Dorong Keterlibatan Masyarakat Dalam Pembangunan, Kaltara Jadi Daya Obyek Kajian Universitas di Jerman

TANJUNG SELOR – Sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang tergolong masih baru, tentu Kalimantan Utara (Kaltara) terus melakukan pembangunan daerah dengan berbagai strategi agar bisa merangkak maju dan berkembang.

Sebagai upaya konkret untuk bisa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, Gubernur Kaltara, Dr. H. Zainal A Paliwang, SH,. M.Hum terus memaparkan potensi hingga strategi pembangunan Kaltara ke depan di setiap kesempatan.

Salah satunya saat berkunjung ke Jerman, Gubernur memaparkan strategi pembangunan Kaltara ini dihadapan sejumlah pihak, di antaranya Prof. Christopher dan Dr. Timo dari South East Institute, University of Bonn.

Dalam paparannya, Gubernur membeberkan secara rinci mulai dari keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk pembangunan Kaltara, gambaran umum dan potensi Kaltara, hingga visi, misi dan program daerah.

“Strategi pembangunan Kaltara ini berbasis bottom up. Dimana perencanaan pembangunan harus dilakukan dari lingkup yang paling kecil, yakni mulai dari tingkat RT, desa/kelurahan, kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat pusat,” ujar Gubernur, Selasa (17/12).

Orang nomor satu di Kaltara ini menyebutkan, langkah ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat benar-benar dilibatkan dalam merancang pembangunan Kaltara yang output-nya akan dirasakan langsung oleh masyarakat itu sendiri.

Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan di provinsi ke-34 Indonesia ini dilakukan melalui mekanisme formal dan informal. Salah satu mekanisme formal yang utama adalah Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

“Musrenbang ini bertujuan untuk menyaring aspirasi masyarakat secara langsung,” kata Gubernur.

Selain itu, sektor lain yang juga menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara adalah sektor pariwisata. Menurutnya, ada banyak lokasi wisata di Kaltara yang perlu mendapat pemanfaatan oleh pemerintah.

Termasuk juga potensi ekonomi lainnya, seperti sumber daya alam, energi baru terbarukan, serta pertanian dan perkebunan. Jika dimanfaatkan secara maksimal, sejumlah potensi yang ada ini tentu akan dapat merealisasikan visi Kaltara, yakni berubah, maju dan sejahtera.

Ketua Departement South-East Asia University of Bonn, Prof. Christopher mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Menurutnya, program yang dihasilkan pro terhadap masyarakat Kaltara.

“Ketika program yang dihasilkan pro masyarakat, tentu akan berdampak positif bagi pembangunan Kaltara,”kata Christopher.

Ia menjelaskan, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan sangat penting karena dapat memberikan banyak manfaat, seperti, memastikan pembangunan memenuhi kebutuhan masyarakat, mendorong kemajuan berkelanjutan, memberdayakan masyarakat,enjadi sumber daya yang berharga bagi pemerintah, memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana.

“Kaltara sangat menarik. Tentunya akan menjadi salah alternatif objek kajian di Universitas Bonn,”jelasnya.

(dkisp)