Guru Penggerak Diminta Implementatif

TANJUNG SELOR – Secara zoom atau virtual, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setprov Kalimantan Utara (Kaltara), Datu Iqro Ramadhan, S.Sos.,M.Si., mengatakan guru penggerak akan menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan yang mewujudkan generasi unggul Indonesia. Hal ini di sampaikan saat menghadiri penutupan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 8 di Kantor Gubernur Kaltara Ruangan Rapat Asisten (28/12/2023).

Ia mengapresiasi guru penggerak yang telah menyelesaikan program pendidikan melalui tahapan yang cukup panjang. Dengan selesainya pendidikan para guru penggerak diharapkan dapat mempraktikkan semua ilmu yang telah diperoleh guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik.

“Terima kasih kepada bapak dan ibu guru, Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltara, serta kepada seluruh jajaran yang telah memberikan kontribusi untuk membantu perkembangan sektor pendidikan di Kaltara,” ucapnya

Ia menyampaikan, guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik.

Aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidikan lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid. Serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila.

“Majunya sektor pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, sehingga semua ekosistem sekolah mestinya terus melakukan kolaborasi tanpa membedabedakan pelayanan pendidikan sekolah negeri atau swasta, latar belakang agama maupun suku,” ujarnya

Oleh karena itu, semua elemen terkait harus bergandengan tangan memajukan pendidikan Kaltara ke arah yang lebih baik. Tentunya, dibutuhkan juga perilaku dan keteladanan yang baik dalam mewujudkan pendidikan seperti dalam materi pembelajaran.

“Kepada guru penggerak agar bisa memberikan keteladan yang baik, niat dan kehendak yang baik demi memperbaiki pendidikan di Provinsi Kaltara agar bapak dan ibu guru bisa mengimbas ke sekolah-sekolah lain dan target saya satu sekolah minimal memiliki satu guru yang penggerak,” tutupnya.

(dkisp)