Adakan Pelatihan Jurnalistik, Kapolres Harap Anggotanya Mampu Menulis Berita Dalam Penguatan Media

Nunukan, Berandankrinews.com–Anggota Perwakilan Satuan Humas Polsek dan Polres Nunukan mengikuti pelatihan jurnalistik dan multimedia dalam rangka penguatan manajemen media.

Kegiatan yang berlangsung dI Aula Sebatik Polres Nunukan, Selasa,(19/2/19) Pagi tadi.

Sebanyak 50 personil yang mengikuti kegiatan jurnalistik tersebut.

Tujuanya diadakan pelatihan tersebut adalah untuk penguatan media serta pengawasan berita hoax didunia maya.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH dinunukan mengatakan, Pelatihan ini kita rencanakan selama dua hari,
Kegiatan pelatihan ini rencanakan selama dua hari.

“temanya tentang jurnalistik dan penguatan media, karena seiringnya perkembangan teknologi dengan situasi saat ini untuk manajemen media harus diperkuat,”Jelas Kapolres Teguh.

Disaat menjelang pemilu, tentunya kapolres Nunukan tidak akan diam dalam pengamanan, pengawasan didunia Maya sehingga Jajaran Polres bagian humas masing-masing polsek diberikan pembekalan jurnalistik.

“Ini menjelang pileg dan pilpres, sehingga kita meningkatkan kinerja dari pada anggota perlu adanya pelatihan,” Kata Teguh.

Selain dari Jajaran Polres Nunukan, pelatihan jurnalistik diikuti juga oleh anggota Satgas pamtas 613 Raja Alam.

Yang mengikuti semua bagian Humas dari polsek dan polres, tim Cyber troops dan multimedia, ini nantinya sebagai admin Website Polres untuk membuat berita termasuk jurnalistik dan kita persiapan untuk membentuk satgas anti hoax dimasing-masing wilayah, Ujar Kapolres.

AKBP Teguh berharap dengan pelatihan jurnalistik yang sedang berlangsung, setiap anggota dapat melaksanakan tugas-tugas Jurnalistik dalam menguatkan media.

“Harapannya dengan pelatihan ini, anggota yang pasti punya kemampuan, siap untuk melakukan tugas jurnalistik termasuk penguatan media,”Tutut Teguh. (OV)

Menghadapi Simulasi Selanjutnya dan UNBK, Kesiapan SMAN 1 Nunukan Sudah 100 Persen

Nunukan, Berandankrinews.com–Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tinggal beberapa bulan lagi akan dilaksanakan untuk jenjang SMA/SMK.

Karena itu simulasi-simulasi UNBK tengah dipersiapkan seperti SMA Negeri 1Nunukan.

“Simulasi pertama dan kedua berjalan lancar, Alhamdullilah dari segi sarana sudah sesuai dengan apa yang kita harapkan,” Kata Khoirul Naim Kepsek SMA Negeri 1 Nunukan, Sabtu (16/2/19).

Sementara ini kita masih mengharapkan khususnya bagi orang tua/wali siswa mensupport putra-putrinya untuk persiapan USBK Simulasi karena ini adalah ajang ujicoba, Jelasnya.

“Tidak ujicoba masalah sarana saja tapi ada soal-soal yang mungkin sebagian muncul di UNBK. Harapan kami adalah simulasi ini bukan hanya ujicoba alat saja namun uji coba juga dari kemampuan anak, disitu nanti akan ada juga nilai muncul,”ujar Naim.

Disampaikan, USBN akan dilaksanakan pada 28 Februari-9 Maret 2019 dengan diikuti Sebanyak 297 siswa. Sementara UNBK akan dilaksanakan pada tanggal 1, 2, 4 dan 8 April 2019,beber Naim.

Terkait masalah jaringan dikatakan Naim, SMA Negeri 1 mengunakan ASTINet, dari simulasi pertama dan kedua aman saja, cuma yang kami antisipasi kalau mati lampu, jadi kami mendatangkan janset ukuran kecil kapasitas 5000an yang bisa digunakan untuk satu kelas. Insya allah saya siapkan dua janset dan ini masih dalam proses.

