Polres Nunukan Deklarasi Damai Pasca Pemilu 2019

Nunukan, Berandankrinews.com—Polres Nunukan deklarasikan Damai Pasca Pemungutan suara dan tahapan penghitungan rekapitulasi Suara pemilu 2019, di Aula Sebatik Polres Nunukan, Rabu (24/4/19) pagi tadi.

Deklarasi Damai itu mengangkat tema Silahturahmi Komponen Masyarakat Nunukan Pasca Pungutan Suara Pemilu 2019.

Dalam sambutan Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH mengatakan saat ini khusus wilayah Kaltara khusunya Kabupaten Nunukan termasuk wilayah yang aman dan tertib dalam pelaksanaan Pemilu Pasca Pemungutan suara, hal tersebut tidak terlepas dari dukungan semua elemen masyarakat dan kerjasama TNI Polri dalam pengamanan.

Hingga saat ini belum ada pengumuman resmi siapa yang menang dan siapa yang kalah semua menunggu hasil resmi dari KPU, terangnya.

Sementara itu Dandim 0911/ Nunukan Letkol Czi Abdillah Arif juga mengatakan hal yang sama bahwa, proses Pemilu saat ini pasca pemungutan suara Pemilu 2019 berjalan aman.

Dandim 0911/Nunukan berpesan kepada Masyarakat Nunukan untuk terus memiliki semangat mempertahankan Persatuan dan kesatuan, meskipun Pilihan kita berbeda.

“mari kita mempertahankan persatuan dan kesatuan, meskipun kita berbeda piliha. Mari kita wujudkan Pemilu yang aman dan damai,” Ajak Dandim.

Sementara KPUD Kabupaten Nunukan sangat mengapresiasi, wilayah Kabupaten Nunukan masuk predikat wilayah teraman dalam pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 hingga saat ini.

“Kami sebagai penyelenggara Pemilu masih memiliki kekurangan dan kendala-kendala tehknis selama di lapangan, namun alhamdulillah semua masih bisa diatasi hal tersebut tidak lepas dari dukungan TNI Polri dan Pemerintah Daerah. Tehknis Perhitungan Suara tingkat Kabupaten saat ini sudah kami persiapkan sementara tingkat PPK masih berjalan,” Ujar Rahman, SP ketua KPUD Kabupaten Nunukan.

Hadir pada Deklarasi Damai,
Sekretaris Nunukan Drs. Serfianus, S.IP, M.Si, Wakil Ketua DPRD Nunukan, Hj Nursan, Dansatgas Yonif Raider 613/RJA Letkol Inf Fardin Wardana, Wakapolres Nunukan Kompol Imam Muhadi, S. Sos, Dankal Bokori Lanal Nunukan, Kapten Laut (P) Kustoyo, Pwk Kejaksaan Nunukan, Alfian, Kepala Pengadilan Nunukan, Candra Nurendra Adiyana, S.H, KN, M. Hum, Ketua FKUB Nnk H. Hermansyah, Ketua Bawaslu Nunukan, Yusran, Kepala Kesbangpol Nunukan, Joko Santoso, Ketua Pemenangan Paslon No 1, Khairil Anwar, Ketua Pemenangan Paslon No 2, Mohd Nurdin, Partai Gerindera Haji, Senong, Partai Perindo Mohd. Taher, Toga Budha, Jhonson, Toga Konghucu, Susanto, Toga Hindu Sertu Wayan Adhi dan PKB Suharto.

Kegiatan Deklarasi Damai bersama dilaksanakan dalam rangka menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban pasca pemungutan suara Pemilu 2019 di wilayah Kabupaten Nunukan. (Humas Polres Nunukan)

Dituding Melakukan Pungli, Sudirman Angkat Bicara

Nunukan, Berandankrinews.com-Masyarakat sempat diramaikan dengan adanya staf Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Nunukan Selatan yang melakukan Pungli. Namun faktanya tidak sesuai dengan buah bibir yang berkembang dikalangan masyarakat.

Staf Kecamatan Lumbis Ogong, Sudirman Agus membantah atas tudingan yang merugikan nama baik dirinya. pasalnya Sudirman di fitnah melakukan pungli dalam pengurusan surat tanah warga.

Dikatakan Sudirman Agus, saat itu dia bertugas di Kelurahan Tanjung Harapan sebagai staf biasa bagian Pemerintahan, ketika itu dia diminta untuk mengukur surat tanah, sementara atasannya sedang cuti.

“warga datang meminta saya untuk mengukur tanahnya, namun saya sampaikan bahwa atasan saya sedang cuti. Karena mendesak saya hubungi atasan saya dan sampaikan tentang pengukuran tanah tersebut, saya bilang bisa kah pak?, atasan saya bilang bisa selagi kamu tahu lahannya dan tidak bermasalah serta kamu siap bertanggung jawab,” Jelas Sudirman, Rabu (10/4).

lanjutnya, ketika itu, setelah tanahnya diukur warga ini menitipkan uang tunai sebesar Rp. 500.000 kepada Istri saya, kemudian saya sampaikan bahwa uang ini kebanyakan dan saya kembalikan. Tapi warga ini kembalikan lagi uang itu, saya bilang ini uang untuk apa kok banyak betul.

