Bandung–Berandankrinews.com. Dunia gaming dan teknologi di Indonesia akan mencapai puncaknya dengan digelarnya Indonesia Game Experience (IGX) 2024 dan TechSummit 4th
NUNUKAN – Bertempat di Gedung Inhutani, Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Nunukan yang didukung Komite Olahraga Nasional Indonesia
TARAKAN – Pjs Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Togap Simangunsong, memaparkan strategi percepatan digitalisasi transaksi daerah dalam High Level Meeting (HML)
TANJUNG SELOR – Pengelolaan data pembangunan daerah di Kalimantan Utara (Kaltara) masih menghadapi tantangan, dengan banyak data periode 2019-2023 yang
JAKARTA – Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Togap Simangunsong, menghadiri Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat (RDP)
Berandankrinews.com, Tanjung Selor-Bertempat di Lapangan Agatish Tanjung Selor, dihari kelima Seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Kaltara melaksanakan apel pertama di 2019.
Diawal tahun 2019, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara meraih penghargaan dari Kementerian Agama.
Kaltara dinilai sebagai provinsi terbaik pertama dalam hal kerukunan kehidupan beragama, dan meraih Harmony Award 2018.
Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie mengatakan, Ini menjadi tanggung jawab besar bagi kita untuk merawat dan menjaga apa yang menjadi makna dari penghargaan ini.
Ia mengatakan, pada rapat staf Rabu lalu, setiap kepala OPD berkomitmen untuk mengkoreksi apa yang belum tepat sebelumnya. Sehingga tak terjadi kesalahan berulang.
Menurutnya, Memang ada kepala OPD yang bekerja dengan baik, cukup baik dan mengecewakan. Pada saatnya nanti, akan ada evaluasi untuk digantikan. Dari itu, saya minta komitmen yang disampaikan kepala OPD, laksanakan secara berjenjang.
Pada 2019 tantangan akan semakin kompleks. Kita akan hadapi beberapa event nasional, seperti Pilpres dan kegiatan lain yang multidimensi. “Ini butuh kepekaan dan kecerdasan,” Katanya.
Irianto menururkan, Mengikuti perkembangan dan kemajuan yang dicapai negara kita. Di antaranya, dalam keterlibatan penggunaan IT. Jangan biasakan kerja menunggu perintah, mengharapkan promosi jabatan atau lainnya.
“Bekerjalah yang baik. Tetap berhati-hati dalam penggunaan anggaran karena kita akan dievaluasi, segera tindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan,”Ujar Irianto. (**/Humas Pemprov Kaltara)
Berandankrinews.com, Tanjung Selor-Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie melakukan pengambilan sumpah / janji sekaligus melantik pejabat pimpinan tinggi madya, pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, pengawas tenaga kerja, dan juga kepala sekolah di lingkungan Pemprov Kaltara tahun 2019, Senin (7/1).
Dikatakan Irianto Lambrie, Yang dilantik pertama, adalah Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara definitif, H Suriansyah. Dilanjutkan pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, pengawas tenaga kerja, dan kepala sekolah.
Untuk pejabat pimpinan tinggi pratama, yang dilantik adalah M. Ishak, dari kepala BKD Kaltara, kini menjabat sebagai kepala BPSDM Kaltara. Lalu, Usdiansyah, jabatan lama Kepala Biro (Karo) Perekonomian, kini menjabat Karo Kesra.
Lanjut Dia, Rohadi, jabatan sebelumnya Karo Kesra menjadi Karo Perekonomian dan Taufik Hidayat, promosi sebagai Karo Pemerintahan Umum. Termasuk menugaskan, Sekretaris BKD Kaltara Burhanuddin sebagai Plt Kepala BKD Kaltara hingga pejabat kepala BKD Kaltara definitif ditetapkan.
dalam kesempatan itu, Irianto menyampaikan duka cita atas wafatnya mertua dari Juriansyah, Direktur utama RSUD Bulungan.
Irianto mengatakan, Hari ini, jabatan itu datang dan pergi karena berbagai alasan. Baik karena pensiun, berhenti atas permintaan sendiri, penyegaran atau memperkuat organisasi pemerintah.
“Kepada Pak Suriansyah, telah resmi menjabat sebagai Sekprov Kaltara yang ke-2, setelah H Badrun,”Ujar Irianto
Dijelaskannya, Sesuai ketentuan UU No. 5/2014 tentang ASN, pengisian jabatan pimpinan tinggi bisa dilakukan minimal dengan 2 cara. Pertama, seleksi terbuka oleh tim seleksi independen yang ditetapkan PPK mulai dari para Presiden, Gubernur, dan Kepala Daerah.