Saat ditanya soal siswa yang bermasalah apakah dapat mengikuti UNBK, bermasalah itu relatif. Barangkali orang tua tidak mengetahui anaknya bermasalah diluar sana, kami tidak ikut kearah sana yang jelas kami sudah mengawal anak-anak mendaftarkan menjadi peserta setelah itu simulasi harus kita panggil.

“Bahkan yang sudah berkasus itukan urusan hukum sana, tapi bagi kami yang sudah masuk didalam peserta UN wajib, tetap harus diikutkan hak semua siswa sama,”Kata Naim.

Sementara kesiapan sma negeri 1 nunukan menurut Naim dari segi sarana sudah siap.

“Tiga lab komputer sudah ready, 120 untuk pc dengan cadangan 20. Sementara server utama ada 3 dan cadangan ada 2 semua sudah siap termasuk keamanan sarana,”ungkap Naim.

Tambah Naim, masalah segi kebocoran soal itu nanti ada intruksi dari cabang atau pusat. Yang jelas disini itu ambil soal subuh.

Artinya kalau kita mengunakan UNBK saya kira keamanan itu diperlukan, tetapi dari segi penganggaran kami tidak ada. Untuk keamanan tetap kewajibanlah dari keamanan mengawal kami, beber Naim. (***)

Sat Lantas Polres Nunukan Lakukan Jemput Bola Pelayanan Perpanjangan SIM

Nunukan, Berandankrinew.com–Sekarang tidak perlu lagi untuk pergi jauh-jauh ke Polres Nunukan melakukan Perpanjangan SIM, karena pelayanan Jemput bola perpanjangan SIM bagi Masyarakat Nunukan telah di luncurkan diberbagai tempat keramaian.

Pelayanan jemput bola SIM keliling untuk warga Nunukan merupakan Program Satlantas Polres Nunukan dengan satu fungsi satu program.

Pelayanan ini bertujuan untuk membantu masyarakat Nunukan dalam perpanjangan SIM baik sim C mau pun sim A.

Melalui Armada Bus Pelayanan Sim Keliling masyarakat dapat terbantu sehingga tidak lagi menempuh jarak yang jauh ke Kantor Polres saat ingin melakukan perpanjangan Sim.

Sejak 2018 Bus Pelayanan SIM keliling telah melayani masyarakat khususnya di Pulau Sebatik dan Nunukan dan kini Bus Pelayanan SIM Keliling kembali hadir untuk melayani Masyarakat dengan pelayanan yang baik dan ramah dari personil Satlantas Polres Nunukan.

Seperti siang tadi Jumat (15/2/19), Pelayanan sim Keliling dilakukan di Jl. Tvri meski hanya dengan beberapa personil, namun pelayanan terus terlaksana.

Masyarakat yang ingin memperpanjang SIM nantinya akan dipandu dengan baik dan ramah oleh Brigpol Taji Sinaga sebagai petugas pelayanan Sim keliling.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH menuturkan, bahwa dengan hadirnya pelayanan SIM keliling ini, menggunakan Armada Bus Keliling semoga dapat dirasakan manfaatnya oleh Warga Nunukan.

Semoga jemput bola pelayanan sim keliling ini dapat terus berjalan sehingga dapat membantu masyarakat Nunukan yang memiliki jam kerja yang cukup padat.(**)

Blangko e-KTP Kosong, Warga Diharapkan Bersabar Selama Dua Minggu

Nunukan, Berandankrinews.com –Warga Nunukan yang ingin mencetak e-KTP mesti bersabar. Pasalnya, stok blangko e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nunukan sedang kosong.

Menurut Sekretaris Disdukcapil Kabupaten Nunukan, Umboro dinunukan membenarkan bahwa, e-KTP belum bisa dicetak. Sebab, blangko e-KTP sedang kosong, Rabu (6/2/19).

“Saat ini kita sudah bermohon ke Provinsi, namun saat ini kita belum menerima jawaban. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini blangko ini diberikan kepada kami,” Kata Umboro.

Disampaikan Umboro, Sementara saat ini hanya Kabupaten Nunukan saja yang sedang kekosongan blangko.

