jakarta-Berandankrinews.com
Perjalanan hidup manusia ada di genggaman Tuhan. Tak ada satu pun kekuataan di dunia yang tahu apalagi menentukan.
Ali Mahsun Atmo waktu kecil tidak punya cita-cita. Ia Hidup serba terbatas. Bisa makan dan pertahankan harga diri, harkat martabat kenanusiaan saja sudah sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah SWT. Tidak ada yang menduga. Juga tidak ada yang menyangka, Ali Mahsun Atmo bisa jadi dokter. Bahkan lulusan terbaik angkatan 1989 FK Unibraw Malang. Bahkan dijalani mengalir laksana air hingga kini emban mempinpin berbagai organisasi. Diantaranya adalah Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia, Presiden KAI dan Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat indonesia (KERIS)
Ali Mahsun Atmo sejak kelas II Madrasah Ibtidaiyah (MI – SD) sudah banting tulang membantu ekonomi keluarga. Berbagai pekerjaan pun dijalaninya kail rezeki halal membantu ekonomi keluarga.
Pernah geluti jualan krupuk, tahu solet dan asongan, juga warung kelontong. Ke sawah dan ladang nanam tebu, padi, jagung, kedelai, singkong, ketela (rambat), juga tembakau. Mencetak atau produksi batu bata.Ternak sapi, kambing, ayam potong juga ayam petelor. Pernah ngecat mobil, ngecat rumah, jadi kuli bangunan, tukang dan service accu.
Bahkan keruk pasir di sungai brantas dikampung halamannya. Hingga semester VII di FK Unibraw Malang masih nyopir angkutan pedesaan jurusan Tapen Jombang – Padangan Mojokerto Jawa Timur.
Hari ini, Kamis, 5 September 2024 Ia sangat bersyukur dan bahagia. Dikawasan dibilangan Pramuka Jakarta, Ia ketemu seonggok GITAR dan spontan ingatkan memorinya bahwa Ia pernah ngamen keliling waktu kecil.
Ketauladanan, tulus ikhlas doa, restu dan dukungan, serta wejangan dan prinsip hidup kedua orang tuanya, almaghfurullah alm H Atmo dan Almh Hj Kasi’ah, Ia jadikan fondasi dasar, serta penyublim adrenalin dan spirit optimisme dalam menapaki perjalanan hidupnya sejak jecil hingga saat ini. Ia konsisten (istiqomah).
“Dimana pun, kapan pun dan dalam kondisi bagaimana pun, hidup itu harus selalu bersyukur kepada Tuhan. Harus selalu dekat dengan DIA. Harus berusaha sekuat tenaga pertahankan hidup Bahkan lebih baik lapar daripada kehilangan harga diri, harkat dan martabat kemanusiaan. Lebih dari itu, sekecil apa pun kemampuan harus selalu memberi bantuan dan pertolongan kepada siapa pun tanpa pandang bulu. Tanpa melihat asal usil dan muasalnya. Walau hanya kecil dengan tulus dan ikhlas, tentunya bermanfaat bagi yang lainnya”. Itulah pegangan hidup yang digenggam kuat dan oleh Ali Mahsun Atmo sejak kecil hingga sekarang (konsisten – istiqomah).
Bukan hanya itu, Ia haqqul yakin bahwa disetiap keterbatasan hidup manusia, ada adrenalin kejaizan Tuhan. Hal itu nyata adanya. Bahkan Ia rasa dan alami dalam perjalan hidupnya. Ia rasa dan alami banyak hal tak tetduga, juga tidak disangka-sangka. Tidak terkecuali bisa jadi dokter bahkan lulusan terbaik angkatan 1989 FK Unibraw Malang.
Ia jalani hidup laksana air mengalir, laksana akar menjalar dibawah tanah. Dimana pun berada atau singgah. Kapan pun waktunya. Dan dalam kondisi bagaimam pun hidupnya selalu berupaya taburkan manfaat bagi yang lain, untuk sesama dan alam semesta beserta isinya.
Hari ini, Ia sangat bersyukur dan bahagia ketika ketemu seonggok GITAR yang spontan ingatkan masa kecilnya. Ingatkan memori hidupnya pernah “ngamen” keliling kail rezeki halal untuk pertahankan hidup dan membantu ekonomi keluarga.
“MATUR NUWUN SANGET GUSTI ALLAH YANG MAHA JAIZ ATAS SEGALANYA”.
Bilangan Pramuka Jakarta
Kamis, 5 September 2024
Penulis coretan, Dokter Ali Mahsun Atmo, M. Biomed. Cah Ndeso Asli Pinggir Utara Sungai Brantas Pelosok Kampung Mojokerto Jawa Timur.