Jakarta – Bertempat di Kantor Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Kamis 3 September 2019, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Suminto sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Internasional mengantikan Andin Hadiyanto yang akan menjabat sebagai Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara. Suminto sebelumnya menjabat adalah Staf Ahli Bidang Pengeluaran Kemenkeu.
Sri Mulyani mengungkapkan, tugas Suminto tidak lah ringan. Sebab, gejolak ekonomi yang penuh ketidakpastian dan banyak zona ekonomi yang terancam memasuki resesi seharusnya membuat Indonesia kian waspada.
Sehingga, ia meminta Suminto untuk bisa membantu meracik kebijakan agar daya tahan ekonomi Indonesia bisa semakin kuat. Apalagi, Sri Mulyani masih melihat peluang penguatan ekonomi domestik di saat situasi global tidak menguntungkan
“Saya harap Pak Suminto tidak menganggap jabatan ini sebagai business as usual. Ini penugasan yang penting,” jelas Sri Mulyani, Kamis (3/10/2019).
Lebih lanjut wanita yang akrab dipanggil Mbak Ani tersebit juga mengharap agar Suminto dapat mewakili Kementerian Keuangan dengan baik di dalam menghadiri berbagai forum internasional.
Menurut Mbak Ani, saat ini Indonesia memang anggota G-20 yang juga memiliki berbagai keanggotaan di organisasi keuangan dunia, seperti Bank Dunia dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
“Tapi kita jangan hanya menjadi penonton. Kita harus berani menyuarakan pendapatnya di berbagai organisasi tersebut,” tandasnya.
Selain melantik Suminto, Sri Mulyani juga melantik dua pengurus baru Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit yakni Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana Kabul Wijayanto dan Direktur Penghimpunan Dana Sunari. BPDP Sawit merupakan Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah naungan Kemenkeu.
“Saya minta BPDP Sawit juga fokus dalam merencanakan dan menghimpun dana yang dapat men-generate pekerjaan dan nilai tambah sawit dalam negeri,” pungkas Menkeu. (eddyS)