Berandankrinews.com-Nunukan, Setelah mengikuti pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata selama dua hari 17-18 Juni 2019 kemarin di Hotel Laura, Pagi tadi seluruh peserta di ajak tour wisata di Air terjun Binusan, Rabu (19/6/19).
Sebanyak 160 peserta yang hadir dalam tata kelola destinasi pariwisata ini diajak ke Desa Binusan untuk melihat langsung Air terjun Binusan dan beberapa Spot yang dapat dijadikan tempat Swafoto yang telah dikelola oleh Disparpora Nunukan.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nunukan Drs. Syafaruddin mengatakan dengan kegiatan yang kita laksanakan ini yakni tata kelola destinasi pariwisata, kita berharap para peserta dapat ikut berfikir bagaimana memikirkan wisata-wisata apa yang akan dikelola di Desa maupun di Kelurahannya masing-masing. Menurutnya, di Kabupaten Nunukan ada beberapa kelurahan, namun yang menonjol hanya Desa.
“Kita harap kelurahan juga bisa, dengan pola lain bukan alam dan sebagainya,” kata Syafarudin. Lanjutnya, Kita harap ini berkelanjutan, Insya Allah. Karena setelah ini masih ada kegiatan yaitu proses pemandu wisata, Home stay dan wisata alam atau buatan, kita harap yang dikirim dari Desa dan Kelurahan ini mereka juga biar nyambung. Tak hanya itu, Drs. Syafarudin juga mengatakan akan ada nantinya pelatihan Handmade atau kreatifitas buatan tangan. Kedepan arahnya akan kesana, karena ini yang sifatnya Pariwisata dulu, ini jugakan ada bidangnya masing-masing. Kita berharap ada pelatihan disini sejenis pelatihan cetak baju atau kreasi lainnya, biar pengunjung kesini bisa beli baju dan pernak-pernik hasil anak Nunukan dan kedepan mereka bisa bermitra dengan kami.
Drs. Syafarudin menuturkan, kita ajak para peserta kesini di Wisata Air terjun Binusan untuk memperlihatkan bahwa inilah yang sudah kita kelola dengan program yang kemarin kami paparkan. “Dari tahun 2017-2019 ini semoga semua sudah tuntas dan insya Allah PAD akan kita tarik, untuk sekarang kan masih aman,” tuturnya.
Dia berharap, peserta dapat mengembangkan dan berfikir bahwa sesuatu itu tidak hanya dilakukan dengan pekerjaan tetapi mereka bisa berusaha membentuk apapun. “Membangun Spot-spot atau tempat objek berswa foto yang bisa dijadikan tempat kunjungan para wisatawan,” tuturnya. (Red)