Jakarta – Aksi long march dari beberapa kelompok ormas yang tergabung dalam Mujahid 212 ‘Selamatkan NKRI’ di Jakarta hari ini berlangsung damai. Berbagai tuntutan mereka serukan diantaranya menolak RUU KUHP hingga tuntutan agar Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatanya sebagai Presiden RI.
Berbagai tuntutan mereka serukan baik lewat orasi maupun spanduk serta poster yang mereka bawa. Salah satu spandung yang mereka bentangkan berbunyi “Amanat TAP MPR RI No 6/Tahun 2000 Presiden Tak Dipercaya Rakyat Wajib Mundur”.
Tak ayal, spanduk tersebut mendapat respon dari berbagai pihak terutama netizen. Akun @pradewitch umpamanya, ia mengatakan bahwa bunyi spanduk tersebut salah tujuan karena menurutnya Amanat Tap MPR RI No 6/Tahun 2006 bukan terkait pengunduran diri Presiden melainkan tentang berpisahnya Polri yang sebelumnyaa bergabung dengan TNI.
Akun @Afiffah_via juga melontarkan kritikan yang sama. Menurut Via, seharusnya sebelum aksi dilakukan, tulisan dan ungkapan pada poster apalagi spanduk harus diperjelas.
“Dalam sebuah aksi, selain orasi, spanduk dan poster adalah alat menyampaikan pendapat. Lha ini gimana kalau pendapatnya saja sudah salah?,” ujarnya
Salah satu peserta aksi yang tak mau disebutkan namanya saat dikonfirmasi dilapangan enggan menanggapi perihal kritikan di jagad maya tersebut. Ia hanya katakan bahwa Jokowi harus mundur karena telah mengkriminalisasi Ulama.
“ Jokowi harus mundur. Rezim ini telah menjadi kepanjangan dari neolib dan liberal. Rezim ini juga telah mengkriminalisasi Ulama,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, aski long march Mujahid 212 ‘ Selamatkan NKRI’ diikuti berbagai organsisasi keagamaan seperti PA 212, FPI dan ormas lainya. Selain menuntut Jokowi mundur dari jabatan Presiden, mereka juga menolak RUU KUHP yang dianggap bertentangan dengan kehidupan sosial bangsa Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Panitia Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Edy Mulyadi, menegaskan bahwa umat Islam ingin ikut serta dalam arus pengubahan. Ia pun meminta umat Islam dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk ikut dalam Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.
“Kita ingin memberikan kontribusi maksimal untuk perubahan bagi Indonesia yang lebih baik bagi NKRI yang berdaulat, yang kokoh dan berdaulat. Bagi NKRI yang menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia,”ujarnya. (irwan/brd)