Lakukan Sosialisasi dan Perekaman, Kades Balansiku Rela Tak Terima Tunjangan 10 Bulan

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Sebagai Masyarakat yang tertib Administrasi kependudukan, Desa Balansiku Kecamatan SebatiK Kabupaten Nunukan, Kaltara melakukan sosialisasi terhadap puluhan warga yang belum memiliki dokumen, Kegiatan iru digelar di Aula Desa Balansiku, Rabu (5/12/2018).

Selain itu Desa Balansiku melakukan pelayanan pembuatan dokumen Kependudukan perekaman Ktp, cetak Kartu keluarga dan akte kelahiran secara gratis.

Sekitar 31 orang warga Balansiku belum masuk di DPT, lantaran belum melakukan perekaman.

Kepala Desa Balansiku, Firman, mengatakan yang dilakukan adalah sosialisasi dan perekaman ktp serta cetak kartu keluarga, karena melihat banyaknya warga yang tidak terdaftar di Daftar pemilih tetap (DPT), Jumat (7/12/18) melalui via Whatsapp.

“selaku kades bersama staff kami lakukan dengan semampu kami, seikhlas dan sukarela memberikan 10 bulan tunjangan kami untuk dianggarkan sosialisasi dan pelayanan dokumen kependudukan melalui APBdes perubahan Tahun 2018,” kata Firman.

Firman mengatakan semua warga yang berjumlah 31 orang, belum melakukan perekaman lantaran jarak tempat tinggal mereka menuju kantor camat sangat jauh.

“Kendalanya warga sangat jauh dari rumah menuju kantor camat dan juga pengaruh dari jaringan yang sering gangguan” kata Firman. (**)

Hati-Hati, Ada Oknum Melakukan Penipuan Memanfaatkan Nama Kapolres Nunukan

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Oknum tidak diketahui melakukan modus penipuan mengatasnamakan Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro

Mengenai hal tersebut, Teguh membenarkan adanya oknum yang mengunakan namanya untuk meminta uang kepada Pejabat dan pengusaha.

Ia menegaskan dirinya tidak ada sedikitpun melakukan hal tidak terpuji tersebut.

“Ada yang menghubungi beberapa orang seperti anggota DPRD, pengusaha. Oknum tersebut mengaku Kapolres Nunukan dan minta Transfer sejumlah uang ke rekeningnya,” Kata Teguh, Jumat (7/12/18) melalui via Whatsapp.

Teguh mengatakan pelaku telah dilacak keberadaannya dan sedang diselidiki.

“Saya sudah Cek Pos, posisi pelaku dari nomor yang digunakan 0812 2043 8571,pelaku berada di luar nunukan Mas, Jakarta,” tambahnya.

Disampaikannya beberapa korban yang dimintai transfer dana yakni Karel, anggota DPRD dan haji Jamaludin.

Teguh mengharapkan Kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kaltara maupun yang berada di Nunukan pada Khususnya, agar tidak mudah mempercayai modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat Kepolisian.

“Saya berharap jika ada petugas yang mengaku anggota polisi dan meminta bantuan menarik sumbangan kepada masyarakat, jangan ragu-ragu melapor.
Kami kepolisian sudah memiliki anggaran sendiri untuk setiap kegiatan, jadi tidak ada sejarahnya meminta bantuan kepada instansi lain atau bahkan masyarakat umum,” Tegasnya

Ia menambahkan, Saat ini kita sedang melacak keberadaan nomor tersebut melalui team cyber Polri untuk ditindaklanjuti, karena sangat meresahkan masyarakat Nunukan dan juga dapat merusak citra Polri.

“Sekali lagi saya tekankan, untuk masyarakat Nunukan, apapun profesi nya untuk tidak menanggapi penipuan melalui telepon maupun sms yang mengatasnamakan Kapolres Nunukan” pungkasnya (OV)

Pedagang Emas Tewas Dalam Kecelakaan Tunggal

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)- seorang pria bernama Abu (53) warga jl. Yamaker, Kelurahan Nunukan Barat meninggal dunia ditempat dalam kecelakaan tunggal di jl. Selisun tepatnya didepan kantor Simtap, Kelurahan Selisun, Jumat (7/12/18).

