BONE – Unjuk rasa yang berakhir ricuh di beberapa daerah membuat publik ramai membicarakannya. Begitu pula aksi pengejeran yang dilakukan oknum polisi terhadap beberapa mahasiswa di Makassar. Bahkan, beredar video kekerasan oknum polisi yang mengejar mahasiswa hingga ke dalam masjid di Makassar.
Video ini langsung menjadi viral dan mengundang kecaman netizen di media social. Berbagai komentar sadis yang menyudutkan polisi yang tak sopan melakukan pengejaran dan kekerasan di dalam masjid. Bahkan, dalam video itu tampak sangat jelas polisi dengan atribut lengkap memasuki tanpa membuka sepatunya.
Hal inilah yang membuat DPW FPI Kabupaten Bone mengambil sikap tegas. Menurut, FPI hal ini suatu penghinaan dan penistaan bagi umat muslim. Sebagai sikap tegas, FPI Bone langsung melayangkan surat pernyataan kepada Kapolda Sulsel, Guntur Laupe. “Kita layangkan surat pernyataan yang terdapat beberapa point penting yang harus disikapi,” terang Ketua DPW FPI Kabupaten Bone, Muh Idris A palloge.
Dalam surat penyataan Nomor :22/pengurus/FPI kab Bone /IX/2019 dan ditandatangani oleh pengurus DPW FPI Kabupaten Bone, dia mengatakan mengutuk keras tindakan oknum polisi yang melakukan penistaan sarana peribadahan umat muslim di Makassar pada selasa, (24/9) lalu.
Kemudian, dia juga mendesak Kapolda Sulsel untuk memberikan sanksi kepada oknum polisi yang melakukan penistaan sarana peribadatan umat muslim sesuai hukum yang berlaku.
“Jika pernyataan sikap ini tidak ditanggapi Kapolda Sulsel, kami akan turun kejalan untuk menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepolisian Republik Indonesia,” tuturnya.
Irwan N Raju
Biro kab Bone