SEBATIK – Dengan penuh tanggung jawab sebagai abdi negara, wakil asisten teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, Brigjeng TNI Gathut Setyo Utomo, S.I.P mengunjungi pulau Sebatik, yang berbatasan lansung dengan negara tetangga Indonesia-Malaysia, Kamis (24/10/2019) lalu.
Dalam kunjungannya itu, Brigjen Gathut sapaan akrabnya, dengan wajah yang berkarismatik itu, mengatakan ingin mendengar dan meninjau giat belajar mengajar siswa -siswi TKI yang bersekolah di perbatasan Sebatik Indonesia – Malaysia.
Dari raut wajah pasukan pengamanan Perbatasan (Pamtas) Sebatik, bisa dilihat momen ini memang sangat dinanti-nantikan. Mereka sangat senang menyambut kedatangan sang Brigjen tersebut. Namun yang terpenting saat kunjungannya bisa berbagi cerita saat di lokasi sekolah tapal batas.
Setelah mengunjungi siswa-siswi ditapal batas Desa Sungai Limau, Sebatik Barat, Waaster Kasad Brigjen Gathut Setyo Utomu, S.IP dengan rombongan Sekda Serfianus, S.IP., M.Si Kadis Pendidikan H. Junaidi, SH Camat Sebatik Utara H. Zulkifli dan PT. Pertamina EP Asset 5 Fielt manager Tarakan Agung Wibowo, beranjak lagi menuju ke desa Sungai Nyamuk, Sebatik Timur.
Warga yang sudah menunggu sejak awal menanti kedatangan sang Brigjen bintang satu itu, turut hadir dalam acara tatap muka tersebut, Ketua Umum Forum Komunikasi Ketua -Ketua RT Sebatik, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Sesampainya di gedung pertemuan Aztrada 88 yang berada di Jalan Ahmad Yani, Desa Sungai Nyamuk, Brigjen Gathut dalam mimik wajahnya terlihat dan tersirat begitu gembira. “Alhamdulillah tatap muka bersama warga sebatik hari ini terealisasi,” sepertimana ungkapan perwira TNI itu.
Sanking semangatnya, sang brigjen bintang satu tersebut, saat menyampaikan sambutannya dengan secara tegas dia menyatakan jangan ada lagi pulau yang diklaim oleh Malaysia. “Seperti pulau Sempadan Ligitan. Kita semua harus bisa mempertahankan dan menjaga pulau Sebatik ini, demi generasi kita yang akan datang dan lebih menjaga keutuhan NKRI, walaupun jumlah anggota TNI-POLRI terbatas “Demi Negara ” kami siap menjaga dan melindungi NKRI,” tuturnya.
“Saatnya kita bangkit untuk mengedepankan NKRI, walaupun Indonesia dulunya di jajah oleh Belanda dan negara tetangga Malaysia dijajah Inggris bagi kami, tidak jadi penghalang dan persoalan selama kita masih mempertahankan Negara yang kita cintai ini,” ucapnya.
Disela sela pertemuan tersebut, wartawan mencoba mendatangi seorang tokoh masyarakat Sebatik H. Ali Karim. Beliau yang dikenal dengan wajah senyumnya, mengatakan dirinya secara pribadi menyambut baik kedatangan Brigjen Gathut Setyo Utomo, S.IP. “Apalagi dirinya seminggu yang lalu terlibat dalam pencetus deklarasika Pulau Sebatik, sebagai Pulau Santri,” ucapnya.
Dirinya juga menghibau kebebasan berpendapat itu penting. “Akan lebih penting lagi buat regenerasi kita agar lebih mempertahankan dasar Negara kita yaitu PANCASILA,” ucap H. Ali karim.
Reporter, Irwan