“PPK ini berwenang mengangkat, memindah/mutasi serta memberhentikan seorang pejabat dalam jabatan atau dari jabatan sebagai ASN,” Terangnya
Ia menambahkan, KASN juga akan melakukan evaluasi, pengawasan, dan menegur apabila ada pelanggaran dalam pengisian jabatan.
Menurut Dia, Seleksi Sekprov ini, minimal diikuti 3 orang dengan penilaian objektif. PPK akan mengirimkan nama yang direkomendasi kepada Presiden untuk kemudian ditetapkan sebagai Sekprov definitif.
Jadi, jabatan Sekprov ini adalah puncak karir bagi ASN yang bertugas di lingkup Pemprov. Karena kedudukannya itu, maka seorang Sekprov, tak hanya menjadi pembantu utama kepala daerah tapi juga mengkoordinasikan pelaksanaan tugas kepala OPD/Biro hingga seluruh ASN.
Tambahnya, Tugas lainnya, adalah ketua TAPD Pemprov yang bermitra dengan DPRD Provinsi. Juga sebagai pengelola anggaran, dan bertanggung jawab kepada kepala daerah.
Pengisian jabatan ini, untuk jabatan tinggi pratama bisa dilakukan juga melalui seleksi, serta mutasi. Untuk mutasi, harus ada pemberitahuan dan rekomendasi KASN. Jadi, prosedur yang sesuai aturan sudah ditempuh.
Irianto mengatakan, Tahun ini, minimal ada 5 jabatan pimpinan tinggi pratama yang akan kosong. Yakni, Kadisdukcapil, Ka Satpol PP, Kadinsos, Sekwan, dan Ka BP2RD. Setiap pergeseran pejabat di level pratama ini, akan menyebabkan pergerakan pada jabatan lainnya.
Bersyukurlah penetapan Sekprov Kaltara, berjalan lancar dan tidak terlalu lama. Karena, biasanya promosi jabatan selalu ada konflik kepentingan. Tapi, kita berusaha melakukan penilaian secara objektif, adil, tanpa diskriminasi.
Setelah dimutasi, ada yang kecewa, itu manusiawi. Ingat, apa yang kita peroleh sesuangguhnya berawal dari apa yang kita kerjakan. Insya Allah, kalau kita bekerja baik, taat aturan, maka kita akan memperoleh hal yang sepadan.
Dari pengalaman saya,Kata Irianto, baik sebagai ASN juga keterlibatan penempatan jabatan, apabila ada nama yang dimasukkan tak ada yang komplain. Namun, apabila ada nama lainnya maka mendapatkan respon yang tidak baik dari Tim Penilai Kinerja. Ada nama yang diperebutkan semua dinas, adapula yang tak diinginkan dinas manapun. Intinya, masih ada waktu untuk memperbaiki diri.
Banyak ASN khawatir dimutasi, bahkan mengalami gagal paham. Seolah-olah jabatan tersebut, adalah milik pribadi. Jangan lupa, bahwa tidak ada yang abadi. Semestinya, berpikir positif, jernih dan terus mengembangkan niat lurus dalam bekerja.
Dia menyampaikan, Dalam pengisian jabatan itu, adapula rekam jejak. Ini berisi perilaku orang per orang.
Setiap kita menghadiri pelantikan jabatan, selalu diingatkan soal integritas. Integritas itu, dasarnya adalah soal kesetiaan pada tugas, amanah dan kepada pimpinan.
Ia juga berpesan, dalam bekerja melakukan hal baik, membangun hubungan dengan atasan, relasi juga bawahan. Sebab, dari pengalaman yang ada, banyak kepala OPD/Biro yang dipecat dengan tidak hormat, karena adanya pernyataan sikap tidak suka dari seluruh aparatur di bawahnya.
Dalam pengisian jabatan juga memperhatikan kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, kualifikasi dan lainnya. Integritas dan rekam jejak, bisa jadi yang menentukan seseorang untuk dapat dipercaya mengemban jabatan yang ada.
Bagi yang diberi amanah, disamping bersyukur tapi tunjukkan bahwa anda mampu dan layak bekerja di jabatan tersebut. Untuk itu, saya anjurkan agar membudayakan rasa malu pada diri sendiri apabila tak mampu menunaikan amanah yang diperoleh.
Irianto juga meminta agar terus mentaati aturan, jangan sekali-kali berlagak ‘membijaksanai’ keputusan yang sudah dibuat oleh kepala daerah. Pemimpin juga harus berani bersikap tegas.
Irianto menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Ishak Satui. Menurutnya Ishak Satui merupakan pemimpin yang bekerja dengan baik, bedasarkan bukti sepanjang 2014-2015 OPD yang dipimpinnya saat itu, BKD mampu menyelenggarakan Seleksi CPNS metode CAT terbaik pertama di Indonesia. Tren ini berlanjut hingga sekarang.
