Terangi 6 Desa Terisolir, Pemprov Usulkan Pembangunan PLTS


Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mendampingi Menteri BUMN Rini Soemarno dan jajaran PT PLN (Persero) saat mengunjungi Kaltara, beberapa waktu lalu.

TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyampaikan usulan penyediaan listrik kepada masyarakat, sebagaimana arahan Menteri ESDM Ignasius Jonan saat melawat ke Kaltara, belum lama ini. Disebutkan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, usulan akan disesuaikan dengan potensi pembangkit listrik yang ada.

Usulan tersebut juga memperhatikan kebutuhan listrik rumah tangga, daerah pedalaman dan perbatasan yang belum teraliri listrik serta upaya perluasan jaringan listrik yang dilakukan PT PLN (Persero) di Kaltara. “Penyediaan tenaga listriknya juga akan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Sesuai laporan Kepala Dinas ESDM Kaltara, untuk masyarakat di daerah pedalaman (terisolir) diusulkan pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) atau PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) pada 6 desa,” kata Gubernur yang didampingi Kepala Dinas ESDM Provinsi Kaltara Ferdy Manurun Tanduklangi, Rabu (20/2). 6 desa yang disasar itu, yakni 4 desa berada di Kabupaten Nunukan, dan 2 desa di Bulungan.

Sementara untuk daerah yang belum teraliri listrik, tapi tidak terisolasi dan terdapat akses jalan, Pemprov Kaltara mengusulkan perluasan jaringan listrik dan pembukaan unit pelayanan baru kepada PT PLN (Persero). “Untuk ini, Pemprov melalui Dinas ESDM mengusulkan kegiatannya di 8 kecamatan di Nunukan. Termasuk usulan pembangunan PLTD 3 x 350 MW di Seimenggaris. Lalu di Krayan diusulkan pembangunan PLTD dan perluasan jaringan listrik, serta di Krayan Tengah diusulkan pembukaan unit pelayanan baru PT PLN,” urai Irianto.

Di samping itu, Pemprov Kaltara juga mengusulkan pengadaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk 6.227 Kepala Keluarga (KK). Yakni, 1.679 KK di Bulungan, 2.422 KK di Nunukan, 464 KK di Tana Tidung, dan 1.642 KK di Malinau. “Kami juga akan menyampaikan rencana kebutuhan tenaga listrik seperti KIPI, Kota Baru Mandiri, kebutuhan listrik bagi usaha pertambakan dan kebutuhan listrik lainnya yang sifatnya besar seperti yang telah dimasukkan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Kalimantan Utara 2018-2037,” timpal Ferdy.(humas)

Hari Peduli Sampah 2019, Polisi dan Bhayangkari Sidrap Pungut Sampah di Terminal

SIDRAP,Berandankrinews.com – Puluhan personil Polres Sidrap bersama istri (bhayangkari) terjun membersihkan sampah di terminal Jalan Pasar Kelurahan Pangkajene Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap, Senin (25/2/19) pagi

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Sidrap AKBP Budi Wahyono tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2019.

Kapolres mengatakan, tujuan diadakannya kerja bakti tersebut merupakan wujud dari mempertahankan prestasi adipura yang telah diraih oleh Kabupaten Sidrap, sekaligus memelihara kebersihan di sekitar terminal dan pasar, agar pengunjung dan penjual bisa nyaman dalam beraktifitas.

”Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati hari Peduli Sampah Nasional 2019, ini juga dilakukan guna tetap menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah beberapa penyakit yang dapat muncul akibat dari sampah yang berserakan. ” ujar Budi Wahyono

Dari pantuan lokasi, Kapolres Sidrap bersama anggota dan bhayangkari terlihat sangat antusias, tanpa ragu masuk ke dalam drainase dan mengangkat sampah yang cukup berserakan di area terminal.

