NUNUKAN – Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin beserta istri Hj. Wury Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja di Pulau Sebatik pada hari ini, Rabu (03/08).
Pada kesempatan itu, Wapres RI Ma’ruf Amin mengatakan hadirnya di Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dalam rangka mengukuhkan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) sekaligus meletakan batu pertama rencana pembangunan rumah susun Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik.
“Supaya mereka bisa belajar dengan baik maka pemerintah membantu satu gedung dan juga bantuan dari Bank Indonesia berupa sumur bor yang jaraknya 2 km dari Ponpes demi kemudahan para santri untuk mandi dan lain sebagainya. Ini merupakan upaya BI bersama pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia”, tutur Ma’ruf.
Rumah susun untuk santri Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik dibangun langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan akan membangun. Rusun setinggi tiga lantai tersebut dibangun guna mendukung kegiatan pembinaan santri dan memberikan hunian yang layak bagi santri yang ada di perbatasan Republik Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Wabup Hanafiah atas nama pemerintah Kabupaten Nunukan menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Wapres RI atas kunjungan di wilayah Sebatik.
Hanafiah mengatakan kedatangan RI 2 itu sangat dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Nunukan khususnya Pulau Sebatik dikarenakan persoalan pemondokan atau tempat tinggal menjadi masalah utama para santri yang ingin masuk di Ponpes As’adiyah. Tidak hanya anak-anak Sebatik saja, namun santri-santri juga banyak yang berasal dari luar Pulau Sebatik seperti Nunukan, Malinau juga daerah lainnya yang berada di Provinsi Kaltara.
Maka dari itu membutuhkan sarana prasarana yang memadai sehingga mereka dapat menuntut ilmu di Ponpes dengan baik dan tenang.
“Kita atas nama pemerintah daerah akan memfasilitasi sarana prasarana yang dapat kita bantu sehingga Ponpes ini benar-benar bisa memenuhi standar dan masyarakat tidak kesulitan untuk mengakses kesini”, ungkap Hanafiah.
Selanjutnya, Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik, Jefri Sakka mengatakan jumlah dari santri mereka yaitu 1.286 orang yang terdiri dari 646 santri putra dan 640 santri putri sehingga sangat membutuhkan bantuan rusun dari pemerintah untuk kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi para santri.
“Harapan dibangunnya Rumah Susun Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik ini agar santri-santri kami saat ini yang masih terpisah di rumah kontrakan warga sudah memiliki asrama yang layak dilokasi pondok sehingga kegiatan pembinaan santri bisa lebih maksimal”, kata Jefri Sakka.
(RROKOMPIM)