Polres Nunukan Gelar Samjas Berkala di Stadiun Nunukan

NUNUKAN – Polres Nunukan gelar kegiatan kesamaptaan jasmani berkala periode II T.A. 2022 bertempat di Stadiun Sei Bilal Nunukan, Jumat (09/09/22).

Kegiatan digelar selama dua hari, hari ini dan dilanjut besok Sabtu, (10/09/22). Seluruh personel Polres Nunukan mengikuti kegiatan tes kesamaptaan jasmani ini yang sudah diagendakan setiap 6 bulan sekali.

Sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut seluruh personel di lakukan tes kesehatan untuk mengecek kesehatan para peserta kesamaptaan jasmani dan dilanjutkan dengan pemanasan yang dipimpin Kabag SDM Polres Nunukan AKP Alyadi.

Adapun beberapa materi tes kesamaptaan jasmani harus dilalui personel yaitu lari 12 menit, Pull Up, Push Up, Sit Up dan Shutle Run.

Kabag SDM Polres Nunukan menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini dimaksud untuk mengukur dan meningkatkan kebugaran personel.

“Hal ini menjadi penting karena setiap personel Polri dituntut memiliki fisik yang prima dalam menunjang pelaksanaan tugas masing-masing,” ujar Kabag SDM

Sebelum pelaksanaan dimulai Kabag SDM memberikan arahan kepada para peserta agar serius dalam pelaksanaan tes kesamaptaan tersebut, Karena kegiatan tes kesamaptaan jasmani ini juga salah satu Faktor pendukung pengembangan karier personel Polri antara lain persyaratan untuk mengikuti seleksi sekolah perwira serta merupakan salah satu syarat dalam pengusulan kenaikan pangkat.

(HUMAS POLRES NUNUKAN)

EKSPEDISI PATOK PERBATASAN PULAU SEBATIK RI-MALAYSIA 2022

NUNUKAN,Sebatik – Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) AlHuda Sebatik bersama Satgas Marinir Ambalat XXVIII dan Satgas Pamtas Yonif 621/Manuntung melakukan jelajah alam menelusuri patok perbatasan wilayah Indonesia – Malaysia di pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara pada Sabtu dan Minggu (27-28/08/2022).

Tim pengawal dari Satgasmar Ambalat dipimpin Bintara Provos (Baprov) Serda Mar Wahyu Dwi Siswondo sementara dari Satgas Pamtas Yonif 621/Manuntung dipimpin Sertu Ahmad Rifai.

Jelajah patok dimulai dari patok 0 sisi paling Timur pulau Sebatik berada di perairan yang difasilitasi Tim Kopaska. Selanjutnya berjalan kakI menuju daratan di patok 1 hingga patok 9 untuk hari pertama. Namun berbeda dengan hari kedua, peserta menggunakan kendaraan truk marinir menelusuri Patok 10 hingga patok 16 di desa Bambangan, sebatik barat.

Bapak Armansyah, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMPIT AlHuda Sebatik mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan HUT RI ke 77 yang bertujuan untuk memupuk jiwa nasionalisme para siswa didiknya dan untuk mengedukasi bahwa di wilayahnya terdapat patok perbatasan yang merupakan tanda batas dari dua negara yang harus diketahui, dijaga dan dirawat.

Sementara itu, Komandan Satgas Marinir Ambalat XXVIII Kapten Marinir Andreas Parsaulian Manalu, ST.Han menyampaikan bahwa kegiatan jelajah patok perbatasan oleh siswa SMPIT AlHuda tersebut merupakan kegiatan yang sangat baik sehingga Satgas Marinir bersinergi dengan Satgas Pamtas 621/Manuntung mendukung kegiatan tersebut.

“Kegiatan tersebut merupakan metode Pembinaan Teritorial (Binter) untuk meningkatkan pertahanan di wilayah perbatasan dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional” pungkasnya.

Kemudian siswa siswi dan guru Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Al-Huda Sebatik mendapatkan cinderamata berupa tas dan kaos bermotif NKRI yang diberikan langsung oleh Bintara Provos (Baprov) Serda Mar Wahyu Dwi Suswondo sebagai wujud apresiasi dari TNI untuk lembaga pendidikan atas kepedulian terhadap wilayah perbatasan.

(Sahabuddin)

Pasi Intel Kodim 0911/Nnk Sampaikan Materi Wawasan Kebangsaan Kepada Warga Binaan Lapas Nunukan

NUNUKAN – Status sebagai Warga Binaan (Nara Pidana) bukan lantas menghilangkan hak dan kewajibanya sebagai warga negara Indonesia. Hak dan kewajiban tersebut secara tegas tercantum pada Undang-Undang Dasar 1945, pada pasal 26 sampai 34.