Ia juga menuturkan untuk tidak mempercayai informasi palsu.
“Jangan percaya informasi yang tak jelas. Lakukan tabayyun untuk memastikan setiap informasi yang ada,”Tutur Irianto.
Pada penutupan sambutannya Irianto mengatakan, Yang mendapatkan kesempatan kedua, saya tegaskan jangan mengulangi kesalahan yang serupa. Saya berharap ini menjadi perhatian. Termasuk, yang tidak baik hubungannya dengan bawahannya. (**/Humas Pemprov)
Pengungkapan 5 orang pengedar itu berawal dari pria bernama Febrianto (25) warga Jl. Lumba-lumba yang tertangkap tangan saat membawa sabu-sabu di Jl. Cut Nyak Dien.
Pria yang merupakan pekerja buruh meubel itu diamankan Satreskrim Polres Nunukan pada Pukul 02.00 dini hari saat sedang melakukan patroli di wilayah Persemaian untuk mengantisipasi adanya c3, dengan gerak-gerik Pelaku yang mencurigakan saat melintas di dijalan Cut Nyak Dien pelaku pun diamankan dan dilakukan pengeledahan badan.
Dari tangan pelaku aparat Satreskrim mengamankan 6 paket kecil sabu-sabu siap edar, 1 unit sepeda motor scorpio dan jaket yang digunakan pelaku.
Berdasarkan keterangan pelaku, Sabu yang dibawanya untuk dijual berasal dari Akbar.
Tak sampai disitu, hasil pengembangan dari Febrianto, Aparat Kepolisian kembali mengamankan pria bernama Akbar dan Sukardi, Namun Aparat Kepolisian tidak menemukan barang bukti.
Dari keterangan Akbar, Satreskrim kembali mengamankan Musdar (38) warga Jl. Lumba-lumba Kelurahan Nunukan Timur yang merupakan penjual tiket pelni pada pukul 04.00 pagi.
Petugas berhasil mengamankan 3 paket sabu-sabu siap edar, sebuah plastik bening, 1 unit handphone dan Uang tunai senilai Rp. 16.950.000.
Pengakuan Musdar sabu tersebut dibeli di Tawau, Malaysia melalui Sebatik dan sabu itu telah diberikan sebagian kepada rekannya Amirullah alias Amming untuk dijual.
Selanjutnya aparat kepolisian mengamankan Amirullah alias Maming (38) warga Jl. Pelabuhan Baru Kelurahan Nunukan Timur pukul 05.00 pagi.
1 bungkus paket kecil sabu-sabu diamankan dari tangan Amirullah yang didapatkan dari Musdar.
Petugas juga mengamankan 1 unit hadphone, seperangkat alat hisap dan uang tunai senilai Rp. 5.016.000.
Pengakuan Amirullah Paket sabu tersebut merupakan milik Musdar yang dititip kepadanya untuk dijual, sedangkan sisanya habis terjual.
Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu M. Karyadi menjelaskan, terkait pengungkapan kasus yang dilakukan tim Unit pidum satreskrim Polres Nunukan sebenarnya targetnya adalah curat, Curas dan pencurian biasa.
Diungkapkan Karyadi, setelah dilakukan pendalaman informasi yang bersangkutan ditemukan beberapa barang bukti diantaranya sabu.
Dijelaskan Karyadi, untuk TKP yang pertama berada dijalan Cut Nyak Dien dengan barang bukti 6 bungkus peket kecil sabu sekitar 3 (Tiga) gram, jaket dan 1 unit sepeda motor scorpio dengan Pelaku bernama Febrianto (25).
Tkp yang kedua di jl. Lumba-lumba dengan tersangka bernama Musdar (38) dengan barang bukti 3 bungkus sabu-sabu, uang tunai 16.950.000 dan 1 plastik bening kosong.
“Uang Tunai senilai 16.950.000 merupakan hasil penjualan sabu dan plastik bening yang diamankan tersebut digunakan untuk mengemas sabu untuk dibagi-bagi,”Jelasnya.
Lanjut Karyadi, TKP yang ketiga di Jl. Pelabuhan Nunukan tersangka bernama Amirullah (38) dengan barang bukti 1 bungkus paket kecil sabu-sabu, 1 unit hadphone, kemudisn seperangkat alat hisap dan uang tunai senilai Rp. 5.016.000.
Karyadi menegaskan, Dipastikan beberapa tersangka ini sebagai pengedar.
“Jadi dia ini bukan sekedar pemakai, tapi ini kita kenakan pasal berlapis pasal 112 dan 114 undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika kita jerat pasal berlapis,” Terang Karyadi.
