Tingkatkan Kualitas Demokrasi, Gubernur Berikan Hibah Bankeu Parpol

TARAKAN – Gubernur Kaltara Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum hadir sekaligus membuka acara Sosialisasi Pendidikan Politik Tahun 2022 yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kaltara. Tujuannya, meningkatkan Stabilitas Politik dan Indeks Demokrasi di Provinsi Kaltara menjelang Pemilu dan Pilkada serentak Tahun 2024.

Gubernur menjelaskan, politik sangat berhubungan dengan demokrasi dan pendidikan politik dalam upaya meningkatkan indeks demokrasi di daerah. Seperti diketahui, pendidikan politik pada kader partai politik juga merupakan salah satu indicator dalam penilaian Indeks Demokrasi Indonesia (IDI).

Untuk diketahui, melalui penilaian IDI keadaan demokrasi pada masing-masing provinsi dapat digambarkan dengan jelas. Gubernur menjelaskan, IDI disusun untuk membantu pemerintah dalam merencanakan pembangunan di bidang politik.

“IDI tidak hanya melihat gambaran demokrasi yang berasal dari sisi kinerja pemerintah. Namun juga dilihat dari perkembangan aspek peran masyarakat, lembaga legislative, partai politik dan penegak hukum,”terang Gubernur di Hotel Royal, Kota Tarakan, Ahad (31/7) pagi. Oleh karena itu, perkembangan IDI merupakan tanggung jawab semua stakeholder, tidak hanya pemerintah.

Seperti diketahui, capaian IDI di Kaltara pada tahun 2021 bernilai 79,38. Meningkat sedikit dibandingkan dengan tahun 2020 yang bernilai 78,24. Untuk itu, Gubernur mengajak semua pihak untuk bekerjasama meningkatkan kualitas demokrasi yang ada di Kaltara.

“Terlebih kita akan masuk pada tahapan pelaksanaan pemilu dan pilkada yang akan dilaksanakan pada tahun 2024,”terangnya.

Partisipasi masyarakat pada pemilu dan pilkada serentak tahun 2024 perlu ditingkatkan karena menjadi salah satu indicator tingkat kesadaran masyarakat dalam politik.

Menurutnya, peran partai politik saat ini sangat penting. Sebab, menjadi poros penting dalam proses demokrasi. Sehingga partai politik tidak hanya menjadi saluran paritispasi politik warga negara.

“Tetapi juga untuk mengintegrasikan para individu dan kelompok masyarakat ke dalam sistem politik,”kata Gubernur.

Selain itu, kata Gubernur, partai politik tidak hanya menyiapkan kadernya untuk calon pemimpin bangsa. Tetapi juga memperjuangkan kebijakan public berdasarkan kepentingan masyarakat.

Meski demikian, keadaan politik di Indonesia tidak seperti yang diinginkan. Di mana, sebagian masyarakat beranggapan jika politik di Indonesia hanya mementingkan dan merebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.

Gubernur menilai wajar ketika pandangan tersebut beredar di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan karena kurangnya pendidikan politik kepada warga negara.

“Sehingga mereka kurang begitu paham mengenai pendidikan politik. Di mana ketidaktahuan masyarakat dalam berpolitik mencerminkan pendidikan politik tidak berperan maksimal. Oleh karena itu, negara sangat berkepentingan dalam memberikan pendidikan politik kepada warga negaranya,”jelas Gubernur.

Dijelaskannya, pendidikan politik merupakan sarana vital dalam membentuk warga negara atau indivdu untuk mendapatkan wawasan politik. Di samping itu, juga berimplikasi pada persepsi mengenai politik serta peka terhadap gejala politik yang terjadi.

“Di mana warga negara diharapkan memiliki keterampilan politik sehingga memiliki sikap kritis dan mampu mengambil alternative pemecahan masalah politik yang ada di sekitarnya,”beber Gubernur.

Upaya meningkatkan kesadaran dan kedewasaan politik perlu dilakukan secara terus menerus melalui sosialisasi, diskusi maupun simulasi. Sehingga dengan begitu, tingkat partisipasi masyarakat dalam memilih dapat mencerminkan tingkat pemahaman politik yang baik.

Dalam kesempatan tersebut pula, Gubernur secara simbolis menyerahkan Hibah Bantuan Keuangan (Bankeu) dari APBD Pemprov TA 2022 kepada 12 partai politik di Provinsi Kaltara.

