Meski Ada Covid – 19, Pembangunan Infrastruktur Tetap Jalan

NUNUKAN – Meskipun sebagian besar anggaran tersedot untuk penanganan covid – 19, namun Pemerintah Kabupaten Nunukan di tahun anggaran 2021 ini sebisa mungkin tetap mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sarana infrastruktur.

Keputusan untuk tetap membangun sarana infrastruktur tersebut itu diambil karena selain bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat, keberadaan sarana infrastruktur yang memadai juga akan turut menopang aktivitas perekonomian di masyarakat. Alokasi anggaran yang dimanfaatkan untuk membangun berbagai sarana infrastruktur itu pun sebagian besar berasal dari kucuran dana APBN, baik melalui alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Dana Insentif Daerah (DID).

Infrastruktur yang dibangun menggunakan dana DID adalah rekontruksi Jalan Bukit Cinta Kelurahan Nunukan Tengah, rekontruksi jalan menuju Kantor Kelurahan Nunukan Timur (lanjutan), rekontruksi Jalan Damai Persemaian – Kampung Pisang, rekontruksi Jalan Lale Salo – Lapri Sebatik Utara, rekonstruksi Jalan Pada Idi Kecamatan Sebatik, rekonstruksi Jalan Poros Tengah Pulau Sebatik, pembangunan Jalan Abdul Majid Sebatik Tengah, pembangunan Jalan RT. 01 Mansapa, Nunukan Selatan, pembangunan Jalan Buduk Kubul menuju Long Puak Kecamatan Krayan, pembangunan Jalan Long Umung – Wa Yagung, Kecamatan Krayan.

Sementara infrastruktur yang sumber pendanaanya dari alokasi DAK adalah penyiapan badan jalan dan galian tanjakan rekonstruksi Jalan Panamas menuju Kantor Kelurahan Mansapa, pekerjaan menghampar LPB renstruksi Jalan dalam kota Sembakung Atulai, pembangunan Jalan Long Bawan Terang Baru – Pa’ Padi Kecamatan Krayan, dan pembangunan Jalan Pagar – Sembakung, serta pembangunan Jembatan BNI Griya Kecamatan Nunukan. Sedangkan infrastruktur yang pembangunanya dibiayai oleh APBD Kabupaten Nunukan adalah peningkatan jalan menuju Kantor Kejaksaan Negeri Nunukan.

Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid di Kantor Bupati Nunukan, Senin (23/8), menyampaikan infrastruktur yang dibangun selama masa pandemi merupakan usulan dari masyarakat yang sifatnya mendesak. “Kalaupun ada (proyek) yang tetap dilaksanakan di tengah situasi pandemi ini karena memang mendesak dan sangat dibutuhkan masyarakat, pendanaannya sebagian besar juga dari APBN. Infrastruktur yang lebih diutamakan pun adalah pembangunan jalan, karena kita tahu bersama bahwa jalan adalah pembuka aktivitas ekonomi,” kata Laura.

(HUMAS)