Oknum PNS SatPol PP dan Satu WNA Tertangkap Tangan Bawa Sabu

Nunukan, Berandankrinews.com– Polres Nunukan kembali mengungkap Penyelundupan Narkoba Jenis Sabu seberat 1 Kg yang berhasil diamankan Satreskoba Polres Nunukan pada Minggu (10/2/19) kemarin di Desa Aji Kuning, Sebatik Nunukan.

Dua pelaku bernama Riswan alias Ciwang Oknum PNS Satpol PP Nunukan yang merupakan kurir dan pengedar diberikan hadiah timah panas di lutut kiri serta Andi alias Awi Warga Malaysia yang juga berperan sebagai kurir dilumpuhkan dengan timah panas dilutut kaki kanan oleh jajaran Satrenasrkoba.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH dalam Press Conference mengatakan, Berdasarkan Informasi masyarakat bahwa dua orang pria yang diduga akan menyelundupkan Narkoba Jenis Sabu-Sabu dari Tawau, Malaysia yang dibawa melalui Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Barat.

Setelah dilakukan pemantauan di Jl. Maspul Sebatik Barat kedua pelaku yang baru tiba dipelabuhan tradisional langsung disergap dan dilakukan penggeledahan badan dan barang bawaannya, Beber AKBP Teguh.

Tim menemukan 1 bungkus plastik ukuran besar warna putih transparan yang dikemas dalam bungkus plastik merk Kopiko, yang didalam bungkusan itu telah dibungkus paket kecil dan sedang yang siap edar.

Rencananya barang haram ini akan dibawa ke Nunukan oleh kedua tersangka dan sambil menunggu petunjuk dari Samsul yang berada dimalaysia. Samsul ini DPO yang melarikan diri dari lapas Nunukan dua tahun yang lalu, Jelas Kapolres Nunukan.

“Riswan sebelumnya pernah diamankan Satreskoba kasus sabu, yang merupakan kurir dan pengedar serta penguna aktif. Rumahnya seperti sarang dijadikan tempat pesta sabu, salah satu bukti kita amankan alat hisap ini ,” Jelas Teguh

Kapolres Teguh menambahkan, saya sudah sampaikan kepada Satreskoba tindak tegas, lumpuhkan. Kedua pelaku ini karena tidak kooperatif kita lakukan peringatan namun karena melawan akhirnya kedua pelaku diberikan hadiah timah panas.

Dari keterangan pelaku mengaku diberi upah 10 juta rupiah, sementara Andi hanya membantu Riswan karena memiliki hutang budi yang telah membantunya saat pacarnya sakit di Nunukan ini, kata Teguh

Sementara, Kedua pelaku saat ini masih dilakukan pengembangan lebih lanjut. (***)

Masih Minim, Gubernur Instruksikan Disdikbud Dorong Tingkatkan Sertifikasi

Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie

TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Sesuai dengan informasi Neraca Pendidikan yang diterbitkan Kementrian Pendidikaan dan Kebudayaan, data guru tersertifikasi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih terhitung rendah. Untuk itu, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mendorong kepada para tenaga pendidik di daerah ini agar meningkatkan kompetensinya, agar bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikasi.

Seperti diketahui, persentase guru bersertifikat di Kaltara memang masih rendah. Untuk Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baru 4,4 persen, Sekolah Dasar (SD) 31,5 persen, Sekolah Menengah Pertama (SMP) baru 29 persen, Sekolah Menengah Atas (SMA) 29 persen, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 38,8 persen, dan Sekolah luar Biasa (SLB) baru mencapai 24,4 persen.

Karena itu, Gubernur meminta kepada Kepala Disdikbud Provinsi Kaltara Sigit Muryono untuk terus memberikan motivasi para guru agar dapat meningkatkan kompetensi. Karena untuk mendapatkan sertifikasi, para guru harus memenuhi syarat, dan salah satunya mengikuti ujian kompetensi.

“Mei 2018 ada sekitar 1.664 guru yang ikut yang mengikuti seleksi PPG, dan hanya ada sekitar 382 yang lulus. Sangat kecil. Dan memang untuk lulus ujian ini, adalah berdasar kemampuan pribadi para guru masing-masing, dari Dinas Pendidikan hanya memfasilitasi,” terangnya.

Gubernur juga menjelaskan, selain terkait kuota yang ditentukan oleh pusat, diakuinya untuk mendapatkan sertifikasi tidak mudah. Karena ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya minimal sudah 5 tahun mengajar, jam mengajar dia harus terecord di dapodik. Kemudian nanti ada aplikasi pembantu dapodik namanya Verval PTK (verifikasi dan validasi pendidik dan tenaga kependidikan) itu bisa untuk menerbitkan NUPTK.

“Prosedurnya Panjang. Pengajuan dulu, lalu diverifikasi. Pertama dari dinas, lalu dari kementerian yang sekarang dikuasakan kepada LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan). Lepas dari verifikasi LPMP, diverifikasi lagi oleh kementerian,” bebernya.

