Bone, Berandankrinews.com- Danrem 141/Tp melakukan tatap muka dengan Orang Tua/Wali dan 24 Peserta Seleksi calon taruna akademi militer (Catar AKMIL) TNI AD Tahun 2019 Sub Panda Bone bertempat di Aula Jenderal Sudirman Makorem 141/Tp Jl. Jenderal Sudirman Watampone yang diwakilkan Kasipers Korem 141/Tp Letkol Inf Drs. Muhlis sebagai Sekertaris satu, Senin (29/4/19) lalu.
Adapun penyampaian Kasipers bahwa, Seleksi yang diadakan ini dalam rangka mencari prajurit yang terbaik dari yang terbaik.
“Upaya yang kalian lakukan sekarang ini berada di pundak kalian, Saya dan Perwira yang ada disini, termasuk orang Tua kalian tidak bisa menjamin kelulusan kalian,” Kata Muhlis.
Dia menambahkan, kepada Orang Tua ikhlas kan, bekali dengan doa dan yakinkan tidak ada orang yang bisa menjamin ataupun menjanjikan mereka bisa lulus dengan mengeluarkan uang, karna Negara dalam hal ini panitia akan melakukan yang benar, Transparan dan sebaik baiknya. (Irwan N Raju)
Bone, Berandankrinews.com–Senin (29/4/19), Pemilu Pileg dan Pilpres 2019 menjadi sejarah bagi Indonesia, khususnya bagi relawan dan tim sukses dari partai Golkar caleg nomor urut 5 Muh. Yasir.
Tahun ini, tahapan pemilu Cukup menguras waktu yang cukup lama, yang dirasakan diseluruh wilayah NKRI, seperti di Kabupaten Bone provinsi Sulawesi Selatan.
Ketua umum LSM Latenri Tappu mengatakan, Pemilu kali ini cukup banyak memakan korban jiwa, bukan hanya dari KPPS ataupun petugas keamanan namun dari kalangan saksi parpol, belum lagi caleg yang tidak siap menerima kekalahan.
Beberapa KPPS dan petugas keamanan yang meninggal dunia selama berlangsungnya pemilu 17 April 2019 lalu hingga sampai tahapan-tahapan rekapitulasi dikarenakan kelelahan dan kondisi kesehatan yang memburuk.
Melihat hal tersebut yang terhadi di wilayah lain, pihak Kepolisian unit kesehatan selalu melakukan pemeriksaan kondisi para petugas PPK, saksi dan pengawas selama berlangsungnya Rekapitulasi penghitungan Suara ditiap PPK.
Salah satu Tim Muh Yasir, Zul Fiqry (37) mengatakan, Demi mencari surat suara Rakyat yang hilang atau tertukar, kita Tim Muh Yasir atau MY05 rela menunggu hingga subuh, bahkan pernah tertidur di Tempat Rekapitulasi penghitungan Suara.
“Keluarga untuk sementara kami tinggalkan demi mencari suara Rakyat yang hilang karena alasan capek, salah tulis ataupun alasan lainnya dari penyelenggaraan pemilu,” jelas Fiqry saat ditemui di Posko gedung pemuda.
Sementara Yusriani (39) yang diberikan mandat Tim MY05 untuk memantau di PPK Kecamatan Tanete Riattang Timur mengatakan, Seandainya hanya sekali atau dua kali itu masih wajar-wajar saja, namun ini sejak awal kami selalu minta penyelenggaraa buka kotak disaksikan oleh panwas atau pemantau.
Tim MY05 terus berjuang memantau dan mengawasi serta mencari suara rakyat yang diwakilkan Muh Yasir.
Kami berjihad untuk mencari suara suara Rakyat yang diwakilkan ke bapak Muh Yasir, calon No urut 5 partai Golkar Dapil 2 Sulawesi Selatan, tutur Rony 53 tahun tim MY05 Kecamatan Sibulue saat dihubungi Berandankrinews.com melalui Via telepon. (Irwan N Raju)
Bone, Berandankrinews.com- Pesta demokrasi Rakyat Indonesia di tahun 2019 telah berakhir, namun tahapan Rekapitulasi penghitungan Suara masih berlangsung seluruh titik kecamatan sekabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Namun yang sangat diapresiasi adalah Sinergitas dari TNI Polri yang selalu siap dalam mengamankan proses rekapitulasi surat suara.
