Nunukan, Berandankrinews.com–Akibat curah hujan yang tinggi dalam pagi tadi mengakibatkan air sungai meluap hingga merendam beberapa Desa di Pulau Sebatik.
Dari informasi warga Binasalam Desa Liang bunyu Sebatik Barat, Fikran mengatakan, Intensitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan air sungai meluap setinggi kurang lebih satu meter, sehingga merendam rumah milik warga.
“Hujan tadi pagi terjadi sekitar pukul 05.00 intensitasnya cukup tinggi, sehingga air sungai meluap dan merendam beberapa rumah warga,” Kata Fikran kepada Berandankrinews.com melalui sambungan telepon, Jumat (3/5/19).
Salah satu korban yang rumahnya terendam banjir, Ani (35) ketika dihubungi Berandankrinews.com mengatakan, Rumah saya terendam semua dan tidak dapat ditinggali.
Beruntung harta benda milik Ani masih bisa diselamatkan, dan saat ini mengungsi dirumah orang tuanya.
“Barang semua telah diselamatkan dan kita sekarang mengungsi dirumah orang tua,” Kata Ani.
Ani berharap ada perhatian dari Pemerintah Daerah khususnya Desa Liang bunyu untuk dilakukan normalisasi sungai tersebut.
“Kita berharap Pemerintah dapat memperhatikan kami disini, khususnya desa Liang Bunyu, untuk dapat memperluas sungai ini,” kata Ani.
Tak hanya Ani yang rumahnya terendam banjir, namun beberapa warga juga mengalami hal yang sama di desa lainnya, seperti yang dialami Arif warga rt 02 Desa Sei Nyamuk Kecamatan Sebatik, Air setinggi lutut merendam rumahnya.
“disini ada 4 rumah warga yang terendam banjir, masalahnya ini karena drainase yang kecil sehingga tidak mampu menampung air tersebut dan meluap ke rumah warga,”Kata Arif melalui via whatsapp.
Dia juga mengatakan, bahwa selama ini kita meminta ke pihak Desa Sei Nyamuk untuk dibenahi, namun pihak Desa banyak alasan.
“Kami pernah tanyakan masalah drainase ini, tapi alasannya kan sudah dibangunkan Parit, tapi tetap saja masih banjir,”Jelas Arif.
Arif juga berharap pihak Desa Sei Nyamuk sekiranya dapat membenahi Drainase tersebut, karena rumanya menjadi bulan-bulanan banjir.
“itu saja harapan kami, dibenahi drainase ini. Kami ini jadi bulan-bulan banjir setiap hujan, air dari sawah itu semua naik dan merendam rumah kami,” Jelas Arif. (Red)