“kata istri saya, lebihnya bilang buat beli rokok, karena sesuai aturan yang disepakati bersama antara rt dan warga itu Rp.350.000 untuk transportasi dan akomodasi teman-teman kemudian uang lebihnya itu saya bagikan kepada teman-teman yang turun mengukur termasuk yang dari kecamatan,”ujar Sudirman.

Sudirman menuturkan, setelah pengukuran kemudian dibuatkan suratnya, setelah jadi dan kita serahkan kepada warga tersebut.

“suratnya sudah ditanda tangani semua, tinggal saksi satu dan ketua rt, kemudian saya kembalikan, tetapi warga tersebut menyuruh saya membawa surat itu ke Sedadap, saya bilang nantilah saya minta bantu teman bawa kesana, kemudian warga itu masuk ke warungnya mengambil uang 100.000 diberikan ke saya, namun saya menolak dan mengatakan ini uang untuk apa, sedangkan kemarin itu sudah banyak tapi katanya uang rokokmu atau kasih anggotamulah, saya bilang oklah kalau begitu nanti saya tanya kalau ada anggota yang mau,”ujarnya

Karena tidak ada yang mau, jadi saya yang bawa langsung ke sedadap untuk minta tanda tangan saksi itu, setelah ditanda tangani saya kembalikan lagi surat itu ke warga tersebut dan saya sampaikan itu tinggal ketua Rt yang belum tanda tanda tangan, jelas Sudirman.

“warga ini pun memberikan kepada ananknya bernama Salahuddin untuk meminta tanda tangan Ketua Rt, namun surat itu disimpan dibawah tilamnya. saat itu tiba-tiba pak rt meninggal dunia dan warga ini datang ke kantor menanyakan kelanjutan suratnya untuk PTSL, namun kita menyampaikan tidak bisa karena harus dibuatkan ulang, masalahnya tidak ditanda tangani Rt, sementara ketua rt nya sudah meninggal dunia,” jelas Sudirman kepada Berandankrinews.com

Sudirman menambahkan, setelah dilakukan kesepakatan surat itu dibuat ulang. “saya sampaikan kepada warga itu, bahwa surat itu kita buatkan ulang dengan gratis, meskipun itu bukan kesalahan kami, tetapi kesalahan kita, sehingga dipanggil lah Bhabinkamtibmas dan ketua rt untuk diklarifikasi,” ujarnya.

setelah dilakukan klarifikasi, saya langsung dimutasi ke Kecamatan Lumbis Ogong, namun yang saya dengar isu yang beredar bahwa saya dikatakan dimutasi karena melakukan pungli.

“saya tegaskan bahwa masalah mutasi itu tidak ada sangkutpautnya dengan informasi yang beredar terkait pungli, saya dimutasi karena memang di Kecamatan membutuhkan tenaga, sehingga saya dimutasikan kesana untuk membantu lagipun sudah sesuai aturan siap ditempatkan dimana saja, dan masalah pungli kan ada tim cyber pungli, kalau saya pungli pasti diproses hukum,”tegas Sudirman.

dia berharap yang menyebarkan isu hoax tersebut dapat menunjukan dirinya untuk dapat mempertanggung jawabkan apa yang dilakukannya.
“saya harap yang menyebarkan isu hoax itu muncul, kita selesaikan secara baik-baik, saya mau nama baik saya dikembalikan,” ujarnya. (Red)

Imigrasi Secepatnya Kordinasi Dengan Pihak Malaysia

Nunukan, Berandankrinews.com–Dua Polisi Malaysia yang diamankan Sabtu (30/3/19) Kemarin Malam, kini tengah menjalani pemeriksaan dikantor Imigrasi Nunukan, Minggu (31/3/19).

Kepala Imigrasi Nunukan Anton Hazali, SH, MH Saat ditemui diruang kerjanya Minggu (31/3/19) mengatakan, Saat ini kami berada dikantor imigrasi sejak tadi malam mengambil keterangan dari kedua WNA tersebut.

“Kedua WNA masih diambil keterangannya dari Inteldalkim kami, apabila nanti ada perkembangan akan kami kabarkan lagi,”Kata Anton Hazali kepada Berandankrinews.com.

Dikatakan Anton, Kedua WNA itu diduga merupakan Anggota penjaga perbatasan Polis Marin Malaysia.

“Nanti kita lihat, apakah benar pengakuannya karena kita belum konfirmasi ke Pihak kepolisian Malaysia dan KRI Tawau,”Jelasnya.

Selanjutnya kita juga akan laporkan ke atasan, nanti bagaimana petunjuk dari atasan. Karena hal ini mengingat hari libur, baik di Indonesia maupun Malaysia.

“Ini akan secepatnya kita berkordinasi, apakah kedua WNA ini betul anggota polis marin malaysia atau masyarakat biasa, sementara ini masih kita dalami. Ditunggu saja putusan lebih lanjut,” Tutupnya.