Tambahnya, Saat ini kelima pelaku telah diserahkan kepada Satreskoba Polres Nunukan, tapi ini akan dipilah-pilah.
“Karena ada tiga orang pelaku dengan barang bukti yaitu, Amirullah, Febrianto dan Musdar, sedangkan Akbar dan Sukardi ini merupakan saksi karena tidak ditemukan barang bukti,” Kata Karyadi
Disampaikan Karyadi, dari Akbar ini, kita mendapatkan informasi terkait dengan pelaku-pelaku yang diamankan.
Menurutnya, Akbar dan Sukardi dapat dibebaskan karena tidak ada barang bukti.
“Tetapi jika nanti dites urine positif maka akan di Assestment,” Ujar Karyadi.(***)
Berandankrinews.com, Nunukan- Pelaku pencurian di Kapal Motor Thalia diamankan pihak Pengamanan KM. Thalia, Senin (7/1)
Pelaku bernama Rudi (34) merupakan penumpang KM. Thalia Asal Jeneponto yang rencananya ingin mencari pekerjaan di Negeri Sabah, Malaysia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Berandankrinews.com pria tersebut mencuri uang penumpang lainnya senilai 1.500 ringgit malaysia, uang tunai senilai Rp.300.000 dan 2 Unit Handphone merek samsung.
Security KM. Thalia, Dedi mengatakan, Pelaku tersebut diketahui saat seorang anak yang melihat pelaku itu melakukan aksinya.
“Anak itu melihat dan menunjuk pelaku tersebut, kemudian kita amankan,” Jelas Dedi
Dedi menuturkan, saat kita interogasi pelaku tidak mengaku, namun setelah kita panggil saksi mata si anak tersebut menjelaskan, baru pelaku mengaku.
Ketibaan KM. Thalia didermaga pelabuhan Tunon Taka Nunukan pelaku Rudi lansung diserahkan oleh pihak keamanan KM. Thalia kepada aparat kepolisian sektor kawasan Pelabuhan (KSKP) dan dilarikan kepuskesmas Nunukan untuk dipisum, lantaran tangan pelaku bengkak setelah diikat selama di Kapal.
Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Nunukan AKP I. Eka Berlin menjelaskan sebanyak 3 orang korban yang melaporkan tentang kasus pencurian di kapal KM. Thalia.
Lanjutnya, namun untuk saat ini kita masih melakukan proses penyidikan.
“Untuk saat ini kita kami masih melakukan Penyidikan dalam kasus ini.”jelas Berlin.(**/OV)
Berandankrinews.com, Tanjung Selor-Program rehab rumah bagi masyarakat kurang mampu di Kalimantan Utara (Kaltara) terus di lanjutkan. Tahun ini, rencananya akan dilakukan terhadap 2.500 rumah warga di kabupaten/kota se-Kaltara.
Dengan rincian, 2000 unit dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan 500 unit dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltara Tahun 2019.
Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie mengatakan, Untuk yang bersumber dari APBN, yaitu melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), prosesnya tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) lokasi desa dari pusat. Sedangkan yang bersumber dari APBD, untuk lokasinya akan menyesuaikan.
Dengan adanya 2.500 yang akan direhab pada 2019 ini, ungkapnya, secara total nanti sudah ada 9.500-an rumah warga kurang mampu yang mendapat bantuan rehab. Sehingga target 10.000 rumah di 2020 bisa tercapai.
Lanjut Dia, sementara, untuk realisasi program rehab rumah masyarakat yang telah dilakukan dari tahun 2016 hingga 2018, telah menuntaskan 6.923 unit rumah. Baik yang bersumber dari APBN, maupun dari APBD.
“Rehab rumah melalui Program BSPS, adalah fasilitasi pemerintah berupa bantuan stimulan untuk pembangunan atau peningkatan kualitas rumah kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), yaitu masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli, sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah yang layak huni,” Terangnya
Di mana masing-masing rumah mendapatkan bantuan senilai Rp 10 hingga Rp 15 juta, tergantung kondisi rumah.
Jika kategori rusak ringan maka bantuan tersebut diberikan sebesar Rp 10 juta, tetapi apabila kerusakan rumah masuk dalam kategori rusak berat maka akan diberikan bantuan rehab sebesar Rp 15 juta.
“Program bantuan rumah ini merupakan salah satu upaya dalam mengentaskan kemiskinan,” Kata Irianto.
Menurutnya, Masih banyak masyarakat kita yang kondisi rumahnya kurang layak.
“Melalui program bantuan rehab rumah ini, diharapkan juga nantinya bisa membangkitkan kepercayaan diri masyarakat,” Ungkapnya. (**/Humas Pemprov Kaltara)