KALTARA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Kalimantan Utara merilis hasil Pemilihan Umum Raya (Pemira) melalui rapat tim pemenangan pemilu dan pilkada wilayah PKS kaltara untuk menjaring bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara yang diusung pada Pilkada Kalimantan Utara 2020 mendatang.
Berdasarkan rapat Tim Pemenangan Pemilu dan Pilkada Wilayah (TPPW) PKS Kaltara mengumumkan delapan besar hasil Pemira PKS yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu. Dari hasil Pemira tersebut muncul empat nama yang memperoleh suara terbesar dgn persaingan yg ketat yakni H. Udin Hianggio, Irianto Lambrie, Jusuf SK dan Undunsyah untuk pemilihan bakal calon Gubernur Kalimantan Utara.
Selain merilis hasil pemira TPPW PKS Kaltara juga merilis empat nama yang ditawarkan kepada bakal calon gubernur Kaltara yang mau maju dengan menggunakan perahu PKS sebagai bakal calon wakil gubernurnya yang tentunya berasal dari internal PKS yakni M. Nasir, Syamsuddin Arfah, Agung Wahyudianto dan Kasman Karim.
“Tapi perlu kami sampaikan jg bahwa bukan berarti dengan adanya hasil pemira ini lantas PKS tidak bisa mendukung calon di luar hasil pemira, tentunya tidak demikian karena boleh jadi ada bakal calon yg tidak masuk hasil pemira PKS lantaran namanya memang tidak ada di kertas suara. Dari keempat nama tersebut, tiga nama merupakan kader terbaik di Kaltara dan satu nama tokoh muda Kaltara yg saat pemilu baru-baru ini menjadi caleg DPR RI lewat PKS,” kata Wakil Ketua TPPW PKS Kaltara, Hirsa Genta Wijaya saat memberikan keterangannya, Minggu (22/9).
Hirsa menyampaikan bahwa hasil ini berdasarkan hasil Pemilihan Raya Internal (Pemira) PKS dan juga masukan dari berbagai tokoh masyarakat yang ada di Kaltara. Dari nama – nama yang dirilis, selanjutnya akan dilakukan uji publik melalui serangkaian survei popularitas dan elektabilitas untuk mengetahui respon dan tanggapan masyarakat Kaltara bila diajukan oleh PKS sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Kalimantan Utara.
“Jadi hasil Pemira (Pemilu Raya) bukan satu-satunya komponen yang akan dinilai DPW, tetapi kita (DPW PKS Kaltara) akan mengajukan beberapa lampiran yang disertakan dalam laporan pengajuan balon Gubernur dan Wakil Gubernur, salah satu komponennya lagi adalah kita akan mengadakan survei secara umum, selain 8 calon kita yang akan kita uji publik, termasuk incumbent (Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara),” ucapnya.
Hasil uji publik dan silaturrahim akan disampaikan kepada DPP PKS, untuk memutuskan siapa pasangan yang akan diusung oleh PKS. “Setelah uji publik, tidak menutup kemungkinan PKS tetap membuka peluang kepada bakal calon yang mau berkomunikasi di luar hasil Pemira PKS, karena boleh jadi namanya belum masuk dalam penjaringan waktu kemarin,” ujarnya.
Selain uji publik PKS juga akan melakukan silaturahim dan komunikasi dengan sejumlah partai politik lain dan elemen masyarakat Kaltara untuk menjalin koalisi dan kerjasama dalam proses pemenangan Pilkada Tahun 2020 nanti. Berbicara tentang rilis PEMIRA, PKS Kaltara memberikan tawaran kepada bakal calon gubernur yang berminat untuk berkoalisi dengan PKS pada pilkada Kaltara tahun 2020.
“Tawaran ini bukan harga mati ketika kita berbicara tentang politik, karena politik itu dinamis, bisa diambil tawarannya, bisa juga tidak. Hasil Pemira ini merupakan tawaran kita yang pertama terhadap bakal calon Gubernur yang akan maju nanti”, tutupnya. (***)