Hal tersebut disampaikan oleh Pasiintel Kodim 0911/Nunukan, Kapten Inf Noldy Junior Mentahang saat memberikan materi wawasan kebangsaan di depan para Warga Binaan Lapas kelas II Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Senin (29/8/2022)

“Status sebagai Warga Binaan bukan berarti memupus hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dan in adalah amanat Undang Undang,” tegasnya

Untuk itu Noldy minta kepada para Warga Binaan yang berada di Lapas Nunukan untuk tidak minder dalam memberikan karya baktinya bagi masyarakat dan negara.

Menurut Noldy, banyak cara yang dapat dilakukan oleh Warga Binaan untuk membuktikan bahwa dirinya juga mampu berkonstribusi dalam membela negara. Karena sejatinya bela negara adalah memberikan sumbang sih melalui potensi positif melalui kapasitas masing.

“Membela negara itu tidak harus dengan turut serta ke medan pertempuran. Tapi semua dengan mematuhi segala tata tertib dan aturan Lapas, itu juga wujud bela negara. Karena aturan – aturan itu dibuat untuk melatih kedisiplinan agar menjadi pribadi yang lebih baik sehingga mampu berguna untuk bangsa dan negara,” tutur Pria yang dikenal akrab dengan masyarakat Nunukan tersebut

Lebih lanjut Noldy mewanti – wanti kepada para Warga Binaan senantiasa mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari – hari. Ia menegaskan bahwa Pancasila mengandung nilai – nilai luhur yang ajarannya dapat menuntun semua warga negara dimanapun termasuk di dalam penjara

“Menunaikan Ibadah sesuasi keyakinan, saling mengasihi satu sama lain itu juga merupakan pengamalan dari nilai – nilai Pancasila,” paparnya

Selain itu, Noldy juga minta kepada semua Warga Binaan di Lapas Nunukan untuk tidak mengesampingkan Pendidikan. Oleh karenanya ia berharap kepada pihak – pihak terkait untuk dapat mendukung dan memvasilitasi agar para Warga Binaan tetap dapat memperoleh pendidikan sesuai haknya

Noldy mengingatkan bahwa pentingnya menjadikan pendidikan dasar bukan hanya menjadi hak warga negara, namun juga kewajiban negara. UUD 1945 melalui Pasal 31 Ayat 2 bahkan mewajibkan pemerintah untuk membiayai pendidikan dasar.

“Pasal 31 Ayat 2 berbunyi, “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.” pungkasnya

Pewarta: Angga S
Editor : Eddy Santry

HUT Kemerdekaan RI Ke – 77, Dua KRI AJAK dan KRI NUKU Gelar Upacara Bendera di Karang Unarang

NUNUKAN,Sebatik – Perairan Ambang Batas Laut (AMBALAT) yang berada di wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia tepatnya di Kabupaten Nunukan provinsi Kalimantan Utara menjadi tempat dua Kapal Republik Indonesia (KRI) yakni KRI Sultan Nuku – 373 dan KRI Ajak – 653, Rabu (17/8/2022)

Seawal pagi hari, sejak mentari muncul di ufuk timur, kedua KRI dari Koarmada II tersebut telah bersiap untuk melaksanakan upacara pengibaran bendera di Suar Karang Unarang yang menjadi tanda kedaulatan wilayah perairan Indonesia di wilayah utara Kalimantan ini.

Meski kondisi perairan sekitar Suar Karang Unarang agak bergelombang, dengan sigap, petugas pengibar bendera sebanyak 3 prajurit yang terdiri dari prajurit Satgas Kopaska TNI-AL, Kelasi Satu Didik Siswanto Kopaska; prajurit Satgas Marinir Ambalat XXVIII Pratu Mar Khoirul Yudistira serta prajurit KRI Ajak – 653 Kopda Ferry memanjat tangga tali untuk naik ke Suar Karang Unarang yang berdiri kokoh di tengah laut luas.

Sesampai di puncak suar, dengan cekatan, ke tiga petugas pengibar bendera tersebut mempersiapkan bendera yang akan di kibarkan di puncak suar Karang Unarang yang dibalut cat warna putih dan warna merah pada puncak suar sambil menunggu pelaksanaan upacara penaikan bendera

Bertindak sebagai Inspektur Upacara pada kegiatan pengibaran bendera di Karang Unarang, Komandan KRI Ajak – 653, Letkol Laut (P) Saifudin Zukhri.

KRI Ajak – 653 sendiri berasal dari Satuan Kapal Cepat Koarmada II dengan jumlah awak 65 personil Sementara itu, KRI Sultan Nuku – 373, berasal dari Satuan Kapal Eskorta Koarmada II dibawah komandan Letkol Laut (P) Iwan Hendra Susilo dengan awak 65 personil

Saat ini, KRI tersebut sedang dalam tugas melaksanakan Operasi dibawah BKO Danguspurla Koarmada II Laksma TNI Deny Prasetyo.

