Nunukan – Kebijakan Pemerintah yang telah membekukan izin Front Pembela Islam dan memasukannya kedalam daftar Orgasisasi Masa (Ormas) Terlarang, secaralangsung telah berimbas kepada pergerakan oerganisasi tersebut di beberapa daerah,
Di Nunukan umpamanya, sejak isu akan dibentknya FPI , pro dan kontra memang sudah terjadi. Kendati belum terbentuk, namun sebagain masyarakat Nunukan masih menganggap FPI sebagai kelompok yang kerap melakukan berbagai tindakan anarkis seperti sweeping, dan perbuatan memaksakan kehendak lainya.
Diketahui, pembentukan FPI di Nunukan sempat digaungkan oleh beberapa orang simpatisan dari Ormas besutan Habib Muhammad Riziq Shihab tersebut. Namun Muhammad Saleh seorang Tokoh Masyarakat yang juga merupakan Carateker pembentukan FPI di Nunukan mengungkapkan bahwa pembentukan FPI di Nunukan baru sebatas wacana.
“Saya selaku Tokoh Masyarakat sekaligus careteker pembentukan FPI di Nunukan menegaskan bahwa Pembentukan FPI di Nunukan baru sebatas wacana atau lebih tepatnya hanya isu belaka,” ujarnya, Senin (14/6/2021).
Menurutnya, ada 2 alasan sehingga FPI sulit terbentuk di Nunukan. Pertama karena sebagian besar masyarakat Nunukan masih antipati terhadap FPI dan menganggapnya sebagai kelompok Radikal sementara alasan lain karena simpatisan FPI di Nunukan sangat sedikit
“Dan pembentukan FPI di Nunukan semakin tak akan dapat terealisasi manakala Pemerintah secara resmi telah membekukan izin FPI dan melarang segala bentuk aktifitas FPI,” paparnya.
Menyikapi kebijakan Pemerintah tersebut, Saleh mengaku bahwa sebagai warga negara Indonesia, ia menghormati dan akan mematuhinya. Mentaati keputusan Pmerintah, ungkap Saleh adalah bagian dari kewajiban seriap warga negara, sehingga ia memastikan bahwa FPI di Nunukan tidak akan pernah terbentuk apalagi menjalankan aktivitasnya.
“Sebagai warga negara Indonesia, saya menghormati dan akan mentaati keputusan Pemerintah tentang Pembubaran dan larangan aktivitas bagi FPI. Saya juga memastikan bahwa FPI di Nunukan tidak akan terbentuk apapalgi sampai menjalankan aktivitasnya. Ini juga demi terwujudnya Nunukan yang notabene wilayah Perbatasan dengan kultur masyarakat yang heterogen agar tetap kondusif,” pungkasnya.
Pewarta: Hamada Maharani