Mahasiswi program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Borneo Tarakan melalui Program Modul Nusantara (MN) dan 11 orang mahasiswa Borneo Tarakan Fakultas Perikanan didampingi oleh Satu Dosen Fakultas Perikanan Muhammad Firdaus di ruang VIP Lantai IV Kantor Bupati Nunukan, Kamis (8/12)
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merasakan suasana belajar selama satu semester di perguruan tinggi lain sesuai dengan pilihannya. Mereka yang terpilih telah melalui tahap seleksi.
Salah satu Sub Kegiatan dari Program pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah program Modul Nusantara yang mana kegiatannya terfokus lebih kepada Kebhinekaan, Persatuan dan Adat Budaya. Mahasiswa yang mengikuti program ini akan mempelajari, mengenal dan mempraktekkan tentang budaya adat istiadat etnis.
Pada kesempatan ini sebanyak 31 mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mendapatkan motivasi dari Wabup H. Hanafiah.
Dalam kesempatan sambutannya Wakil Bupati Nunukan menyambut dengan hangat kehadiran Mahasiswa Mahasiswi PMM tersebut. Dengan tangan terbuka Wakil Bupati mengatakan selain untuk membangun silaturahmi antara mahasiswa mahasiswi yang tergabung dalam Program PMM ini dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan, Kegiatan ini juga sebagai motivasi dan dorongan kepada masyarakat Kabupaten Nunukan yang ada di Perbatasan terkhusus di wilayah sebatik yang nantinya akan bersentuhan langsung dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan.
Di kesempatan yang sama, dosen perikanan Universitas Borneo Tarakan, Muhammad Firdaus mengatakan Universitas Borneo Tarakan salah satu perguruan tinggi sebagai penerima program tersebut dan menerima mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia. Ada 42 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Aceh, Medan, Sumatra Utara dan lainnya, mereka ini berkegiatan atau berkuliah di Universitas Borneo Tarakan satu semester dengan mengambil mata kuliah yang ada.
Di akhir acara, perwakilan mahasiswa mahasiswi dipersilahkan memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing, di hadapan Wakil Bupati dengan bahasa yang sedikit kaku, mahasiswa tersebut menjelaskan di kehidupan sehari-hari mereka lebih banyak berbahasa Indonesia.
(PROKOMPIM/Nam)