Ditambahkan, setelah terbit NUPTK maka dari yang lulus NUPTK inilah baru dapat undangan cikal bakal UKG (Uji Kompetensi Guru). “Jika sudah dapat undangan seleksi itu dipelatihankan 2-3 bulan, Lalu diendingnya ada ujian lagi lolos UKG atau tidak. Nah nilai kita kemarin itu hanya 20 persen. Bahkan pernah lebih rendah,” kata Irianto.

Atas kondisi ini, dirinya pun berpesan agar para guru selalu mempersiapkan dan meningkatkan kompetensi diri sehingga kesempatan yang datang tidak berlalu begitu saja. (humas) 11/2/19

Sukan Kesihatan Muhibah Borneo Bakal Digelar di Tarakan

Sekprov Kaltara H Suriansyah saat memimpin rapat persiapan penyelenggaraan Sukan Kesihatan Muhibah Borneo Pulau Kalimantan, Kamis (7/2).

TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Sebagai sarana untuk menjalin persahabatan antarwilayah di Pulau Kalimantan, sebuah event yang dinamakan Sukan Kesihatan Muhibah Borneo rutin digelar. Tahun ini, Kalimantan Utara (Kaltara) ditunjuk sebagai tuan rumah. Event yang mempertandingkan berbagai cabang olahraga ini, rencananya digelar di Kota Tarakan pada April mendatang.

Untuk memantapkan kegiatan tersebut, kemarin digelar rapat pembentukan panitia yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Suriansyah, Kamis (7/2).

Sukan yang akan digelar ketujuh kalinya ini akan dilaksanakan dari tanggal 21 sampai 30 April 2019, diikuti oleh lima provinsi di Kalimantan, ditambah  dari  Serawak dan Sabah, Malaysia, Brunei Darussalam, serta dari Persekutuan Labuhan.

Sementara itu, dalam sukan yang berarti olahraga ini akan dipertandingkan jenis olah raga wajib, pilihan, dan tradisional. Bukan hanya olahraga saja, sisi kebudayaan juga akan ditonjolkan, seperti senam seni kreasi, nyanyi (karaoke) solo dan duet, dan tarian asli provinsi/negara.

Diusulkan agar ada pertandingan yang dapat digelar di ibukota Provinsi Kaltara. “Nantinya dalam technical meeting agar diusulkan ada pertandingan yang diadakan di Tanjung Selor,” ujar Suriansyah.

Kegiatan ini akan melibatkan peserta yang menjadi pegawai/pekerja di institusi kesehatan baik pemerintah atau swasta. Disyaratkan juga harus terdapat peserta veteran untuk setiap pertandingan beregu.(humas)

Cegah Leptopirosis, Pemprov Berikan Bantuan 300 RDT

Gubernur Kalimantan Utara ( Kaltara ) Dr H Irianto Lambrie

TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Guna mencegah penyebaran penyakit Leptopirosis di Kota Tarakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui instansi terkait memberikan bantuan Rapid Diagnostic Test (RDT) sebanyak 300 unit ke Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas yang ada di Bumi Paguntaka itu.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, berdasarkan laporan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, kasus leptospirosis di Kota Tarakan pada minggu kedua bulan Januari 2019, ditemukan sebanyak tiga kasus, dua diantaranya meninggal dunia. Sedangkan satu orang masih dalam perawatan medis.

RDT sendiri, lanjut Gubernur merupakan alat yang digunakan untuk mendiagnosa sejumlah penyakit. Alat tersebut secara cepat memastikan kasus yang baru dicurigai, sehingga dengan cepat dapat diperiksa dan langsung bisa ditangani. “Bantuan peralatan tersebut merupakan permintaan langsung Dinkes Provinsi pada Kemenkes RI. Alhamdulillah, permintaan kita direspon oleh pusat, sehingga pusat memberikan kita RDT,” kata Irianto.

Dengan adanya RDT, diharapkan kasus yang dicurigai segera dapat diperiksa dan langsung bisa ditangani, karena dengan alat ini dapat memastikan kasus yang dicurigai itu positif atau tidak dengan cepat. “Kita juga menyiapkan 100 unit stok RDT di provinsi, sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan jika ada kasus yang sama di kabupaten lain,” beber Irianto.

Gubernur menuturkan, leptospirosis atau bakteri yang ditularkan melalui air kencing tikus merupakan penyakit yang baru ditemukan di Kota Tarakan. Penyakit ini dapat menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospirosis. Dalam penularannya, bakteri memasuki tubuh melalui kulit pada luka terbuka, kulit yang kering, atau lapisan lendir tubuh (seperti mata, hidung, atau mulut). “Misalkan, melalui luka. Ketika bersentuhan langsung dengan kecing tikus maka bakteri akan langsung masuk ke aliran darah,” terang Gubernur.

