Lakukan Penyuluhan, RSUD Nunukan Berikan Edukasi Bahaya Penyakit Stroke Ke Masyarakat

NUNUKAN – Dalam rangka hari Stroke sedunia, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan melalui tim promosi kesehatan rumah sakit (PKRS) gelar penyuluhan terkait penyakit Stroke di ruang tunggu poli, Rabu (01/11/2023) pagi.

Terlihat kegiatan penyuluhan menghadirkan narasumber yakni dokter spesialis saraf RSUD Nunukan, dr. H. Jambri Pranata, Sp.S., M.Kes dan ketua tim PKRS, dr. Sofyan serta seluruh pasien rawat jalan yang sedang menunggu antrian.

Selaku narasumber, dr. Jambri menyampaikan kegiatan penyuluhan didasari bahwa bahaya penyakit stroke yang merupakan angka kematian tertinggi di Indonesia dan ranking 2 sedunia.

“Hari ini kita lakukan penyuluhan pemahaman terkait pencegahan, penanganan dan sebagainya untuk penyakit stroke dikarenakan ini hal penting dan sangat berbahaya, dimana di dunia nomor 2 dan Indonesia tertinggi untuk angka kematian akibat stroke,” ujar dr. Jambri.

Lalu, dokter spesialis saraf tersebut mengatakan bahwa RSUD Nunukan telah memiliki alat penanganan penyakit stroke yakni Digital Subtraction Angiography (DSA) dan kedepannya akan diresmikan.

“Pemerintah saat ini mencanangkan untuk menyediakan alat canggih untuk stroke yaitu DSA, dimana RSUD Nunukan Alhamdulillah sudah punya, tempatnya juga sudah dibangun, tinggal perizinan-perizinan dan nanti kedepan akan diresmikan baru bisa digunakan,” tuturnya.

Lebih lanjut, dr. Jambri berharap bahwa masyarakat dapat mengenali faktor resiko dan pencegahan untuk penyakit stroke.

“Kami berharap masyrakat sudah tau dan kenali faktor resiko penyakit stroke karena dengan itu masyarakat dapat mencegah munculnya penyakit stroke dan menurunkan angka kematian tertinggi di Indonesia akibat penyakit stroke,” harap dokter spesialis saraf RSUD Nunukan tersebut.

Bersama dengan itu, salah satu pasien yang menunggu antrian di ruang poli RSUD Nunukan, Andi Hardini mengungkapkan penyuluhan sangat bermanfaat untuk mengenali penyakit stroke serta berharap agar dapat melakukan kegiatan bukan hanya di rumah sakit tapi juga di tempat lainnya.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat ya, banyak ilmu yang saya dapat terkait penyakit stroke, yang mana sebelumnya saya belum tau, mulai dari bagaimana menjaga pola hidup agar terhindar, penanganannya dan juga semua umur bisa terkena penyakit stroke, semoga ilmu ini bisa membuat kita terhindar dari stroke,” terang Andi Hardini.

“Kalau bisa kegiatan seperti ini jangan hanya di rumah sakit karena tidak semua masyarakat ke rumah sakit, karena manfaat kegiatan penyuluhan ini pasti sangat berguna untuk kita semua,” sambungnya.

Adapun setiap tanggal 29 Oktober merupakan peringatan hari stroke sedunia, dimana akan digelar kegiatan penyuluhan ataupun seminar di seluruh Indonesia yang diprakarsai oleh Persatuan Dokter Saraf Indonesia.

(Meri,Neni/Nam)