”Kegiatan ini akan terus kami gelar secara kontinyu demi mewujudkan sidrap yang bersih, asri dan sehat ” tutup Budi Wahyono.(iwan hammer)

Kasrem 141 Toddopuli Bone Letkol Infantri Bobbie Triyantho S.I.P Buka Penyuluhan Tantang Bahaya Narkoba

BONE,Berandankrinews.com – hari senin tanggal 25 februari 2019 Pukul 07.00 Wita dilaksanakan Penyuluhan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bagi Personel Korem 141/Tp dan Balakrem 141/Tp Ta.2019 bertempat di Aula Sudirman Korem 141/Tp yang dibuka Langsung oleh Kasrem 141/Tp Letkol Inf Bobbie Triyantho S.I.P.

Sambutan Danrem 141/Tp yang dibacakan oleh Kasrem 141/Tp yang Intinya

Maksud dari penyuluhan tentang bahaya Narkoba bagi prajurit dan PNS Korem 141/Tp dan
Balakrem ini adalah untuk memberikan gambaran bagi setiap prajurit dan PNS

Tentang resiko dari zat yang terkandung dari Narkoba tersebut bagi pemakai, serta sanksi-sanksi yang diterima apabila menjadi tersangka, baik sebagai pengguna atau pemakai, sebagai pengedar maupun sebagai agen yang memperjual belikan Narkoba tersebut.

Hal tersebut sudah tercantum dalam UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkoba, dimana dalam fungsinya Narkoba digunakan hanya untilmu pengetahuan dan sebagai kepentingan kesehatan.

Namun pada kenyataannya Narkoba disalah gunakan oleh oknum-oknum tertentu disamping untuk memperkaya diri juga membuat rusak masa depan generasi bangsa.

Kegiatan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) 

ini sangat penting karena negara kita saat ini sudah termasuk dalam kategori darurat narkoba, sehingga pemerintah sudah menyatakan perang terhadap masalah narkoba ini.

Pengguna dan peredaran narkoba saat ini sudah menjamah ke semua lapisan masyarakat, termasuk instansi/lembaga pemerintah seperti TNI, sehingga Pimpinan TNI berkomitmen membantu pemerintah untuk mengadakan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba ini.

Kemudian dilanjutkan pemberian materi Oleh Dokter Heryani tentang bahaya Narkoba.

Turut hadir pada kegiatan tersebut.
Para Dan Kabalakrem 141/Tp.
Para Kasi, Pasi Korem 141/Tp.
Personil Pama, Bintara, Tamtama, PNS beserta Ibu Persit

Narkoba Adalah musuh negara karena merupakan zat berbahaya yang bisa merusak bagi generasi muda bangsa Indonesia.(iwan hammer)

Baliho Pembukaan TMMD Kodim Bone Sudah Kokoh Terpasang

 
WATAMPONE. – Berandankrinews.com – Semakin mendekatnya pelaksanaan pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-104 tahun 2019 Kodim 1407/Bone, di Desa Lallatang Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan (Sul-Sel)

Membuat anggota Kodim 1407/Bone untuk segera bertindak. Persiapan lapangan Sepak Bola Desa Lallatang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, yang dijadikan sebagai tempat pembukaan pelaksanaan TMMD Ke-104 sudah harus dilaksanakan.

Sejak Jumat (22/2), anggota Kodim 1407/Bone dikerahkan untuk melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dilapangan Sepak Bola Desa Lallatang.

Sebelumnya anggota Koramil 02/Dua Boccoe bersama masyarakat telah melaksanakan gotong royong dengan pembersihan seputaran lapangan serta pemotongan rumput dengan menggunakan mesin pemotong rumput yang langsung oleh Babinsa Desa Lallatang Serda Febri Eko.

