Wujudkan Ketahanan Pangan, Kodim 0911/Nunukan Sukses Aktifkan Lahan Tidur di Perbatasan

Suasana Panen Raya Cabe Kodim 0911/Nunukan di Mambunut, Nunukan, Kalimantan Utara. (Foto : Eddy Santry)

Komando Distrik Militer (Kodim) 0911/Nunukan melaksanakan giat Panen Cabe di Mambunut, Nunukan Kalimantan Utara. Kegiatan tersebut adalah bentuk dari dukungan kepada Pemerintah dalam Program memperkuat Ketahanan Pangan guna tercapainya kesejahteraan yang merata sebagai salah satu cita-cita bangsa.

Komandan Kodim (Dandim) 0911/Nunukan Let Kol Czi Arif Abdillah disela-sela kegiatan tersebut menututkan bahwa dalam rangka mewujudkan program ketahanan pangan, pihaknya bekerjasama dengan berbagai komponen terutama Petani dan Dinas Pertanian Kabupaten Nunukan.

“Ini salah satu bukti nyata kalau kita serius mendukung program Pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Lebih jauh, Arif menjelaskan bahwa dalam rangka realisasi program tersebut, pihaknya tak hanya meningkatkan budi daya Cabe semata. Akan tetapi, pria yang akrab dipanggil Let Kol Abdi tersebut mengungkapkan ada beberapa komoditi yang dikembangkan di setiap Komando Rayon Militer (Koramil) di seluruh wilayah Nunukan.

Sebagai contoh, Let Kol Abdi mengungkapkan untuk wilayah Sebatik digalakan budi daya Jagung, di Sebuku ada tanaman Jagung Manis dan di Sembakung, pihaknya meningkatkan pembudidayaan Terung dan Tomat.

Selain bentuk dari dukungan kepada Pemerintah akan penguatan Ketahanan Pangan, Abdi menjelaskan bahwa melalui giat tersebut ia ingin mengajak masyarakat Nunukan untuk memanfaatkan lahan-lahan tidur menjadi lahan aktif yang nantinya dengan hal tersebut bukan hanya akan menguntungkan para Petani semata namun juga akan berimbas pada perekonomian di Perbatasan semakin menggeliat.

“Masih banyak lahan-lahan tidur di wilayah Nunukan ini. Dan apabila hal ini dimanfaatkan secara benar dalam pengelolaanya, saya yakin Nunukan yang berswasembada bukan sebuah angan belaka,” tandas Perwira Dua Melati berwajah tampan tersebut.

Terpisah, Ketua Serikat Tani Nasional Cabang Nunukan Agus Lempang mengapresiasi Kodim 0911/Nunukan yang telah memberikan bukti nyata dalam pengelolaan lahan serta budidaya hasil pertanian. Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh Kodim Nunukan seharusnya menjadi motivasi semua pihak.

“Menurut saya ini adalah hal yang sangat layak di apresiasi dan wajib ditindak lanjuti oleh pihak terkait terutama Dinas Pertanian agar tanggap. Contohnya dengan sesegera mungkin memanfaatkan lahan tidur dan yang terpenting menjadikan hasil pertanian Nunukan sebagai pemegang pasar,” ujar Aktivis mantam LMND yang akrab dipanggil Aleg tersebut.

Karena selama ini menurut Aleg, banyak Petani yang telah terjebak ketakutan hasil panennya tak bisa bersaing dengan harga pasar sebelum bercocok tanam. Disinilah menurut Aleg, peran Pemkab Nunukan sangat dominan, yakni dengan menghentikan minset pesimisme para petani menjadi rasa optimisme.

“Intinya, apa yang dilakukan Kodim Nunukan sebebarnya bukan sekedar giat semata. Tapi ada pesan positif yang ingin TNI sampaikan kepada para petani dan Pemangku Kepentingan dari giat ini. Dan apabila Pemkab Nunukan benar-benar ingin mewujudkan kemakmuran yang mandiri dan berdaulat, saya yakin pasti mampu menangkap pesan yang disampaikan giat Kodim ini,” pungkasnya.

Pewarta : Eddy Santry

BalasTeruskan

Sukan Kesihatan Muhibah Borneo Bakal Digelar di Tarakan

TANJUNG SELOR, Berandankrinews.com– Sebagai sarana untuk menjalin persahabatan antarwilayah di Pulau Kalimantan, sebuah even yang dinamakan Sukan Kesihatan Muhibah Borneo rutin digelar. Tahun Kalimantan Utara (Kaltara) ditunjuk sebagai tuan rumah. Even yang mempertandingkan berbagai cabang olahraga ini, rencananya digelar di Tarakan pada April mendatang.