Lanjutnya, Blangko e-KTP ini sebenarnya tersedia saja di pusat, namun kita harus mengambil.

“Untuk sementara kami belum bisa ke Jakarta untuk meminta Blangko, permintaan ini langsung ke Dirtjen Dukcapil,”Jelas nya.

Sementara kekosongan Blangko e-KTP dinunukan sudah hampir dua minggu.

“Ini sudah hampir 2 minggu, untuk masalahnya sih tidak ada, hanya dipengiriman saja,” Ungkap Umboro.

Umboro berharap masyarakat Nunukam dapat bersabar selama dua minggu kedepan. “Yang jelas kita sudah membuat permohonan, tinggal mengambil dijakarta hanya saja berkaitan dengan anggaran, karena kita baru juga kan. Mudah-mudahan kita bisa ke Jakarta mengambil langsung, terkait masalah ini kita sudah menyampaikan kepada Kadis dan komunikasikan langsung ke Kaltara untuk kami ambil sendiri di Jakarta,” Pungkasnya (*)

Mudahkan Data Peserta Didik, NIK dan NISN akan Diintegrasikan

TANJUNG SELOR, Berandankrinews.com– Untuk mendukung kebijakan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020 nanti, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, melakukan integrasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dengan data kependudukan. Hal ini sesuai kesepakatan bersama antara Kemendikbud dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), melalui Diretorat Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Catatan Sipil beberapa waktu lalu.

Dalam kesepakatan itu, disimpilkan mulai tahun ajaran 2019/2020, Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) akan diintegrasikan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Tak hanya untuk kepentingan PPDB, dengan integrasi data ini, semua siswa/peserta didik mulai dari tingkat PAUD hingga SMA akan terdata, baik dari aspek data kependudukan termasuk perpindahan, prestasi dan bakat-bakatnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kalimantan Utara (Kaltara) Samuel Parangan yang didampingi Sekretaris Disdukcapil Sumaji menyatakan, integrasi data kependudukan dengan Dapodik merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama Mendikbud dengan Mendagri terkait pemanfaatan NIK, Data Kependudukan dan Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) Elektronik dalam lingkup tugas Kemendikbud. Informasi terakhir saat ini sudah melakukan MoU (Memorandum of Understanding). Untuk teknisnya nanti kita akan menunggu perintah dari Dirjen Dukcapil Kemendagri, kata Samuel.

Berdasarkan informasi yang diterima, Samuel mengatakan Kemendikbud sudah mengambil link kepada Dirjen Dukcapil langsung online, sehingga nantinya untuk mendapatkan data, Disdikbud tinggal menyesuaikan saja NISN dengan NIK-nya. Teknisnya nanti dari Kemendikbud mengambil semua data kependudukan kepada Dirjen kependudukan. Itu langsung tersebar ke kabupaten kota. Sehingga Disdikbud daerah tidak lagi ke Disdukcapil di daerah, tinggal menyesuaikan saja, jelasnya.
Samuel menambahkan, NIK wajib dimiliki oleh semua warga negara Indonesia. Bahkan anak baru lahir pun harus terdaftar di Disdukcapil untuk memiliki NIK. “NIK diberikan pertama kali setelah itu diberikan akta lahir, maka itu lah yang berkembang menjadi KIA, KTP, imbuh Samuel.

“Karena Ijasah juga semuanya didasari dari NIK dan Akta kelahiran. Kalau ada masyarakat khususnya bagi siswa belum memiliki data sama sekali atau belum terdata, harus segera mendaftarkan data dirinya di Disdukcapil Kabupaten kota, imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Kaltara Teguh Heri Sutanto menjelaskan, pengintegrasian Dapodik dengan data kependudukan itu bertujuan untuk mendukung program pendidikan seperti wajib belajar 12 tahun, penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan sistem pendidikan lainnya yang berbasis zonasi.

“Nanti seluruh siswa tidak lagi memakai NISN, cukup dengan NIK. Karena Kemendikbud dan Disdukcapil akan mengintegrasikan antara data pokok pendidikan dengan data kependudukan dan pencatatan sipil, kata Teguh saat dikonfirmasi terpisah.(humas)