Sebanyak 150 WNI Dideportasi Pemerintah Malaysia

Nunukan, Berandankrinews.com–Pemerintah Malaysia kembali memulangkan 150 WNI tanpa dokumen, Sore tadi di Pelabuhan Tunontaka Nunukan, Kamis (17/1/2019).

BPTKI dibantu Imigrasi Nunukan dan TNI Polri menjemput langsung WNI Deportasi tersebut.

Adapun 150 WNI yang dideportasi pemerintah Malaysia sebanyak 84 Laki-laki dewasa, 40 wanita dewasa, 15 anak laki-laki  dan 11 anak perempuan.

Dari 150 WNI yang dideportasi merupakan tahanan didua tempat berbeda yaitu,  64 WNI berasal dar Pusat Tahanan Sementara (PTS) Menggatal sedangkan 81 WNI lainnya berasal dari PTS Kimanis/Papar.

Sebagian WNI yang dideportasi merupakan TKI yang telah berulang kali dipulangkan pemerintah Malaysia.

Seperti AD (22) wanita yang dua kali dideportasi ini mengatakan, telah dua kali dideportasi karena tidak memiliki dokumen.

Dia menerangkan, ke malaysia dengan jalur ilegal karena ingin cepat kesana dikarenakan ada anak. Saat ke malaysia Ia hanya mengikuti temannya.

“Melalui Jalur samping ikut teman,” jelasnya.

AD mengatakan, Ia ditangkap dirumahnya dan setelah ini dia tidak akan lagi ke malaysia tetapi pulang ke kampung halamannya di Polewali mandar, Sulsel.

“Untuk saat ini saya pulang kampung saja dulu di polman, Sulawesi selatan,” ujarnya

Saat ditemui Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Nunukan Arbain mengatakan, itu yang kita pulangkan, kemungkinan kembali lagi.

Dia menuturkan, Kasus ini kemungkinan yang diambil dipenampungan dan dijamin pengurus atau keluarganya menyeberangkan kembali melalui jalur tikus.

“kemungkinan kasus Ini yang dijemput pengurus atau yang mengaku keluarganya kemudian membawanya melalui jalur ilegal, ini yang susah diawasi, karena memang betul mereka keluarga,” Ujar Arbain.

Kata Arbain, mungkin boleh kita telusuri dengan melihat dari data daftar penjamin.

“penjaminnya itu siapa, bisa kita bawa ke ranah hukum ini yang menyeberangkan,” kata Arbain.

Menurut Arbain, terkait kasus ini kita evaluasi dulu, laporkan kepada pimpinan.

“Nanti setelah kita ketahui siapa yang menjamin, karena ini merupakan Human Trafiking. Tadi mungkin alasannya ingin memberi pekerjaan dirumah atau dikebunnya,” Tutur Arbain. (***)

Dua TKW Korban Human Trafficking Dipulangkan KJRI

Nunukan, Berandankrinews.com–Dua Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang dipulangkan khusus konsulat Jenderal Republik Indonesia merupakan korban perdagangan orang (Human Trafficking) dan Tindak kekerasan Pengurus di Kota Kinabalu, Malaysia, Kamis (17/1/19).

Kedua TKW tersebut berinisial LN (36) dan WA (23) dijanjikan bekerja di malaysia oleh pria berinisial WN. Kedua wanita ini dibawa melalui perbatasan Mansalong menuju Keningau, Sabah Malaysia.

Ketika Awak media saat ingin mewawancarai kedua TKW tersebut, Staf IOM mengatakan jangan dulu diwawancara pak, ini mau didata dulu.

Namun usai dilakukan pendataan oleh petugas Imigrasi, kedua TKW itu digiring ke ruang polisi untuk dimintai keterangan.

Sehingga Awak media menunggu lama, namun setelah keluar untuk dibawa ke Rusunawa awak media tidak mendapatkan keterangan dari kedua TKW tersebut.

Namun menurut pendamping deportan dan Staf Admin Konsulat Jendral kota Kinabalu, Kuswari mengatakan, tidak mengetahui kronolisnya, namun dia menjelaskan bahwa kedua TKW tersebut pekerja asal sebuku.

“Mereka dijanjikan oleh orang Malaysia yang ingin mempekerjakan mereka disabah,” Jelas Kuswari.

Disebutkan Kuswari, kedua tkw tersebut melaporkan diri ke polis malaysia dan dibawa ke konsulat Jendral RI.

Hal serupa juga disebutkan Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Nunukan Arbain mengatakan, Kedua TKW bekerja disebuku, kemudian bertemu dengan orang malaysia disebuku dan dijanjikan kerja rumah tangga.

“Keduanya dibawa oleh orang malaysia, dijanjikan untuk kerja namun hanya dirumah saja tidak bekerja,” Jelas Arbain

Dikatakan Arbain, Kedua TKW itu dipukul, namun belum kita dalami.

“Untuk selanjutnya nanti kita dalami, kemudian kita akan pulangkan nanti kedua TKW ini ke kampung halamannya,” Ujar Arbain.

Milenial’s Road Safety Festival, Polres Nunukan Akan Merangkul Kelompok Milenial

Nunukan, Berandankrinews.com– Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Nunukan Kampanyekan Milineal’s Road Safety Festival (MRSF) di Kabupaten Nunukan, Kamis (17/1/19).

Kegiatan MRSF ini merupakan program Unggulan Korlantas Polri yang di turunkan ke jajaran Polda Se-Indonesia.

