Jakarta,-Berandankrinews.com. Permodalan dan fasilitas usaha produktif sangat dibutuhkan pelaku ekonomi rakyat 65,4 juta UMKM diseluruh Indonesia, juga yang ada di luar negeri untuk mampu maju berkembang dan unggul di negeri sendiri dan dalam percaturan global di era digital.
Bahkan jadi sebuah keniscayaan karena menyangkut hajat hidup ratusan juta penduduk Indonesia dan masa depan generasi penerus bangsa. Untuk maksud itulah Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) melakukan sinergi dan kolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), dan kerjasamanya ditanda tangani di Jakarta Rabu 15 Februari 2023.
“Dengan kerjasama yang di tanda tangani antara KERIS dan BSI diharapkan pelaku ekonomi rakyat UMKM dapat mengakses seluruh fasilitas perbankan BSI bukan hanya KUR dan skema permodalan lainnya. Bisa jadi agen BSI SMART, menabung haji, manabung bisnis, cicil emas, juga nabung masa depan anak-anak dan lainnya.
Dan mulai hari ini, KERIS jadi mitra strategis dan penting bagi BSI, tegas kata sambutan Joko Efendi, Head Area Manager Kelapa Gading Jakarta mewakili Direktur Wholesales Transaction Banking BSI pada penandatanganan kerjasama antara KERIS dan BSI di Jakarta Rabu 15 Februari 2023.
“Anggota KERIS (Komite Ekonomi Rakyat Indonesia) saat ini ada 107 organisasi. Artinya kalau kita keroyok bersama, maka Rp 157 trilyun pembiayaan di Bank BSI bisa menambah nasabah BSI dari 15 juta jadi 20 juta.
Demikian pula, karena banyak tabungan dari ekonomi rakyat maka dana privat / tabungan di BSI bisa melonjak tajam dari saat ini Rp 201 trilyun. Untuk itu, kami berharap seluruh fasilitas Bank BSI, baik KUR maupun di luar KUR dapat di akses ekonomi rakyat. Termasuk penggunaan KUR untuk pengadaan Kios Usaha Rakyat sebagaimana di Jawa Tengah.
Lebih dari itu, kami berharap sore ini Rabu 15 Februari 2023 jadi tonggak sejarah bahwa Bank BSI adalah untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia karena pada dasarnya republik ini adalah Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa, tegas kata sambutan Ketua Umum KERIS dr Ali Mahsun ATMO M Biomed yang juga Ketua Umum APKLI Perjuangan pada kesempatan yang sama.
Kami minta Bank BSI serius bukan hanya di atas kertas. Untuk itulah selaku Ketua Umum KERIS didampingi 17 Pimpinan Organisasi hari ini hadir di Bank BSI dan berharap kerjasama ini segera bisa diwujudkan di lapangan guna percepatan realisasi 9 program unggulan KERIS untuk ekonomi rakyat.
Diantaranya adalah pengadaan permodalan, rantai pasok pangan dan atau bahan baku usaha, motor listrik dan take over leasing kendaraan roda dua, Kios/Tempat Usaha, perumahan ekonomi rakyat, serta revitalisasi dan atau ekspansi pengembangan usaha kuliner, warung kelontong dan pasar tradisional, juga percepatan digitalisasi ekonomi rakyat. Kami juga sangat berharap di lapak-lapak ekonomi rakyat bisa jadi agen BSI SMART, tambah dokter ahli kekebalan tubuh lulusan FK Universitas Brawijaya Malang dan FKUI Jakarta yang juga Presiden Kawulo Alit Indonesia.
Untuk itu, hari ini juga Ketua Umum KERIS terbitkan Surat Mandatori. Memberikan mandat kepada Pimpinan Organisasi anggota KERIS untuk segera realisasikan kerjasama dengan Bank BSI. Bagi yang belum atau tidak memiliki Mandatori maka belum / tidak boleh mengeksekusi tanda tangan Ketua Umum KERIS Rabu 15 Februari 2023 dengan Bank BSI, pungkas putra asli pinggir Utara Sungai Brantas Mojokerto Jawa Timur yang juga Presiden GBN.
Pada kesempatan tersebut diserahkan secara simbolis Penyaluran KUR KECIL Rp 500 juga kepada H Tobiin Anggota APKLi PERJUANGAN, serta Barkot QRIS, Tabungan Bisnis dan Agen BSI SMART untuk Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS), Tabungan Wadiah dan Tabungan Bisnis kepada 17 Pimpinan Organisasi Usaha dan Ekonomi Rakyat yang hadir.
Yaitu Pimpinan APKLI PERJUANGAN, AP3MI (Asosiasi Pedagang Pasar Perantau Minang Indonesia), inaMIKRO, ASPRUMNAS (Asosiasi Pemasar Perumahan Nasional), FKMB (Forum Komunitas Minang Bersatu), ASMORO (Asosiasi Mobil Rongsokan), KSPPS KERABAT PULAU KAMBING, Primnaskop GSN, Khalifah Asia Tour and Travel,
SEROJA (Serikat OJOL Indonesia), PT Rumahku Surgaku Indonesia, PUALAM (Paguyuban Putra Asli Lamongan), GBN (Gumregah Bhakti Nusantara), LPPKI (Lembaga Perlindungan dan Pemberdayaan Konsumen Indonesia), AWKI (Asosiasi Warung Kelontong Indonesia), ABITA KESATRIA NUSANTARA, dan APNI (Asosiasi Petani Dan Nelayan Indonesia).