Menurut saksi mata,Rusman mengatakan korban hanya mengendarai kendaraan roda dua dalam keadaan pelan,

Kejadian i terjadi sekitar pukul 14.30.wita.

“kejadiannya sekitar jam 14.30, korban tiba-tiba saja jatuh kesamping dan kepala terbentur ditrotoar, korban ini pelan saja bawa motornya dan mengunakan helm,”kata Rusman.

Satlantas polres Nunukan telah mengevakuasi korban dan dibawa ke rumah sakit umum Nunukan.

Sedangkan sepeda motor korban Yamaha x-ride nomor polisi KT 2766 SM diamankan di Pos Lantas Alun-alun Nunukan.

Belum diketahui penyebab terjadinya kecelakaan namun diduga korban saat berkendara mengalami ngantuk berat.(**)

Birokrasi Berbelit-Belit TKI Lebih Memilih Jalur Tikus

Berandankrinewa.com, Nunukan (Kaltara)-Bekerja di luar negeri menjadi salah satu cara praktis untuk mengubah nasib. Aktivitas tersebut melekat erat dengan sosok Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sampai dengan detik ini masih didominasi kaum perempuan. Harus diakui Indonesia menjadi salah satu pemasok aktif di bidang SDM untuk berbagai negara.

Dengan Iming-iming honor yang tinggi tak ayal membuat sebagian dari orang tergiur untuk bekerja di luar negeri. Namun sebagian orang yang hanya memikirkan cara mudah, murah dan cepat dengan melalui jalur tikus tanpa memikirkan resiko yang sangat tinggi.

Menjadi Tenaga kerja Resmi diluar negeri sebenarnya sangat mudah, namun harus melalui proses yang panjang baik dalam pengurusan dokumen dan izin masuk. Tak hanya itu Calon Pekerja wajib mengetahui tempat pekerjaan dan tempat mengadu.

Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat BP3TKI, Arbain Mengatakan bagi yang ingin bekerja diluar negeri yang perlu disiapkan yaitu Dokumen harus lengkap dan tentunya faham tentang aturan tenaga kerja diluar negeri dan tempat aduan tenaga kerja, Kamis (6/12/18)

“Sebagai calon tenaga kerja kalau untuk mencari pekerjaan diluar negeri itu ada di BNP yaitu Job Info, nah itu tinggal dibuka saja di internet, itu siapa saja bisa buka lowongan apa saja yang ada dimalaysia dan tempat aduan terdekat jika ada masalah”Kata Arbain.

Lanjutnya, yang fasilitasi TKI bekerja resmi yaitu PPTKS.

“PPTKS itukan punya job order, permintaan tenaga kerja yang resmi,” jelas Arbain.

Karena tidak diketahui Calon pekerja, sehingga mereka melalui jalur ilegal

Arbain mengatakan mereka juga mungkin menganggap birokrasi pemerintahan yang berbelit-belit, sehingga tki lebih memilih jalur yang mudah, murah dan cepat.

“Dengan modal RM 200,00, hari ini dinunukan besok siang mereka sudah dimalaysia hanya modal segitu sudah sampai,” ujarnya.

Sedangkan, melalui jalur resmi cukup lama bisa mencapai satu minggu itu baru proses belum menunggu landingnya (izin masuk).

jadi setelah pengurusan passport selesai, Kata Arbain kepada Berandankrinews.com, dokumen itu dikirim dulu ke majikannya untuk mendapatkan jaminanTergantung majikannya, kalau majikannya lambat membayar uang jaminan tersebut maka lambat juga izin masuknya, paling cepat 5 hari, ada yang seminggu bahkan ada yang satu bulan tidak terbit izin masuknya karena majikannya belum melunasi kewajibannya kepada kerajaan malaysia, sehingga ada yang menunggu hingga berbulan-bulan.

“karena mereka butuh kerja cepat, sehingga mereka melalui jalur pintas, bahkan ada yang passportnya sudah jadi malah ditinggal karena bosan menunggu landing dan karena dipengaruhi calo dengan masuk secara ilegal dan cepat sehari sampai dengan lewat sebatik,” Pungkasnya (***)