Adapun tujuan di laksanakan MRSF diantaranya untuk mewujudkan Generasi Milineal’s yang cinta Lalulintas menuju Indonesia Gemilang. Rencananya MRSF akan di laksanakan mulai tanggal 2 Februari hingga 23 Maret 2019.

Dengan tertib berlalu Lintas di jalan Raya merupakan hal yang penting bagi kaum Milenial”s.

Bagi penguna jalan raya apabila berkendara tidak dikelola kelompok milenial”s dengan baik maka dapat menimbulkan pelanggaran lalu lintas sehingga berdampak negatif bagi kepolisian satlantas selaku pengemban tertib berlalu lintas.

Gerakan Kampanye MRSF ini disosialisasikan melalui media online, media sosial, Televisi dan radio, dengan menggandeng kaum milenial sebanyak-banyaknya. Harapannya dapat menjadi pelopor keselamatan berlalulintas dan cinta lalu lintas.

Puncak kegiatan MRSF di Polda kaltara dan Polres se Kaltara akan di laksanakan pada 21 Maret 2019 dengan mengumpulkan kaum Milineal’s untuk di ajak bersama satuan lalulintas menjadi kelompok Milenial yang cinta terhadap lalu lintas.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwanto SIK, MH mengatakan, Melenial’s Road Safety Festival yang menjadi program Kors lantas polri, Polres Nunukan akan mendukung dan mengkampanyekan serta mensosialisasikan.

“Kita Polres Nunukan mendukung dan mengkampanyekan melalui media online, media sosial dan Radio, ini untuk mengedepankan fungsi lalu lintas dan fungsi humas,” Terang AKBP Teguh.(**)

Sering Kehilangan Tali Rumput Laut, Ternyata Ini Pelakunya

Nunukan, Berandankrinews.com–Jajaran Subsektor Polsek Lancang, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan, Kaltara berhasil mengamankan empat orang pelaku pencurian tali rumput laut milik warga lancang, pada Selasa (15/1/19) lalu.

Empat pelaku yakni Juliadi (18), Malik (22), Rusman (15) dan Padli (12) diamankan dirumahnya di Jl. Dewi Sartika kelurahan Tanjung Harapan.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro,SIK, MH melalui Kasubag Humas Iptu Muhammad Karyadi membenarkan adanya pencurian tali rumput laut milik warga Lancang, Kelurahan Tanjung Harapan.

“Memang benar ada empat orang pelaku melakukan pencurian tali bentangan rumput laut milik Andi Uki dan warga lainnya,”Jelas Karyadi, Kamis (17/1/19).

Dijelaskan Iptu Karyadi, Pada hari selasa (15/1/19) lalu, keempat pelaku diamankan dikediamannya di Jl. Dewi Sartika kelurahan Tanjung Harapan.

“Pelaku sudah diamankan dengan Barang Bukti 30 Tali rumput laut bentang,” Tutur Iptu Karyadi.

Dia menuturkan, Untuk sementara hasil komunikasi personil Subsektor antara korban tidak keberatan.

“Rencana siang ini diadakan pertemuan antara korban dan pelaku di kantor subsektor Tanjung Harapan, selanjutnya pihak korban akan dibuatkan surat penyataan apabila tidak keberatan,”Ujar Karyadi. (**)

Pesta Demokrasi Kampung Di RT. 05 Digelar Ala Pemilihan Presiden

Nunukan, Berandankrinews.com–Ratusan warga Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan, menggunakan hak pilihnya untuk menentukan Ketua Rukun Tentangga (RT) baru di RT. 05, Rabu (16/1/19) Kemarin.

Pemilihan Ketua RT berlangsung secara demokratis dan kondusif, dengan bantuan pengamanan aparat kepolisian. Pemilihan dilakukan untuk menggantikan Ketua RT yang sebelumnya, karena telah meninggal dunia.

Tiga Calon Ketua RT

Kegiatan yang dilaksanakan di Warung Kamtibmas Jl. Dewi Sartika RT.05 Lancang, Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Nunukan Selatan, berlangsung meriah.

Lurah Tanjung Harapan, Andi Maskur Badawi mengatakan, pemilihan ketua RT. 05 ini dilakukan untuk mengantikan ketua RT yang lama, karena sudah meninggal dunia, Kamis (17/1/19)

Dia menuturkan, pemilihan RT ini berdasarkan persyaratan yang ditetapkan kelurahan.

“Persyaratan calon RT nya orang berdomisili di RT 05, dikenal warga dan mengenal warganya, orangnya beragama serta berpendidikan minimal SD,” Jelas Andi Maskur.

Andi Maskur menjelaskan, Pelaksanaan nya dengan membentuk panitia dari pemuda Kelurahan Tanjung Harapan bekerjasama dengan mahasiswa STIT Nunukan.

“Setelah dibentuk, panitia ini lah yang mendata warga yang berdomisili di RT. 05 yang memiliki hak pilih,” Jelasnya

Disebutkan Andi, ada Tiga calon ketua RT yang mendaftar dalam pesta demokrasi kampung tersebut.

Setelah sudah ada calon terpilih kita akan proses pelantikannya dan penyerahan SK dari kelurahan.

Andi Maskur berharap, setelah terpilihnya calon RT dilingkungan RT 05 bisa melayani masyarakat.

“Kiranya RT terpilih ini bisa membantu kami melayani masyarakat karena mereka perangkat kami,” Terang Andi Maskur.