Tabung Gas 3 Kg Langkah, Ternyata Tidak Tepat Sasaran

Nunukan, Berandankrinews.com– Minggu (13/1/19), Jumina warga Jl. Kapten Sutanto RT.07 Kelurahan Nunukan Tengah, Nunukan sangat kecewa terhadap pangkalan Gas Elpiji 3 Kilogram Mulyani yang berada di Jl. TVRI Kelurahan Nunukan Timur.

Pasalnya setelah diberikan kupon dari pangakalan Mulyani untuk pengambilan gas elpiji bersubsidi itu namun Ia tidak mendapatkan tabung gas tersebut.

Gas Elpiji yang saat ini mengalami kelangkaan sehingga sulit diperoleh. Diduga pangkalan Mulyani ada permainan menjual ke orang lain yang tidak memiliki kupon.

Jumina mengatakan, saya ini sudah dikasih kupon untuk nanti ditukarkan di pangkalan itu, tapi saya kesana malah pemiliknya bilang kosong dan ada sisanya sudah dijual juga ke orang lain.

Dia menuturkan, saya tadikan menjenguk tetangga di Rumah sakit jadi belum sempat ke pangkalannya, karena adanya kupon yang diberikan berarti disimpankan sesuai kupon.

Tapi setelah ke Pangkalan itu, malah tidak dapat dan jatah saya telah dijual ke orang lain. Terpaksa saya membeli gas elpiji di Jl. Persemaian dengan Harga Rp. 30.000.

“Kami beli di Jl. Persemaian mas, Rp. 30.000, sedangkan di agen hanya Rp.18.000, untuk di Pangkalan Mulyani Rp. 20.000″Kata Jumina.

Jumina menuturkan, Gunanya kupon itu untuk apa, dikasih kupon kok malah antri, kan kita nanti bisa datang sendiri dengan kupon itu.

Pemilik Pangkalan LPJ 3 Kilogram, Mulyani saat ditemui Liputanfakta.com membenarkan adanya pemberian kupon kepada pelanggannya, namun menurutnya kupon itu diberikan untuk antri dipangkalannya.

“Saya memang ada berikan kupon 1 orang dua kupon, pelanggan itu memang dapat kupon, saya kira lebih kuponnya dan orang lain datang juga saya kasih lah,”Kata Mulyani, Minggu (13/1/19)

Mulyani juga mengatakan bahwa yang memiliki kupon harus antri.

“Saya suruh antri disini soalnya kalau tidak ada orangnya kami tidak tahu masih adakah orangnya,” kata Mulyani.

Lanjut Mulyani, Kupon sudah disesuaikan dengan Tabung gas yang ada dan perkirakan lebih atau salah hitung, sehingga kami berikan yang baru datang tanpa kupon.

“saya kasihkan ke orang, Saya tidak tahu kan,” ujar Mulyani.

Dia juga mengatakan bahwa tabung gas yang diterima nya dari agen tidak sesuai.

“Saya dapatnya 400 tabung gas, tapi 30 tabung gas diberikan ke pelabuhan, total saya terima hanya 370 tabung gas,” Ungkapnya.

Rumah dan Bengkel Elektronik Milik Trisna Ludes Terbakar

Nunukan, Berandankrinews.com– Satu Unit Rumah dan bengkel Elekronik di Jl. Pangeran Antasari RT.01 Kelurahan Selisun Kecamatan Nunukan Selatan ludes terbakar, Sabtu (12/1/19) pagi tadi sekitar pukul 10.30 wita.

Pemilik rumah Mohammad Trisna Atmadja (36) saat kejadian sedang tidak berada dirumahnya hanya istri dan dua orang anaknya saja.

Beruntung Dinas Pemadam kebakaran Kabupaten Nunukan dengan cepat dan sigap memadamkan api.

4 Unit Mobil pemadam kebakaran dikerahkan, kurang lebih 30 menit api dipadamkan dan dilakukan pendinginan.

Menurut saksi mata yakni Ketua RT. 01, Petrus Ola Sabon mengatakan, saat kejadian kebakaran hanya istri dan anaknya saja yang ada dirumah itu, sedangkan suaminya sedang keluar ada kerja dengan temannya.

Hal itu dibenarkan Mohammad Trisna, saat ditemui dipolsek Kota Nunukan dia mengatakan, tadi saya sedang kerja saat kejadian.

“Pagi tadi saya berangkat kerja sekitar pukul 09.00, kemudian saya ditelepon sama istri sekitar pukul 10. 30, katanya rumah kebakaran,”Tutur Trisna.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran namun diduga dari konsleting arus pendek listrik.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, namun kerugian perkiraan Trisna mencapai Rp. 200 juta.

“Kalau saya perkirakan kerugian mencapai 200 juta,”Ujarnya.

Untuk sementara kata Trisna, Dia bersama anak istrinya akan tinggal bersama orang tua.

“Sementara kita tinggal sama orang tua dulu,”kata Trisna. (**)