Mempola ‘GULA-GULA” Raksasa Ekonomi Dunia (Pinjam Judul Lagi Ratu Dangdut Elvy Sukaesih)









Jakarta-Berandankrinews.com
Kabeh kudu ditoto sing rapi ben apik lan sembodo. Kudu ono ning tengah-tengah ndalane, ora oleh ning pinggir kiwo, ora oleh ning pinggir tengen. Kudu guyup rukun lan rangkulan ambek sopo wae ora oleh bedakno soko ngendi asal usule. Yo iku setitik e Bhineka Tunggal Ika.

Semua harus ditata dengan rapi biar bagus dan kokoh. Harus ada dijalan ditengah-tengah. Tidak boleh di tepi jalan sebelah kiri ataupun kanan. Harus perkokoh kerukunan, kebersamaan, kesatuan dan persatuan antar warga bangsa, serta merangkul dan bersahabat dengan siapa saja tanpa pandang asal usul dan latar belakangnya. Itulah bagian makna mendasar dari Bhineka Tunggal Ika.

Jejaring laba-laba kekuatan dan potensi ekonomi rakyat adalah sangat besar tatkala terkelola dengan baik diatas gerakan ekonomi dari, oleh dan untuk rakyat. Dan lebih dari itu semua.

Tatkala teragregasikan dengan segenap kekuatan elemen bangsa dan sumber daya nusantara yang sangat melimpah didukung kemajuan teknologi akan segera menjelma sebagai Raksasa Kekuatan Ekonomi Dunia. Meminjam judul lagu Ratu Dangdut, Elvy Sukaesih, segera mejelma jadi ‘GULA-GULA’ yang termanis rasanya dan terdahsyat daya magnetnya didunia.

Tentunya dengan siapapun pathnershipnya harus diperuntukkan sebesar-besarnya bagi rakyat nusa bangsa dan segenap mahluk yang ada dibumi nusantara rengkuh kembali sebuah keadilan dan kesejahteraan gapai kembali kejayaan Nusantara yang adil makmur dan adidaya. Kita mampu asal mau karena segala dan segenap prasyarat dan syaratnya ada di negeri dan bangsa kita.

Itulah bagian hasil pertemuan khsusu antara Presiden GBN dr. Ali Mahsun ATMO, M. Biomed dengan Tokoh Muda Bangsa, Anjar Rachman didampingi Wasekjen GBN Barri Pratama di Jakarta Selatan Senin sore-Malam 28 Sep 2020.

Foto terambil di Jaksel Senin Malam 28 Sep 2020.