Jakarta-berandankrinews.com.
“Banyak seliweran kabar informasi adanya perilaku ‘Aji Mumpung’ ditengah wabah corona yang membuat hidup rakyat makin menderita bahkan terancam kelaparan tidak bisa isi perut keluarga mereka. Hingga Presiden Jokowi meminta rakyat yang berhak yang tidak menerima bansos berani melapor dan hukum seumur hidup yang memainkan anggaran wabah corona.
Namun ada sebuah mutiara semestinya jadi tauladan kita semua. Ada sosok ibu miskin di Sukabumi Jawa Barat dan di Sumatra Barat yang menolak bansos sembako dengan alasan masih ada yang lebih miskin. Jalani mengalir laksana air, semua terasa ringan seakan tak ada beban”, tutur bijak Presiden Gumregah Nusantara, dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed yang juga Ketua Umum DPP APKLI di Jakarta, 2 Mei 2020.
Sepontan ingat wejangan Almaghfirullah Alm. Gus Maksum, Pengasuh Popes Lirboyo Kediri Jawa Timur dan Pendiri PAGAR NUSA NU kepada Ali Mahsun Atmo muda tahun 1994 atau 26 tahun yang lalu. “Jangan pernah ambil apa yang bukan hak kita walau sekecil apapun. Sampaikan hingga ke tangan yang punya hak walau dengan tangan kita sendiri. Ojo dumeh, ojo nggege mongso, Gusti Alloh murko lan ngapundut nyowone sopo wae sing dumeh lan nggege mongso (Jangan sombong dan merasa sok )
paling berkuasa, Tuhan murka dan ambil ‘nyawa’ siapa saja yang sombong dan merasa sok – paling berkuasa)”, tutur bijak Gus Maksum dikediamannya kala itu (1994) sembari mengusap muka dan jenggot panjang beliau seakan membasuh air wudhu setiap habis berucap. Wejangan luhur beliau ini tetap relevan hingga kapanpun tidak terkecuali disaat rakyat kecil makin nestapa hidupnya akibat wabah corona.
Untuk itu, selaku pribadi dan warga negara RI, sebagai Presiden Gumregah Nusantara dan Ketua Umum DPP APKLI bermaksud sampaikan Surat Cinta Kepada Pejabat Negara RI disemua level diseluruh tanah air: “Mohon jangan ambil hak rakyat kecil terdampak wabah corona walau sekecil apapun!!!
Anggaran sebesar Rp 405,1 trilyun pada Perpu RI No. 1 Tahun 2020 adalah untuk keselamatan jiwa rakyat, untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat, untuk insentif dan stimulus ekonomi rakyat, serta untuk menyelamatkan perekonomian nasional, bukan untuk kendurian
“Aji Mumpung” perkaya diri sendiri dan golongan. Gusti Alloh murko lan ngapundut nyowone sopo wae ingkang jukuk hak-e kawulo alit (Tuhan pasti marah dan ambil ‘nyawa’ siapa saja yang ambil hak rakyat kecil / jelata, pungkas Ali Mahsun Atmo dokter ahli kekebalan tubuh berkumis eksentrik asli pinggir utara sungai brantas pelosok kampung Betro Kemlagi Mojokerto Jatim
Muh Ishak Hammer