Usai upacara pengibaran bendera, Komandan KRI Ajak – 653 didampingi Dantim Satgas Kopaska TNI-AL Letda Laut (P) Sigit Prajadi kepada awak media menyampaikan bahwa kegiatan pengibaran bendera ini merupakan kegiatan rutin dilakukan sepanjang tahun yang dilaksanakan oleh unsur Guspurla Koarmada II.

“Dan pada moment HUT Kemerdekaan RI ke – 77 ini, kembali kita laksanakan kegiatan upacara bendera di perairan Karang Unarang ini sebagai wujud kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai di wilayah perbatasan ini” urai Letkol Laut (P) Saifudin Zukhri.

“Jaga persatuan dan kesatuan, dan tetap kokohkan rasa cinta tanah air di dada kita sebagai satu bangsa yang besar serta mari kita isi kemerdekaan dengan hal – hal yang positif dan bermanfaat” pesan Komandan KRI Ajak – 653, Letkol Laut (P) Saifudin Zukhri mengakhiri.

(SAHABUDDIN)

Forkompimcan Dan Warga Kibarkan Ratusan Bendera Merah Putih Di Sepanjang Jalan Kota Sebatik

Nunukan – Menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 77, berbagai kegiatan dilakukan oleh masyarakat. Mulai dari berbagai perlombaan dan pertandinganpun digelar sebagai bentuk sukacita bangsa Indonesia dalam merayakan Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia

Seperti yang dilakukan oleh Forum Komunikasi Kecamatan Sebatik Timur, Sebatik Utara dan Sebatik Tengah. Bersama dengan elemen masyatakat lainya, pada Rabu 3 Agustus 2022 mereka melakukan pemasangan bendera merah putih di sepanjang jalan kota Sebatik Nunukan, Kalimantan Utara.

Dalam aksi yang diinisiasi oleh Badan Inteljen Strategis (BAIS) TNI tersebut, masyarakat dan Forkopimcam nampak antusoa memasanf tiang bendera merah putih mulai dari Desa Sei Nyamuk, Sei Pancang dan Desa Aji Kuning

Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Hamsing yamg turut memantau langsung aksi tersebut menyampaikan apresiasi kepada BAIS TNI atas ide dan fasilitasinya sehingga bendera merah putih sekarang sudah berkibat di sepanjang jalan kota Sebatik

“Saya secara pribadi dan atas nama anggota DPRD Kabupaten Nunukan menyampaikan apresiasi kepada teman -teman dari BAIS TNI yang bertugas di Sebatik atas ide dan upayanya dalam pemasangan bendera merah putih ini,” tuturnya 

Menurut Hamsing, pemasangan bendera merah putih tersebut penuh dengan makna serta pesan -pesan kebangsaan. 

“Bendera merah putih atau biasa juga disebut sebagai bendera dwiwarna ini memiliki catatan sejarah yang panjang hingga akhirnya dapat berkibar sebagai Bendera Negara Indonesia. Bahkan perjuangan para pahlawan untuk menyelamatkan bendera merah putih masih berlanjut setelah kemerdekaan diproklamasikan,” jelasnya

Selain itu, ungkap Hamsing, pengibaran dan pemasangan bendera Merah Putih bukan hanya sebagai tradisi yang dilakukan sejak Proklamasi Kemerdekaan tapi uga diatur oleh undang-undang. 

Peraturan tersebut tertulis di Pasal 7 Ayat 3, Undang-Undang nomor 214 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Dalam Undang-Undang ini, disebutkan kalau bendera negara wajib untuk dikibarkan pada setiap peringatan hari Kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus. 

Sehingga ide dan upaya dari BAIS TNI dalan memvasilitasi pemasangan ratusan bendera merah putih di Sebatik tersebut juga mengadung pesan tentang kewajiban sebagai warga negara Indonesia dalam sikap – sikap kebangsan

” Meski mungkin aksi ini kelihatanya sepele, tapi sebenarnya banyak pesan yang disampaikan,” ungkapnya

Untuk itu Hamsing berharap terutama kepada generasi muda agar dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari dikibarkanya bendera merah putih di sepanjang jalan Kota Sebatik tersebut

“Saya berharap agar pemasangan ratusan bendera merah putih ini dapat mengedukasi masyarakat terutama generasi muda. Saya ingatkan, dulu para pahlawan sampai rela mengorbankan nyawanya agar Merah Putih tetap dapat berkibar hingga hari ini. Itu artinya, warisilah semangat juang mereka dengan mencintai tanah air yang salah satunya dengan mengibarkan bendera merah putih,” pungkasnya

Diketahui, Ratusan Bendera Merah Putih yang dipasang dalam aksi tersebut berasal dari sumbangan tokoh – tokoh masyarakat. Diagendakan pemasangan bendera Merah Putih juga akan dipasang di jalan -jalan setiap kecamatan yang ada di Pulau Sebatik

Pewarta : Eddy Santry