Penting Mencegah Stunting Tidak ada Kata Terlambat, Dari Acara GERMAS di Desa Binusan Rangkaian HUT KORPRI Ke 51

NUNUKAN – Sebagai Rangkaian dari Peringatan HUT Korpri ke 51 tahun dan dalam rangka Penggerakan Masyarakat Hidup Sehat GERMAS, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara bekerjasama dengan Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Nunukan, melakukan kampanye/Penyuluhan terkait dengan tema yaitu “Penggerakan Masyarakat Dalam Rangka Pencegahan Stunting Itu Penting”. Kegiatan kali ini digelar di Rumah Adat Desa Binusan, Senin (28/11).

Mewakili Bupati, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus SIP M Si menghadiri dan membuka acara tersebut. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kab. Nunukan, Danlanal Nunukan, Dandim 0911/NNK diwakili Pasiter, Kepala OPD di lingkungan Kab. Nunukan, Kades Binusan, Instasi vertikal, Kecamatan Nunukan, dan lMasyarakat Desa Binusan.

Kampanye Germas ini diikuti oleh kurang lebih 300 orang dari berbagai kalangan baik masyarakat umum maupun dari instansi yang terdiri dari masyarakat dari Desa Binusan di Kecamatan Nunukan, lintas sektor, Lintas Pendidikan, Kelurahan, Perbankan, Korwil Pendidikan, Koordinator PLKB, dari Kader Posyandu, Pertanian dan KUA, organisasi masyarakat serta pihak swasta.

Kegiatan kampanye/Penyuluhan Germas ini dimeriahkan dengan beragam kegiatan. Diantaranya, Senam bersama, Kampanye/Penyuluhan terkait Pencegahan Stunting, pelayanan pemeriksaan kesehatan, serta hiburan dan pembagian doorprise.

Sekretaris Daerah Kab. Nunukan Serfianus mewakili Bupati Nunukan dalam sambutannya mengatakan saat ini Indonesia dihadapkan pada Beban Gizi Ganda atau sering disebut Double Burden, yang artinya pada saat kita masih terus bekerja keras mengatasi masalah kekurangan gizi seperti kurus, stunting, dan anemia, namun pada saat yang sama juga harus menghadapi masalah kelebihan gizi atau obesitas. Permasalahan gizi ini dapat berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia terutama masalah pendek (stunting) dan kurus (wasting) pada balita serta masalah anemia dan kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil.

Masalah kekurangan gizi pada ibu hamil ini dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan kekurangan gizi pada balita, termasuk stunting. Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 HPK. Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya stunting. Stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Akibat kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki..

Hari Kesehatan ke-58 Tahun 2022 ini, membawa pesan bahwa di masa transisi pandemic ke endemi ini kita tidak boleh lengah, seluruh komponen bangsa, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, swasta berperan serta dalam upaya menjaga kesehatan, memprioritaskan promotif-preventif dan semakin menggalakkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mengkonsumsi  buah dan sayur, melakukan aktifitas fisik dan lain-lain.

“Penanggulangan Stunting menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya Pemerintah tetapi juga setiap keluarga Indonesia. Karena stunting dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya terhadap tumbuh kembang anak tetapi juga terhadap perkembangan emosi yang berakibat pada kerugian ekonomi. Mulai dari pemenuhan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan anak, hingga menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. STOP generasi balita pendek di Indonesia. Sudah banyak inovasi maupun terobosan dari berbagi pihak mulai dari pemerintahan pusat, daerah bersama masyarakat dalam mencegah STUNTING, “jelasnya.

Lebih lanjut Serfianus menyampaikan bahwa kegiatan ini juga bertepatan dengan tanggal 29 Nopember 2022, dimana kegiatan Peringatan HUT Ke-51 KORPRI di rangkaian dengan kegiatan GERMAS saat ini. Peringatan HUT ke-51 KORPRI mengambil tema “KORPRI Melayani, Berkontribusi dan Berinovasi untuk Negeri”. Dengan harapan para anggota KORPRI di Kabupaten Nunukan tetap bersemangat dalam bekerja melayani kepentingan publik dan mewujudkan fungsinya sebagai perekat persatuan bangsa sebagai prasyarat pembangunan nasional.

(PROKOMPIM)