Terlihat juga anggota Kodim 1407/Bone, yang tergabung dalam kelompok tukang dan kelompok TUUD yang dipimpin oleh Kapok TUUD Pelda Muktar sudah mulai melaksanakan pemasangan Baliho Dalam rangka

Pelaksanaan pembukaan TMMD Ke-104 yang diarahkan langsung oleh Danramil 02/Dua Boccoe Kapten Inf Muh. Yusuf.

Menurut Pelda Muktar pemasangan Baliho dilaksanakan sejak awal biar tidak terdadak.

“Sengaja Balihonya kami pasang sekarang biar tidak terdadak dengan kegiatan lain, H-1 kami sudah mulai memasang umbul-umbul dan kelengkapan lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan upacara pembukaan TMMD,” ungkapnya.(iwan hammer)

226 Desa di Kaltara Sudah Miliki BUMDes dan 3 BUMasDes

Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie

TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Sesuai data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kaltara, dari 447 desa di 4 kabupaten, baru 226 desa memiliki BUMDes, ditambah 3 Badan Usaha Masyarakat Desa (BUMasDes).

Melalui BUMDes, diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Sehingga akan mengurangi ketergantungan pembiayaan desa hanya pada dana desa dan Bantuan Dana Desa lainnya. “Selain memaksimalkan pemanfaatan potensi desa, melalui BUMDes diharapkan juga bisa mengelola Dana Desa yang diberikan ke desa-desa,” kata Gubernur yang didampingi Kepala DPMD Kaltara Wahyuni Nuzband, Minggu (24/2).

Melihat masih adanya desa yang belum membentuk BUMDes, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara pun mendorong agar desa-desa tersebut dapat segera membentuknya. Tak hanya itu, pembentukan BUMDes juga sebagai salah satu upaya mewujudkan kemandirian Kaltara. Termasuk, meningkatkan status desa yang Mandiri, berdasarkan IDM (Indeks Desa Membangun). “Salah satu indikator keberhasilan pembangunan desa adalah meningkatkan status desanya. Nah, program pembentukan BUMDes adalah bagian dari indikator itu,” ujar Irianto.

Gubernur menjelaskan, pembangunan desa berdasarkan IDM dibagi menjadi lima. Yakni desa sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, desa maju, dan desa mandiri.  Dicontohkan, di Bulungan, saat ini memiliki 2 desa sangat tertinggal, 38 desa tertinggal, 28 desa berkembang, 5 desa maju dan baru 1 desa mandiri.         

Gubernur mengatakan, keberadaan BUMDes dan BUMADes itu sangat penting untuk meningkatkan perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa. “Kita akan terus mengimbau kepada setiap kepala desa agar desa-desa yang belum mempunyai BUMDes segera membentuk BUMDes di desa mereka,” kata Gubernur.

Kemudian untuk optimalisasi BUMDes yang telah terbentuk, kepada seluruh kepala desa dan aparat desanya, diingatkan agar penyertaan modal dari Dana Desa kepada BUMDes disertai dengan proposal kelayakan penyertaan modal BUMDes. Sehingga diyakini usaha BUMDes akan menghasilkan pendapatan desa, bukan malah sebaliknya.

Ditambahkan, selama ini, dana desa lebih banyak dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur. Sehingga tidak banyak yang berputar di desa. Padahal sesuai instruksi presiden dan menteri perlu dibentuk BUMDes, sebagai sarana untuk mengembangkan perekonomian di desa. “Dana desa bisa digunakan untuk modal BUMDes. Soal usahanya terserah, silakan desa berkresasi. Dan nanti juga dikelola oleh Desa itu sendiri,” ujar Gubernur.

Dengan dana yang ada, lanjut Wahyuni, desa memiliki kebebasan dalam menentukan jenis usaha apa yang akan mereka geluti, melalui BUMDes yang dibentuk ini. Disesuaikan dengan potensi di desa masing-masing. “Usaha bisa dalam bentuk jasa, perdagangan, perindustrian dan banyak lagi sesuai potensi desa masing-masing,” timpal Wahyuni.(humas)