Kepulauan Selayar – Expedisi pelayaran, menumpangi KM. Sinar Jaya 02, mengantar, tim jejak petualang Selayar (JPS) menapaki pulau Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan.
Sebuah wilayah pulau, berpenduduk, kurang lebih, 2.577 jiwa dengan luasan 16.32 km2.
Pulau ini, menyimpan beragam keunikan dan misteri, salah satunya, misteri tentang penamaan, Desa Majapahit yang merupakan pemekaran, dari Desa Bonerate, di kisaran, tahun 2000-an, silam. Banyak yang menyebut, penamaan Desa Majapahit memiliki keterkaitan dengan sejarah kerajaan Majapahit.
Salah seorang sejarawan Selayar, bahkan mengklaim, sekali waktu, maha patih Gajah Madah, pernah menapakkan kaki di Kabupaten Kepulauan Selayar. Tim jejak petualang Selayar, mencoba menelusuri jejak sejarah, kerajaan Majapahit di Pulau Bonerate.
Penelusuran dilakukan dengan mendasari banyaknya benda-benda peninggalan sejarah yang tersisa di pulau yang terkenal dengan keganasan gelombang lautnya itu. Dari hasil penelusuran tim jejak petualang Selayar, ditemukan sedikitnya, empat buah meriam, guci, berikut, tempat tidur besi zaman dulu, brangkas tua yang diduga merupakan peninggalan Belanda, ditemukan di Pulau Bonerate.
Satu dari keempat meriam tersebut, diabadikan di pekarangan depan rumah jabatan Camat Pasimarannu. Demikian pula halnya, dengan brangkas tua. Sementara, guci, tempat tidur besi, dan sepeda tua, ditemukan, tersimpan di bawah kolom rumah salah seorang warga Desa Bonerate.
Penelusuran berikutnya, berlanjut ke bangunan, kerajaan Opu Toa di Desa Majapahit. di lokasi ini, tim JPS, berhasil mengabadikan foto bangunan rumah yang oleh masyarakat lokal setempat, disebut sebagai kerajaan Opu Toa.
Selain bangunan rumah tua, berusia kurang lebih seratus lima puluh tahun, sejumlah benda peninggalan bersejarah, ikut ditemui di atas tangga rumah.
Benda berupa, meriam, rambut sepanjang tujuh meter yang dikemas dengan menggunakan kain kafan, gendang, tutup panci tanah, dan tempat tidur besi, ditemukan tersimpan, di kerajaan Opu Toa Bonerate.
Lewat penelusuran yang sama, teka-teki tentang legenda kerajaan majapahit dan maha patih Gajah Mada, terkuak, lewat penemuan sebuah kendi yang diduga merupakan bahagian dari peninggalan kerajaan majapahit di masa lampau.
Kendi, ditemukan tersimpan di kerajaan Opu Toa Bonerate, bersama sebuah panci tanah yang diletakkan di bawah kolom rumah. Namun sayang, karena benda-benda dimaksud, sudah dalam kondisi tidak terawat.
Tak banyak catatan sejarah dan cerita yang bisa dihasilkan dari hasil penelusuran tim JPS. Pasalnya, tak ada lagi narasumber yang mengetahui sejarah kerajaan Opu Toa Bonerate, demikian pula halnya dengan meriam di depan rumah jabatan Camat Pasimarannu.
(Andi Fadly Dg. Biritta)