Untuk memantapkan kegiatan tersebut, kemarin digelar rapat pembentukan panitia yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Suriansyah, Kamis (7/2).

Sukan yang akan digelar ketujuh kalinya ini akan dilaksanakan dari tanggal 21 sampai 30 April 2019, diikuti oleh lima provinsi di Kalimantan, ditambah dari Serawak dan Sabah, Malaysia, Brunei Darussalam, serta dari Persekutuan Labuhan.

Sementara itu, dalam sukan yang berarti olahraga ini akan dipertandingkan jenis olah raga wajib, pilihan, dan tradisional. Bukan hanya olahraga saja, sisi kebudayaan juga akan ditonjolkan, seperti senam seni kreasi, nyanyi (karaoke) solo dan duet, dan tarian asli provinsi/negara.

Diusulkan agar ada pertandingan yang dapat digelar di ibukota Provinsi Kaltara. Nantinya dalam technical meeting agar diusulkan ada pertandingan yang diadakan di Tanjung Selor, ujar Suriansyah.

Kegiatan ini akan melibatkan peserta yang menjadi pegawai/pekerja di institusi kesehatan baik pemerintah atau swasta. Disyaratkan juga harus terdapat peserta veteran untuk setiap pertandingan beregu.(humas)

Cegah DBD, Peran Masyarakat Paling Diperlukan

TANJUNG SELOR, Berandankrinews.com– Peran serta masyarakat sangat penting dalam mencegah dan memberantas wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Utamanya dalam kepeduliannya terhadap lingkungan masing-masing. Demikian kesimpulan Respons Kaltara edisi 29 atau perdana pada 2019 yang menghadirkan sumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Kamis (7/2) kemarin.

“Di Kaltara semua daerah dikatakan sebagai endemis DBD. Karena di semua kabupaten/kota di sini sudah pernah ditemukan DBD. Hal utama yang perlu kita lakukan adalah pencegahan. Dan di situ peran masyarakat yang paling diharapkan, ujar Usman, Kepala Dinkes Kaltara yang hadir sebagai nara sumber Respons Kaltara dengan tema KLB (kejadian luar biasa) – DBD.

Dikatakan, tindakan penanganan DBD, tidak hanya oleh pemerintah. Akan tetapi peran masyarakat juga sangat diperlukan. Mengapa demikian? Karena dalam program yang saat ini sedang disosialisasikan oleh pemerintah yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dengan 3M Plus sangat membutuhkan peran masyarakat.

Sasaran utama gerakan 3M Plus, sendiri, lanjutnya, adalah sarang nyamuk Aedes Aegypti. Dijelaskan, nyamuk jenis ini suka hidup dan berkembang biak di air bersih dan jernih. Aktif di siang hari, sehingga pada waktu itu masyarakat sangat rawan gigitan nyamuk ini.

Gerakan 3M Plus ini, harus dilakukan secara kontinue. Caranya, dengan sering menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi penampungan air dan bisa dijadikan tempat bertelur nyamuk Aedes Aegypti, ungkap Usman yang dalam kesempatan itu didampingi Agust Suwardi, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kaltara.

Selain itu, untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, masyarakat disarankan untuk menggunakan semprotan pembasmi nyamuk atau lotion. Untuk penanganan secara wilayah, menurut Usman, telah dilakukan fogging atau pengasapan yang dikoordinir Dinkes kabupaten/kota se-Kaltara di wilayah yang rawan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Selain itu, Dinkes Kaltara juga memberikan dukungan lewat pemberian bubuk abate ke setiap kabupaten/kota. Sejauh ini, sudah 1.200 botol bubuk abate disebar ke seluruh kabupaten/kota.

Sementara itu, untuk melakukan pencegahan dini, Dinkes Kaltara telah membentuk tim gerak cepat penanganan DBD. Selain itu, Dinkes Kaltara juga mengusulkan pengadaan alat Rapid Diagnostik Test (RDT), yaitu alat yang digunakan untuk mendiagnosa secara cepat DBD. Usulan kita sudah disetujui dari pusat, dan sekarang dalam perjalanan pengiriman ke Kaltara, imbuhnya. (humas)

Jelang Kunjungan Tim Kemendes-PDTT, Sekprov Minta Dipersiapkan Data

TANJUNG SELOR, Berandankrinews.com– Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H Suriansyah terus memonitor rapat persiapan kunjungan tim Kementerian Desa, Penanggulangan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) ke Tanjung Selor. Agar kunjungan itu berjalan lancar, Sekprov memimpin rapat dengan instansi terkait di Kantor Gubernur, kemarin (7/2).

