MALINAU – Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Wagub) Dr. Yansen TP. M.Si, membuka Kegiatan Rembuk Stunting dan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Provinsi Kalimantan Utara tahun 2024 Berlangsung di Ruang Tebengang Kantor Bupati Malinau, Kabupaten Malinau, Kamis (7/3)
Kegiatan ini bertujuan untuk penguatan dan peran pemerintah daerah serta mitra kerja dalam peningkatan akses kualitas pelayanan, pergerakkan program percepatan penurunan stunting dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di provinsi kaltara.
Dalam kesempatan ini, Wagub menyampaikan dengan adanya bonus demografi, bangsa indonesia memiliki kekuatan dan peluang yang besar untuk bisa keluar dari kondisi negara midle income di karenakan adanya sumber daya manusia usia produktif yang melimpah.
Stuktur penduduk seperti ini harus terus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi, pendidikan, kecukupan akses dan kualitas pangan, kualitas ekonomi serta kualitas lingkungan dan sanitasi. Jelasnya saat membacakan sambutan Gubernur
Tambahnya, Wagub juga selaku ketua penggerak tim penurunan stunting di provinsi kaltara ini, mengajak seluruh perangkat daerah agar tetap semangat untuk bisa menurunkan stunting dan kemiskinan ekstrim dikaltara.
“Saya berharap dengan rembuk ini kita mendapatkan hasil, tetap semangat dan berlomba lomba untuk membebaskan provinsi kaltara bebas dari stunting dan kemiskinan ekstrim sesuai target yang sudah kita sepakati bersama dengan cara berkalobarasi antar seluruh kabupaten/kota,”kata Wagub.
Perlu juga diketahui berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Provinsi Kaltara pada tahun 2023 adalah sebesar 6,45 Persen (per maret 2023). Sementara berdasarkan data survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS), angka kemiskinan ekstrem Provinsi Kaltara pada tahun 2023 adalah sebesar 6,34 persen.
Dari data itu, Wagub menyampaikan pada tahun 2024 Pemprov Kaltara menganggarkan dana sebesar Rp421 miliar untuk melaksanakan kurang lebih 38 program baik secara langsung maupun bersifat pendukung diantaranya bantuan beasiswa dan penyediaan biaya personil peserta didik, peningkatan infrastruktur dan layanan dasar, bantuan bagi masyarakat tidak mampu dan lanjut usia, bantuan bagi kelompok usaha, bantuan listrik gratis dan berbagai program lainnya.
Dan juga menganggarkan dana untuk percepatan penurunan stunting sebesar Rp33 miliar untuk melaksanakan 20 program diantaranya pemberian makanan tambahan, dokter terbang dan pelaksanaan berbagai intervensi sensitive maupun spesifik.
“Pemerintah saat ini berupaya untuk terus menjalin kerja dama dan kolaborasi dengan berbagai pihak swasta, akademisi, masyarakat sipil, komunitas dan media demi tercapainya tujuan bersama yaitu masyarakat kaltara yang berubah, maju dan sehaterah,”katanya.
Penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstream di Kaltara membuat provinsi ke-34 ini optimis dapat mencapai target nasional pada tahun 2024. Yakni 0 persen kemiskinan, dan 14 persen prevelensi stunting.
(dkisp)