Resmi dibuka, SAE LaNuKa dikunjungi oleh Forkopimda Nunukan

NUNUKAN – Setelah Memeriakan Hari Dharma Karya Dhika Ke 77 Tahun 2022, Lapas Kelas IIB Nunukan Terus berupaya dan meningkatkan serta mengembangkan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Nunukan, setelah -+ 7 bulan SAE LaNuka ditutup kini kembali lagi dibuka untuk umum dan pada hari ini Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) LaNuka tersebut mendapat kunjungan dari orang orang hebat yang ada di Nunukan yakni seluruh Forkopimda Yang ada di kabupaten Nunukan. Sabtu (20/08).

SAE LaNuka tersebut merupakan sarana pembinaan keterampilan dan kemandirian bagi Narapidana melalui kegiatan produktif serta mengedukasi masyarakat terhadap kegiatan pembinaan kemandirian yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan.

Keberadaan SAE merupakan salah satu instrumen strategis dalam melaksanakan program pembinaan melalui program asimilasi.

Pada masa asimilasi, Warga Binaan diberikan kegiatan untuk mengembangkan kreativitas maupun menggali potensi keterampilan untuk mempersiapkannya agar menjadi warga negara yang aktif dan produktif dalam pembangunan dan memiliki bekal untuk kembali pada masyarakat.

Kalapas Nunukan, I Wayan sendiri menyampaikan bahwa semua ini tidak akan terlaksana tanpa dukungan baik dari pimpinan Kemenkumham Pusat, Pimpinan Kanwil maupun pemerintah Kabupaten Nunukan serta Forkopimda Nunukan. “Ibarat burung terbang memerlukan sayap, saya memerlukan kedua sayap, jika sayap bagus maka saya jamin kita akan terbang tinggi bersama-sama” ungkap Wayan.

 

Sementara itu, Kejari Nunukan, Yudi Prihastoro yang mewakili rekan” forkopimda Nunukan memberikan sedikit ulasan yakni menyampaikan, kabupaten Nunukan sangat bersyukur dengan adanya Lapas Kelas IIB Nunukan dibawah kepemimpinan Pak wayan Pernyataan itu disampaikan melihat perkembangan Lapas Nunukan yang selalu berinovasi baik segi pelayanan dan fasilitas yang ada di Lapas Nunukan. “Saya sendiri tidak menyangka Lapas Nunukan akan seperti ini kalau bukan dibawah kepemimpinan Kalapas Nunukan, I Wayan ini,” ungkap yudi.

“Kami sangat mengapresiasi juga terkait salah satu yang menjadi ikon SAE LaNuka yakni Tugu Mandau setinggi 12 meter yang ada di puncak bukit aren yang bisa menjadi ikon utama Di Nunukan bahkan di Kalimantan. dibukanya kembali Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Nunukan sebagai pusat kegiatan pembinaan dan pelatihan kemandirian Warga Binaan Lapas Nunukan dalam rangka menyiapkan Warga Binaan Pemasyarakatan memiliki bekal keterampilan yang memadai sehingga saat kembali ke tengah masyarakat menjadi manusia yang lebih berkualitas”, tambahnya.

(Humas Lapas Kelas IIB Nnk/Nam)