Refleksi Hari kebangkitan Nasional 2022 (Bagian.1) Dimana kebangkitan Nasionalnya




By: Agus larumpang_
Pemerhati Masalah Pembangunan Daerah-hatilara

Jujur, Saya lama menunggu dan berharap ada evoria pemuda, selebrasi yang semarak, evoria Hari kebangkitan Nasional tahun 2022, refleksi akan kesadaran jiwa nasionalisme, namun hingga hari ini, malamini, para muda masih sibuk membahas eksistensi nya dengan paradigma kekinian yang terkesan apatis atau memang tidak paham dengan jiwa kenusantaraan para pelaku kebangkitan itu.

Bukan sekedar ingin mengenang mereka yang berdarah di zaman itu,di zaman colonial mendominasi semua lini, mereka, Dr.Wahidin Soedirohoesodo, Dr. Soetomo, H. O. S. Tjokroaminoto, E. F. E. Douwes Dekker (Keturunan Belanda), Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat. Mereka pelopor kebangkitan itu, berjuang melalui semua segmen, lewat diplomasi intelektual, merekalah para pelajar pribumi di tahun 1900 yang mengikrarkan jiwa nasionalitasnya di tanah jawa dan sumatera, hingga menyebar keseluruh pelosok negeri, bukanlah perjuangan ringan bro.

Yakin hari ini sulit menemukan jiwa patriot seperti itu
Dulu, Roh dari kebangkitan nasional adalah lahirnya kesadaran bernusantara, tumbuhnya kesadaran akan pentingnya membangun persatuan untuk menyatukan visi perjuangan memerdekakan suku suku bangsa yang ada di nusantara,

sebagaimana kejayaan masa lau di era kerajaan Majapahit yang telah mempersatukan seluruh nusantara,
Hari ini, Apakan pemuda paham dengan sejarah masa lalu bangsa ini, atau hanya sibuk membangun konsep hayalan baru dengan gaya tiktokers dan selebgramer, bisa Tanya sepintas

“Siapa dan Sejak kapan nama Indonesia mulai ada?..”
Saya yakin ada dua kemungkinan, bagi yang apatis dengan singkat akan mengeleng dan melongo, yang kedua bagi yang pura pura paham, akan sigap menelusuri google, cara kata kunci yang sesuai. hehe

Nama “Indonesia” pertamakali muncul di tahun 1850, diulas di sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang terbit di Singapura. Penemunya adalah dua peneliti berkebangsaan Inggris: James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl.

Di era Majapahit nama itu belum ada, yang ada hanyalah istilah Nusantara, atau gugusan pulau pulau wilayah suku-suku bangsa yang memiliki kesamaan geografis, anthropologic, ras dan sejarah masa lalu. Kerajaan Majapahitlah yang telah mempersatukan Nusantara di era Mahapatih Gajah Mada di tahun 1291-1365, bertahun tahun kemudian di tahun 1511 efek jatuhnya Konstantinovel oleh tentara Muslim. Negara barat seperti kerajaan Portugis mencari jalur alternative menuju asia masuk ke malaka, Goa, ternate dan tidore sejak tahun 1509 sampai 1595.

Disusul oleh kerajaan Spanyol dari tahun 1521 sampai 1962.
Kemudian kedatangan pasukan kerajaan Belanda membangun koloni dari tahun 1602 sampai 1942.

Kemudian oleh Prancis menjajah selama 5 tahun pada 1806 sampai 1811, dan Inggris tahun 1811 sampai 1816. Hingga pada pemerintahan kekaisaran Jepang selama 3,5 tahun yaitu 1942 sampai 1945.yang paling kejam dalam membangun infrastruktur dan saran sarana pertahanan

lebih 200 tahun setelah kejayaan Majapahit belanda menjadikan Nusantara sebagai wilayah ekspansi atau kolonisasi bagian efek dari revolusi Prancis dimana negara negara industry maju demikian pesat dan membutuhkan wilayah jajahan sebagai pemasok kebutuhan industry.

Kemudian di tahun 1900 sampai 1908, baru terlembaga sebuah organisasi gerakan kesadaran kebangkitan nusantara jika di takar dari era kejayaan Kerajaan Majapahit sekitar 600 tahun dari tahun 1200 hingga kemudian tahun 1900 baru kembali lahir jiwa patriot kebangsaan kenusantaraan.

Uraian sejarah dan nilai kejuangan dalam pengahayatan esensi Kebangkitan nasional mestinya dapat menggugah jiwa nasionalitas pemuda hari ini. Minimal mampu mengepalkan tinju menolak nilai nilai yang terabaikan. Baik nilai nilai individual, hingga nilai nilai nasionalitas, warnanya semakin pudar.