Oleh Agus mumar (Om Agu)
Aku berdiri di sisi jalan, sejajar jauh patung tua Mappanyukki
Bersandar di sisi tembok yang tak bersih dan berlumut
saksikan penganggur, pelacur tua yang terseok diterpa dingin
Sementara, para penyair diskusi soal diksi akan isi hati
Politisi terus diskusi koalisi untuk kepentingannya satu sisi
Demontrasi terus pudar tak bertaring dalam aksi
Nyawa pun di sembahkan untuk suarakan nurani,
namun pula masih tanpa taring
Di lain sisi diujung lorong diseberang laut daratan jauh
Musisi tua kerempeng terus tiada henti bernyanyi lagu lama
Lagu lama yang tak pernah berubah
yang tiada henti kumandangkan kebohongan.
Waktu berubah masa berganti, generasi silih berganti
namun lagu lama tetap menggenerasi
Kusangkal negeriku dengan sejuta kesal dan benci yang tak mampu imajinasiku untai dalam nada dan bait harmoni indah.
Jangan yakin akan tiba didermaga pengharapan
Jika hanya kemaluan kendur,
akal melompong dan keserakahan yang kau miliki
Watampone,7-Juni-2020
Pukul 02.20 Wita