Penyakit yang gejala awalnya menunjukan gelaja seperti demam, nyeri dan pusing secara mendadak ini biasanya berlangsung selama kurung waktu 2 minggu. Dan, pada sebagian kasus, gejala baru akan terlihat setelah 1 bulan, tapi itu tingkat ringan. “Jika tingkat berat, bakteri akan menjalar dan merusak organ tubuh seperti hati dan ginjal. Apabila sudah menjalar ke organ tubuh tentunya bisa menyebabkan kematian,”katanya.

Oleh karena itu, Gubernur mengimbau kepada masyarakat, jika telah mengenali gejalanya, segera dengan cepat memeriksakan diri ke RS atau fasilitas kesehatan terdekat. Karena RDT sudah tersedia di masing-masing RS maupun Puskesmas.

Penyakit ini sendiri telah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dengan surat himbauannya melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Karena itu, Gubernur pun menginstruksikan kepada Dinkes Kaltara untuk segera melakukan upaya pencegahan salah satunya adalah menyosialisasikan pola hidup sehat (PHBS).

“Koordinasi ini kita lakukan, untuk selanjutnya menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Di mana, PHBS sendiri sebagai salah satu upaya dalam pencegahan penyakit leptospirosis,” tuntas Gubernur. (humas) 11/2/19

Peduli Olahraga, Gubernur Raih Penghargaan dari SIWO PWI Pusat


SURABAYA – Berandankrinews.com – Tema yang diangkat pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019, adalah pers menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis digital. Sekaitan dengan itu, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie pun berharap media massa mampu menjadi salah satu motor pendorong pertumbuhan perekonomian rakyat. “Peran aktif seluruh elemen bangsa, termasuk media massa sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan Indonesia. Namun, untuk memenuhinya memang dibutuhkan perubahan paradigma dan kerja keras dari insan pers juga media massa. Salah satunya, media massa dituntut untuk dapat mengedukasi masyarakat juga pelaku UMKM mengenai pemanfaatan teknologi informasi dengan tepat dan bijaksana untuk meningkatkan pertumbuhan usahanya,” kata Gubernur di sela Malam Ramah Tamah dan Jamuan Makan Malam Gubernur Jawa Timur (Jatim) Dalam Rangka Hari Pers Nasional 2019 dan Golden Award SIWO 2019 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (8/2/19) malam.

Irianto juga mengakui bahwa dirinya salut dengan perkembangan media massa saat ini yang mampu beradaptasi dengan kemajuan informasi teknologi yang terus berubah. Bahkan, kini media massa tak lagi hanya melulu mengurusi perekonomian skala raksasa namun telah merambah pada perekonomian rakyat. “Saya pun sepakat dengan pernyataan Pakde Karwo (Soekarwo, Gubernur Jatim, Red.) yang menyebutkan bahwa dengan terlibatnya media massa dalam hal satu ini, maka masyarakat secara tidak langsung akan dapat belajar kemajuan teknologi di media yang sudah menopang pertumbuhan perekonomian rakyat,” jelas Gubernur.

Pada gilirannya, kerja sama media massa di era digital dengan UMKM Indonesia diharapkan dapat memicu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meski hal tersebut masih perlu melangkah lebih jauh, namun saat ini telah ada yang berhasil diaplikasikan dengan baik. “Media digital telah mampu bekerjasama dengan market place, dimana market place itu sendiri berjanji akan memprioritaskan produk lokal atau produk dalam negeri. Ini memang hal yang sangat dibutuhkan Indonesia, khususnya Kaltara yang terus bergerak cepat dalam memajukan dan mengembangkan dirinya,” ulas Gubernur.

Gubernur pun mengharapkan dengan semangat perubahan yang dibawa media saat ini, maka akan menjadi babak baru dalam pembenahan perekonomian rakyat, khususnya UMKM dan akhirnya mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Pada acara tersebut, Irianto juga meraih penghargaan dari SIWO PWI Pusat sebagai “Gubernur Peduli Olahraga” bersama sejumlah gubernur dan tokoh negara lainnya. Penghargaan ini diberikan berdasarkan usulan SIWO PWI Kaltara dan pengamatan Tim Keabsahan dan Keputusan Dewan Juri Panpel ‘Golden Award Malam Anugerah Olahraga SIWO PWI 2019’. “Saya berharap, dengan diraihnya penghargaan ini maka saya serta Pemprov Kaltara akan semakin terpacu dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi kejayaaan dan keharuman Kaltara khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” ulas Gubernur. Trofi sendiri, diserahkan Erick Thohir, selaku ketua penyelenggaran ASEAN Games 2018 Jakarta.

Sebagai informasi, pada malam ramah tersebut, tampak hadir sejumlah menteri kabinet kerja, ketua PWI Pusat Atal Sembiring Depari, Budayawan Cak Nun, sejumlah duta besar negara sahabat dan lainnya.(humas)