Di Nunukan Beredar Berita Penertiban di-Swab Reaktif Langsung Diisolasi, Begini yang Sebenarnya

NUNUKAN – Beredarnya berita di Nunukan melalui pesan berantai di WhatsApp beberapa waktu terakhir tentang Rencana Penertiban / operasi penegakan protokol Kesehatan Covid 19 ternyata tidak sepenuhnya benar.

Pesan yang tersebar di grup – grup WA tersebut tertulis demikian : …. Mulai tanggal 3-20 juli, mohon tidak keluar rumah di malam hari. Bila ada keperluan segera penuhi maksimal jam 19.00 sudah di rumah. Akan ada tim covid hunter lintas sektor yang menertibkan dengan membawa petugas laboratorium dan ambulance. Langsung di swab di tempat. Bila reaktif, langsung di isolasi di wisma BKD malam itu juga. melaporkan hasil rapat Covid Hunter di Kodim hari ini : – dilaksanakan setiap hari mulai hari ini tgl 3 -20 juli 2021 – mulai pkl. 19.30 selama 2 jam dan berkumpul di Kodim – diikuti oleh polres, kodim, dinkes, satpol PP, BPBD, dishub – dinkes diminta menyediakan 1 ambulance dan 1 mobil dinas dgn petugas juga melakukan swab random sebanyak 20 sasaran setiap harinya – mohon ijin petugas dinkes setiap hari terdiri dari : 1 org driver (umum) + 3 org petugas lab kesda di mobil dinas dinkes 1 org petugas PSC + 1 org bidang di ambulance – jadwal petugas sesuai jadwal diatas, memakai rompi kes yg disediakan oleh PSC – bila ada sasaran yg di swab hasilnya reaktif maka langsung masuk BKD. *Mohon untuk diperhatikan* ….

Setelah dikonfirmasi kepada beberapa lembaga yang tertulis dalam pesan tersebut pada Sabtu (10/07), pesan yang beredar ini tidak dibenarkan sepenuhnya oleh lembaga / instansi di Kabupaten Nunukan yang disebut dalam pesan itu.

Dalam penjelasannya kepada Tim Warta Humas, Kapolres Nunukan melalui Kasubbag Humas Polres AKP. M.Karyadi menyampaikan bahwa pesan tersebut tidak benar.

“HOAX itu pak bisa disampaikan masyarakat tidak benar”, ujarnya menyampaikan pesan singkatnya

Demikian juga Kodim 0911 Nunukan juga tidak membenarkan beredarnya pesan Whatsapp tentang rencana operasional Razia tersebut.

Kepala BPBD Kab. Nunukan melalui Kasubbid Kedaruratan Hasanuddin juga menyatakan berita tersebut adalah hoaks.

Sementara itu Juru bicara Satgas Penanganan Covid – 19 Kabupaten Nunukan Aris Suyono juga menyampaikan tidak mengetahui terkait agenda rencana Razia seperti yang disebutkan dalam pesan WA berantai tersebut.

Kepala BKPSDM Kabupaten Nunukan (Dulu disebut BKD) melalui Kasubbid Diklat Samsi selaku pengelola mess BKD / BKPSDM Kabupaten Nunukan juga menyampaikan tidak ada kegiatan saat ini di Mess BKPSDM Kabupaten Nunukan.

Biasanya kalau ada yang mau meminjam / menggunakan mess koordinasi dulu dengan kami, tapi sampai malam ini tidak ada kegiatan di mess”, ujar Samsi.

Konfirmasi juga dilakukan kepada Satpol PP Kabupaten Nunukan. Melalui Sekretaris Satpol PP Rohadiansyah dikonfirmasi info yang beredar tersebut tidak sepenuhnya benar. Namun demikian Rohadi menyampaikan memang ada Razia yang melibatkan tim kesehatan dan dilakukan swab antigen di tempat.

“Hoaks, tapi operasi razia prokes malam kami tetap jalan.Memang sekarang kami juga melibatkan dinkes untuk langsung swab ditempat bagi pelanggar.Tapi tidak ada yang dibawa ke BKD”, ujar Rohadiansyah mengkonfirmasi melalui pesan WAnya.

Tim Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Nunukan sendiri hingga saat ini terus melakukan sosialisasi dan penegakan Protokol Kesehatan dan melakukan berbagai pengetatan seiring semakin naiknya angka Konfirmasi Positif Covid – 19 di Kabupaten Nunukan dengan berlandaskan pada Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid – 19 Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan Pengetatan Pintu Masuk Wilayah Kabupaten Nunukan dalam rangka pencegahan Penularan dan Pencegahan Corona Virus Desease (Covid – 19) di Kabupaten Nunukan.

Pada poin ke 4 Dari 7 poin surat edaran tersebut, dikatakan bahwa jam operasional/buka warung makan, restoran, tempat hiburan, tempat wisata, tempat perbelanjaan dan sejenisnya hanya sampai pukul 20.00 WITA. Selanjutnya bagi warung makan, cafe dan restoran diberlakukan sistem Take Away (dibungkus dan dibawa pulang) dan tidak diperkenankan makan di tempat.

Perkembangan kasus positif di Kabupaten Nunukan sendiri pada beberapa minggu terakhir mengalami kenaikan yang signifikan dengan waktu yang cepat. Dalam infografis yang dirilis Tim Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Nunukan tercatat penurunan angka pasien terkonfirmasi positif Covid – 19 tersisa 7 orang pada tanggal 14 Juni 2021, namun setelah itu angka konfirmasi positif mengalami lonjakan penambahan dalam waktu yang relatif cepat.

Hingga berita ini dirilis, pada hari Sabtu (10/07/2021) tercatat penambahan kasus positif sebanyak 57 kasus, sembuh sebanyak 20 orang sehingga secara keseluruhan pasien terkonfirmasi positif Covid – 19 di Kabupaten Nunukan menjadi 383 orang.

Atas berita yang belum tentu memiliki kejelasan / kebenaran, Kabag Humas dan Protokol Setda Nunukan Hasan Basri mengimbau masyarakat untuk bijaksana saat menerima berita. ” Pada dasarnya kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, dan saat menerima berita, sebaiknya saring sebelum sharing”, ujar Hasan Basri.

(Humas)