Kunjungan Kemendes-PDTT ke Kaltara adalah guna melakukan survei ke lokasi lahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) transmigrasi yang akan dilimpahkan ke Pemprov Kaltara. Sekprov meminta agar terkait lahan itu di data, dan dilakukan survei awal.

Selain membahas pelepasan HPL transmigrasi seluas 250 hektare, juga membahas soal rencana pembangunan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kaltara yang lokasinya juga merupakan HPL Transmigrasi.

Ketika tim Kemendes-PDTT datang, selain lahan 250 hektare yang satu hamparan tersendiri, lahan LPMP 4 hektare dan lahan panti rehab serta lahan lapas juga kita mintakan. Data kita harus ada, jadi lebih dari 250 hektare yang kita minta, ujar Sanusi, Asisten I Setprov Kaltara yang hadir dalam pertemuan itu.

Sebelumnya, Kemendes-PDTT, telah menindaklanjuti surat permohonan Gubernur Kaltara H Irianto Lambrie, perihal pelepasan lahan yang menjadi Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Transmigrasi 250 hektare di kawasan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor.

Lahan tersebut, kata Gubernur, rencananya diperuntukkan sebagai tempat pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, balai latihan serta perumahan pegawai. Menurutnya, itu merupakan salah satu poin dari terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2018, tentang Percepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor yang harus ditindaklanjuti.

Hasil dari pertemuan itu, lanjutnya, Kemendes-PDTT akan mendukung pelimpahan aset dari pemerintah pusat ke pemerintah provinsi. Bahkan untuk mendukung itu, Kemendes-PDTT akan melakukan survei untuk melihat langsung mana saja lahan HPL transmigrasi yang akan dilimpahkan ke Pemprov Kaltara.

Gubernur menuturkan, diusulkannya pelepasan lahan transmigrasi kepada Pemprov Kaltara selain pengembangan adalah untuk menghindari terjadinya tumpang tindih lahan. Karena itu, baik Pemprov Kaltara, Pemkab Bulungan dan Kemendes-PDTT harus bersinergi dalam proses pelimpahan lahan tersebut.

Rencana kunjungan dari kementerian, kemungkinan dilakukan pada pertengahan bulan Februari 2019 sekaligus mengagendakan rapat di Tanjung Selor mengenai pelimpahannya. Bahkan Kemendes-PDTT cukup bangga, karena cikal bakal pengembangan KBM adalah daerah transmigrasi, kata Irianto. (humas)

Dana APBN ke Kaltara 2019 Rp 10,408 Triliun Naik dari 2018, Melalui Kementerian/Lembaga Kucurkan Rp 3,556 Triliun

TANJUNG SELOR, Berandankrinews.comPemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mengalokasikan dana sebesar Rp10,408 triliun untuk Kalimantan Utara (Kaltara), atau meningkat Rp 600 miliar lebih dibandingkan alokasi tahun lalu, sebesar Rp9,803 triliun.


Dari Rp 10,408 triliun ini, sesuai informasi dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kaltara, terdiri dari belanja melalui DIPA Satuan Kerja (Satker) Kementerian/Lembaga (K/L) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebesar Rp 3,556 triliun, serta transfer ke daerah dan Dana Desa (TKDD) untuk seluruh daerah di Kaltara sebesar Rp 6,852 triliun.

Alokasi dana dari APBN tersebut, seperti pernah disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kaltara Teguh Dwi Nugroho, dalam realisasinya nanti masih fleksibel. Dalam artian bisa bertambah, atau bisa berkurang.

Angka Rp 10,408 triliun itu dalam bentuk pagu awal. Realisasinya nanti dapat berubah. Bisa berkurang, atau bahkan bertambah. Melihat situasi dan perkembangan keuangan negara. Termasuk apabila ada Satker baru, maka akan ada penambahan. Selain peningkatan dalam TKDD, khusus yang dari APBN melalui Kementerian/Lembaga dan OPD langsung, juga naik. Dari tahun sebelumnya Rp 3,4 triliun menjadi Rp 3,556 triliun.

