TANA TIDUNG – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Dr. Yansen TP., M.Si meresmikan Kilang mini Liquefied Natural Gas (LNG) yang berada di Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung, Ahad (30/4/2023). Kilang mini LNG milik PT Kayan LNG Nusantara ini, menjadi yang pertama di Indonesia.
Indonesia khususnya Kaltara akan terbantu dari pasokan energi dan devisa dengan hadirnya kilang mini LNG ini. Hal itu berdasarkan penghitungan produksi LNG kisaran 22 juta kubik per hari (MMSCFD). Jika selama 20 tahun dapat mencapai 154 MMSCFD.
Gubernur Zainal Arifin Paliwang pun berharap ke depan, PT Kayan LNG Nusantara dapat menambah kapasitas produksi. Yakni dengan membangun train kedua. “Tentunya kontribusi bagi Kalimantan Utara bertambah besar,” katanya.
Selain itu, Zainal juga mengharapkan PT Pertamina dan Medco terus melakukan eksplorasi. “Sehingga bukan hanya produksinya yang bertambah, namun kilang LNG ini juga dapat beroperasi dalam jangka waktu sampai dua puluh tahun bahkan lebih,” sambungnya.
Perkembangan Kayan LNG, nantinya juga diharapkan berdampak kepada masyarakat sekitar. Berdampak pada sektor ekonomi, pendidikan, dan khususnya untuk kemajuan Desa Tanah Merah Barat.
Untuk itu, dirinya berharap dengan kehadiran kilang mini ini dapat menjadi contoh bagi investor di bidang energi baru yang terbarukan.
“Kaltara terus berakselerasi menjadi provinsi yang Berubah, Maju, dan Sejahtera dengan pembangunan yang adil dan merata. Mari kita terus bersama-sama berupaya mewujudkan pembangunan industri migas yang kompetitif untuk kemajuan kita di masa depan,” ujarnya.
Sementara Direktur PT Kayan LNG Nusantara, Anthony Lesmana mengatakan, LNG yang nantinya akan diproduksi di pabrik ini akan dipasarkan ke pasar domestik dan juga untuk kebutuhan ekspor.
“Jadi pemanfaatan gas dengan skema mini LNG ini kami harapkan dapat menjadi percontohan untuk pemanfaatan gas lainnya di remote area atau kawasan marginal lainnya,” katanya.
Diketahui pembangunan Kilang Mini LNG ini menelan biaya hingga Rp2 triliun. Oleh sebab itu ia berharap dukungan dari SKK Migas, PT. Pertamina, PT. Medco untuk secara konsisten menyuplai gas ke Kilang Mini minimal 22 MMSCFD selama 20 tahun.
“Jika para produsen dan penjual gas mampu menaikan produksi gas dari wilayah kerja Sei Manggaris,” imbuhnya.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 500 ton LNG per hari. Selain LNG, pabrik ini memproduksi LPG maupun kondensat yang dipasarkan menggunakan iso tank.
“Untuk tahap awal ini kami akan menggunakan 700 iso tank untuk memasarkan produk kami,” imbuhnya.
Walaupun teknologi yang digunakan pabrik ini berasal dari China, tetapi ia memastikan akan adanya transfer pengetahuan. Untuk saat ini lebih dari 50 persen tenaga kerja PT. Kayan LNG Nusantara berasal dari sekitar lokasi pabrik yakni Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan.
(dkisp)