Seperti yang terlihat, Kapolsek Palakka, Andi Bahsar, S. Sos bersama Pejabat sementara Danramil 21/Palakka Serma Ahmad Said, saat berkunjung ke tempat PPK Palakka yang tengah melangsungkan Rekapitulasi penghitungan Suara. Dengan cara memberikan rasa aman bagi semua yang terlibat dalam Rekapitulasi itu.
Tampak di PPK Palakka, Situasi dan kondisi pelaksanaan Rekapitulasi penghitungan Suara terpantau aman.
Sebelum meninggalkan PPK kecamatan Palakka, Kapolsek beserta Pjs Danramil 21/Palakka menyempatkan untuk Foto bersama dengan Ketua PPK, Samsul Bahri bersama saksi parpol dan Lsm yang memantau di PPK Kecamatan. (Irwan N Raju).
Bone, Berandankrinews.com-Menjelang pesta demokrasi pilpres dan pileg yang berlangsung pada 17 april 2019, Suhu politik mulai memanas dan dengan berbagai macam cara serta strategi yang dilakukan setiap tim sukses untuk memenangkan calon kandidatnya.
Yusriani Yusuf (38) salah satu pengurus DPD Asosiasi Pedagang kaki lima Indonesia Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Mengecam adanya lembaga yang memanfaatkan PKL di Bone untuk dibenturkan dengan politik.
Menurutnya, PKL adalah aset bangsa Indonesia yang harus dipertahankan bukan dipecah belah dengan Politik.
“Kasian mereka para PKL ini, mereka butuh tempat yang layak untuk berjualan menjajakan dagangannya, merek butuh modal usaha, butuh perlindungan hukum, jika mereka dilibatkan dalam politik praktis, kasian mereka, biarkan mereka berdagang, berjualan tampa ada tekanan,”tutur Yusriani Yusuf, Kamis (11/4/19).
Sementara, Dr Ali Mahsun Atmo M. Biomed ketua umum DPP Asosiasi Pedagang kaki lima Indonesia, menuturkan, DPP APKLI segera diberhentikan dengan tidak Hormat, kepada oknum pengurus APKLI yang terbukti melanggar kebijakan organisasi terkait dengan pemilu RI tahun 2019.
Dr Ali mengatakan bahwa, APKLI Tidak boleh ikut terlibat politik praktis dalam Pilpres dan pileg pada tanggal 17 April 2019, APKLI hanya fokuskan diri mendampingi PKL untuk tetap berjualan.
Dia juga menambahkan, agar tidak terpengaruh segala bentuk provokasi, upaya pemecah belah bangsa dan memberikan iklim Adem Ayem tentram kertoraharjo pada pemilu di 2019, jelas Dr Ali Mahsun Atmo Biomed, Presiden Kaki lima Indonesia ketika dihubungi melalui sambungan via WhatsApp. (Irwan N Raju)
Bone, Berandankrinews.com–Kapolsek Ajangale AKP Gani, SH, MH mengunjungi warga kurang mampu bersama ketua bhayangkari Ranting Ajangale di dusun Opo Riattang Desa Opo Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone, Sulsel, Kamis (11/4/19) kemarin.
Memlalu program Police Care Polsek Ajangale Kapolsek Ajangale AKP Gani, SH, MH bersama bhayangkari Ranting Ajangale memberikan bantuan kepada nenek Sarifah (58) yang sudah tidak bekerja lagi, lantaran mengalami sakit sehingga tidak dapat beraktifitas normal.
Nenek Sarifah tinggal seorang diri dengan menempati rumah panggung yang hampir roboh di Dusun Opo Riattang Desa Opo Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone, Sulsel.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, nenek Sarifah hanya mengharapkan bantuan dari tetangga sekitarnya.
Dengan program Police Care, nenek Sarifah menerima bantuan berupa sembako dan uang tunai.
Kapolsek Ajangale, AKP Gani, SH, MH menuturkan, Semoga bantuan ini bisa meringankan beban nenek Sarifah.
“Dengan Program Police Care ini, semoga dengan bantuan ini yang kita salurkan dapat meringankan beban nenek Sarifah,” Tutur Kapolsek AKP Gani. (Irwan N Raju).