NUNUKAN– Pembukaan Musyawarah Besar ke – 2 dan Ilau Dayak Okolod ke – 9 di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis pada Kamis (16/5), ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 9 kali oleh Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang.
Mubes dan Ilau Dayak Okolod dihadiri oleh ribuan masyarakat Dayak Okolod dari wilayah Lumbis, Sembakung, Sebuku, Malinau, serta perwakilan Dayak Okolod dari Sabah dan Serawak, Malaysia.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Nunukan Syafaruddin, beberapa anggota DPRD Kabupaten Nunukan, camat dan anggota forum koordinasi pimpinan kecamatan, tokoh – tokoh adat serta ketua – ketua paguyuban keluarga di Kecamatan Lumbis turut hadir dalam acara tersebut.
Pembukaan Mubes dan Ilau diawali dengan prosesi adat yang dinamakan Agog da ulung buaya, dimana dalam prosesi itu para tetua adat diiringi oleh puluhan Masyarakat Dayak Okolod berbaris rapi membentuk lingkaran besar sambil membaca syair atau mantra – mantra bagi para leluhur sebagai bentuk permohonan agar diberi keselamatan dan kelancaran selama berlangsungnya Mubes dan Ilau. Pembukaan Ilau juga diisi dengan penampilan tari – tarian khas Suku Dayak seperti Tari Gong, Tari Perang, dan tari – tarian kreasi lainnya.
Syafaruddin yang mewakili Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid dalam sambutannya mengaku bangga terhadap Warga Dayak Okolod yang sangat menjaga tradisi dan budaya yang dimiliki.
Mubes dan Ilau ini, kata Syafaruddin, menjadi bukti bahwa Warga Dayak Okolod tidak pernah melupakan akar budaya para leluhur. “Mereka (Dayak Okolod) boleh terbang dan merantau kemana saja, tetapi mereka selalu tahu dimana dan kapan harus kembali,” kata Syafaruddin.
Sementara Gubernur Zainal Paliwang dalam kesempatan yang sama meminta kepada masyarakat Dayak Okolod untuk terus bersinergi bersama pemerintah membangun Provinsi Kalimantan Utara.
“Saya minta kepada kita semua untuk bersatu dan kompak, karena tanpa kekompakan, persatuan dan dukungan dari masyarakat maka pemerintah tidak akan bisa melaksanakan pembangunan.
(PROKOMPIM)