Untuk diketahui, berdasar Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018, tentang APBN Tahun Anggaran 2019 telah ditetapkan dengan belanja negara sebesar Rp2.461,1 triliun. Dari APBN sebesar itu, alokasi untuk Provinsi Kaltara pada APBN 2019 sebesar Rp10,408 triliun. Dari total tersebut, alokasi terbagi untuk belanja kementerian/lembaga melalui DIPA berjumlah 228 DIPA dengan nilai total Rp3,556 triliun. Dengan rincian, belanja pegawai sebesar Rp784,2 miliar, belanja barang Rp1,133 triliun, belanja modal Rp1,663 triliun dan belanja sosial Rp5,07 miliar. Sementara untuk alokasi TKDD sebesar Rp6,852 triliun.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menjelaskan, alokasi dana APBN sebesar Rp 10,408 triliun adalah anggaran yang diberikan pusat ke daerah. Baik secara langsung melalui dana transfer ke daerah yang nantinya masuk dalam tubuh APBD, maupun yang dikelola oleh Satker Kementerian dan Lembaga.
Sedangkan alokasi TKDD sebesar Rp 6,339 triliun. Terdiri dari tujuh komposisi. Yaitu, Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak Rp 413,636 miliar, DBH Sumber Daya Alam Rp 992,010 miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 3,857 triliun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Rp 665,307 miliar, DAK Non Fisik Rp 461,254 miliar, dan Dana Desa Rp 463,268 miliar. Untuk Dana Insentif Daerah (DID) yang pada 2018 lalu ada Rp 69,5 miliar, tahun ini tidak ada.

Besaran anggaran tersebut, kata Gubernur, telah disampaikan berdasarkan tugas dan fungsinya dari Kementerian Keuangan RI, sebagai wujud dukungan pertumbuhan ekonomi di Kaltara. Menurutnya, sebagai provinsi baru, Kaltara memang menjadi perhatian khusus dari pemerintah. Apalagi Kaltara juga mendapat dana afirmasi sebagai daerah yang termasuk dalam daerah-daerah perbatasan, daerah tertinggal, kepulauan dan transmigrasi.

Di sisi lain, kenaikan nilai anggaran juga tak lepas dari perjuangan ke pusat. Baik melalui kementerian dan Lembaga, maupun langsung kepada Presiden. Di mana seperti diketahui, dalam setiap kali bertemu dengan Menteri maupun Presiden gubernur selalu menyampaikan berbagai program yang perlu mendapatkan dukungan dari pusat.

Nilai anggaran untuk ke Kaltara ini saya optimis akan bertambah. Apalagi seiring dengan adanya dua Inpres (Instruksi Presiden) yang keluar pada akhir 2018 dan awal 2019 ini. Yaitu Inpres tentang percepatan pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor, dan Inpres percepatan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu. Ada 4 PLBN di Kaltara yang akan dipercepat pembangunannya mulai tahun ini. Dan tentu itu semua mendapat dukungan penuh dari pusat melalui Kementerian yang telah diinstruksikan dalam Inpres. Termasuk percepatan KBM Tanjung Selor, ungkap Irianto.

Sebelumnya, Gubernur mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi menekankan agar belanja pemerintah fokus untuk kegiatan utama yang dapat memberikan manfaat optimal pada masyarakat, bukan sebagai pendukung seperti rapat-rapat, perjalanan dinas, honor dan lain-lainnya. Pastikan semuanya program berjalan dengan baik, artinya pantau terus anggaran secara berkala, bulanan atau triwulan, anggaran 2019 ini betul-betul digunakan untuk rakyat, ungkap Gubernur, mengutip sambutan Presiden.

Pun demikian dengan Kaltara, saya minta dalam pengelolaannya benar-benar direncanakan dengan matang. Sehingga hasilnya tidak sia-sia. Utamakan untuk kegiatan yang memang sangat dibutuhkan masyarakat, timpal Irianto.

Sementara terkait dengan anggaran kementerian dan Lembaga, menurutnya, diprioritaskan untuk melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan dalam melaksanakan program pembangunan di 2019. Utamanya, untuk mengatasi kesenjangan dan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, memacu sektor unggulan, perbaikan aparatur negara dan pelayanan pemerintah, serta peningkatan pertahanan keamanan dan penyelenggaraan demokrasi.

Begitu pun dengan anggaran TKDD, diarahkan untuk meningkatkan jumlah dan mutu layanan publik di daerah, menciptakan kesempatan kerja, mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan antar daerah. Termasuk juga mendukung pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, serta program prioritas lainnya. (humas)