Gubernur Kaltara Hadiri Haul ke-55 Guru Tua

PALU – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum menghadiri Peringatan Haul ke-55 Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua di Kompleks Alkhairat Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada, Rabu (3/5/2023).

Tiba dilokasi acara sekitar pukul 08.15 Wita, Gubernur Kaltara mengenakan baju koko putih dengan celana hitam. Tak lupa, Zainal juga memakai peci hitam.

Tampak Gubernur Zainal duduk diantara Wakil Gubernur Sulteng, H. Ma’mun Amir dan Habib Salim Segaf Al-Jufri. Ribuan jamaah hadir dari berbagai daerah penjuru tanah air memadati Haul Guru Tua yang dikenal sebagai sosok pendiri Pondok Pesantren Alkhairat.

“Sosok Almarhum Guru Tua adalah ulama dan panutan peradaban kita. Mula-mula kita ketahui baik dari pengikut beliau, murid beliau, keluarga beliau tentang kealiman dan kedalaman ilmu beliau dalam beribadah, kesabaran beliau dalam menghadapi kondisi sosial, istiqomah dalam berdakwah dan banyak lagi,” ungkap Gubernur saat ketika diberi kesempatan untuk memberikan sambutan.

Menurut Gubernur, banyak hal baik lainnya yang dapat ditiru dari Guru Tua yang dapat tiru serta diamalkan sebagai salah satu penunjang menumbuhkan peradapan di masa sekarang dan yang akan datang.

“Dari Guru Tua, gerakan yang moderat yang telah dibawa dan dipertahankan para habaib dan para pendahulu harus terus menjadi spirit generasi saat ini dan akan datang. Perjuangan mereka harus kita warisi dan aktualisasikan dalam kehidupan kitamasing-masing,” pungkas Gubernur.

Jumpa Pelajar Asal Kaltara di Palu

Saat menghadiri Haul ke-55 Guru Tua, Gubernur Drs. H. Zainal A Paliwang, S.H., M.Hum meluangkan waktunya bertemu dengan pelajar asal Kalimantan Utara (Kaltara) yang menempuh pendidikan di Kota Palu.

Sebanyak 10 perwakilan pelajar asal Kaltara, Rabu (3/5/2023), yang sebagian besar menempuh pendidikan di Lembaga Pendidikan Alkhairat berkesempatan bertatap muka langsung dengan orang nomor satu di Bumi Benuanta tersebut.

Gubernur mengingatkan untuk memanfaatkan sebaik-baiknya program beasiswa yang sudah dibuka oleh pemerintah. “Yang penting persyaratan beasiswa dilengkapi supaya pengurusannya lebih mudah,” jelas Gubernur Zainal.

Selain itu, mereka (pelajar asal Kaltara, red) meminta agar dapat dibangunnya asrama khusus pelajar di Kota Palu. Hal ini pun mendapatkan respon serius dari Gubernur, mengingat keberadaan sebuah asrama akan sangat membantu dalam hal proses belajar, dan tidak membebani biaya tempat tinggal bagi mereka.

“Nanti kita akan mencoba penjajakan kerjasama dengan Alkhairat untuk membangun asrama, doakan saja ya,” ucapnya.

(dkisp)