NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj.Asmin Laura Hafid yang tengah duduk menghadap sebuah meja panjang di Ruang Tunggu PLBL Liem Hie Djung bersama dengan Kajari Nunukan dan beberapa perwakilan Forkopimda tiba – tiba beranjak dari kursinya dan menghampiri seorang perempuan tua yang terbaring lemas di atas kereta dorong, setelah sebelumnya diangkat dari sebuah speed boat yang membawanya dari Kecamatan Sebatik.
Nalurinya sebagai seorang ibu telah mendorong langkah bupati untuk menyapa dan melihat langsung kondisi perempuan tadi. “Ibu ini sakit apa,” tanya Laura kepada keluarga yang ikut mengantar perempuan tersebut.
Perasaan iba dan sedih begitu jelas terlihat dari wajah orang nomor satu di Kabupaten Nunukan itu menyaksikan perempuan tua yang diketahui bernama Hayati (57) itu hanya bisa pasrah.
Tatapan mata Hayati kosong, seolah sedang menahan rasa sakit yang dideritanya, sementara di tangan kanannya menancap sebuah jarum infus.
Tidak lupa, Laura pun memberikan semangat kepada Hayati agar tetap sabar dan terus bersemangat menghadapi sakit yang dideritanya. “Sabar ya bu, kenapa ndak lewat Sungai Jepun kan disini jaraknya lebih jauh, ayolah cepat dibawa ke rumah sakit … ” kata Laura menyampaikan iba kepada ibu dan keluarga yag mendampingi.
Kemanusiaan itu tak mengenal batas. Ungkapan bijak itu membuktikan, bahwa setinggi apapun pangkat dan jabatan yang ada di pundak kita, jika melihat penderitaan saudaramu sesama manusia, tanpa membedakan suku, agama, dan tingkatan strata sosialnya, maka bantulah semampumu.
Mudah – mudahan kata – kata semangat dan untaian doa dari seorang Bupati Laura akan membuat Hayati cepat sembuh dan bisa segera berkumpul kembali dengan keluarganya tercinta. (HUMAS)