BONE – Gubernur Kalimantan Utara mengenakan baju adat Dayak Agabag, menghadiri undangan puncak peringatan Hari Jadi Ke-693 Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (6/5/2023).
“Selamat Hari Jadi ke-693 Kabupaten Bone. Semoga daerah yang terkenal dengan sejarah dan adat istiadatnya ini terus maju,” ujar Gubernur Zainal di Watampone, Sabtu.
Di kesempatan itu, Gubernur juga bersua dengan Gubernur Sulawesi Selatan A. Sudirman Sulaiman beserta, mantan Menteri Pertanian A. Amran Sulaiman beserta unsur Forkopimda Sulawesi Selatan, dan anggota DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi.
Gubernur Kaltara dijamu Bupati Bone A. Fashar M Padjalangi di rumah jabatan, kemudian berjalan kaki bersama Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Bone, dan perwakilan Bupati/Walikota di Sulawesi Selatan, serta sejumlah perwakilan Bupati/Walikota asal Pulau Kalimantan.
Sebagai informasi, Suku Agabag disebut juga sebagai Dayak Agabag adalah sebuah kelompok etnis yang banyak mendiami kawasan Kalimantan Utara, antara lain di kecamatan Sembakung, Sebuku, Lumbis (Kabupaten Nunukan) dan sebagian Kabupaten Bulungan.
Katanaan (istilah dalam bahasa suku Dayak Agabag) adalah penyebutan leluhur masyarakat hukum adat Dayak Agabag terhadap wilayah adat, tanah adat yang diduduki, dikuasai, dikelola serta diwariskan turun temurun oleh leluhur masyarakat hukum adat Dayak Agabag.
Katanaan adalah wilayah adat, tanah adat yang diduduki, dikuasai, dikelola serta diwariskan turun temurun oleh leluhur masyarakat hukum adat Dayak Agabag.
Menurut asal usul geneologis (keturunan) dalam teritorial (wilayah) masyarakat hukum adat Dayak Agabag, di atas pulau Kalimantan bagian utara dalam wilayah sungai besar dan sungai kecil, berupa tanah ulayat, hutan adat, tanah adat, siang (sungai) dan segala isi di atas maupun di bawahnya, di wilayah sungai Sembakung, sungai Sebuku, sungai Tulid, sungai Tikung, sungai Sadalid, sungai Sumalumung, sungai Sumanggaris, dan sungai sabakis maupun sungai-sungai kecil dalam wilayah adat masyarakat hukum adat Dayak Agabag.
(BIROADPIM)