Setiap partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD Provinsi Kaltara, akan memperoleh bantuan Rp 7.887,53 per suara sah. Total bankeu yang akan diberikan kepada 12 partai politik tersebut adalah Rp 2.499.999.958 atau sekitar Rp 2,5 miliar.

Adapun partai politik penerima bankeu dari Pemprov Kaltara yaitu DPD PDIP, DPD Partai Gerindra, DPW PKS, DPD Partai Hanura, DPD Partai Golkar, DPW Perindo, DPD Partai Demokrat, DPW PAN, DPW PKB, DPW Partai Nasdem, DPW PPP, dan DWP PBB.

Dana hibah bankeu yang diberikan kepada partai politik sudah ditentukan persentasenya, dan hanya diperbolehkan untuk kegiatan Pendidikan Politik dan Operasional Kesekretariatan. Hal tersebut sebagaimana diamanatkan PP No. 1/2018 tentang Perubahan Kedua atas PP No. 5/2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik.

Gubernur pun turut mengingatkan, terhadap penggunaan hibah bankeu kepada partai politik, akan dilaksanakan audit oleh BPK RI. Untuk itu ia meminta agar bankeu dipergunakan sebagaimana peruntukannya.(dkisp)

Tindaklanjuti Arahan Presiden, Gubernur Temui Sejumlah Menteri

JAKARTA – Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) kembali menunjukkan keseriusannya dalam mendukung percepatan pembangunan Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.

Itu ditunjukkan dengan pemanggilan sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden ke Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (11/7) lalu. Termasuk Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A Paliwang, SH,. M.Hum juga hadir pada rapat terbatas itu.

Gubernur mengatakan, hal yang utama di sini adalah Presiden sangar serius untuk pembangunan KIPI di Kaltara ini. Apalagi pada 21 Desember 2021 lalu Presiden secara langsung sudah melakukan groundbreaking salah satu mega proyek di provinsi ke-34 ini.

“Beliau (Presiden, Red) monitor bahwa masih banyak kendala. Sehingga beberapa menteri terkait dikumpulkan dan beliau memerintahkan semua dokumen dan proses administrasi harus selesai atau klir akhir bulan ini,” ungkapnya.

Menindaklanjuti arahan presiden tersebut, Gubernur langsung bergerak cepat mengunjungi kementerian. Salah satu kementerian yang dituju Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kamis (14/7).

“Saya berdiskusi langsung dengan Pak Budi (Menhub) untuk menindaklanjuti arahan Bapak Presiden di Istana Merdeka beberapa waktu lalu,”jelas Gubernur.

Di mana pemerintah mendorong percepatan pemenuhan infrastruktur seperti pelabuhan khusus atau juga dermaga yany akan berproses untuk dibangun pada awal Agustus 2022 mendatang. Tujuannya, untuk melancarkan proses masuknya material yang akan digunakan untuk pembangunan di KIPI

“Ini penting, karena kalau tidak bisa masuk alat-alat, bagaimana mau membangun di, sana,” kata Gubernur.

Oleh karena itu, semua kementerian yang terkait atau yang terlibat dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini harus pro aktif untuk membantu proses percepatan penyelesaian sejumlah dokumen yang dibutuhkan.

“Kalau dari kita, yang disampaikan ke Presiden dalam rapat terbatas itu hanya soal kendala-kendala yang terjadi,” sebutnya.

Sebagai bentuk sikap tegas dan serius agar kendala yang terjadi tidak berlarut-larut, makanya Presiden memerintahkan akhir Juli ini harus selesai semua masalah perizinan serta dokumen yang dibutuhkan untuk pembangunan KIPI itu. (dkisp)

Semester I, KUR Terealisasi Rp 490,74 Miliar

TANJUNG SELOR – Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada semester I 2022 mencapai Rp 490,74 miliar, diberikan kepada 7.343 debitur dengan total outstanding KUR sebesar Rp 430,21 miliar.

Dari total tersebut, penyaluran kredit KUR didominasi oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI), dengan nilai Rp 285,64 miliar diberikan kepada 5.870 debitur atau 70 persen dari total debitur KUR di Kaltara. Berikutnya oleh Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri, sementara Bank Pemerintah Daerah (BPD)-Kaltimtara sebagai penyalur terbanyak ke empat, dengan nilai KUR Rp 43 miliar (364 pelaku usaha).

Gubernur Kaltara Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum mengapresiasi program KUR yang diberikan Pemerintah dalam mendukung kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kaltara. Menurutnya, kredit atau pembiayaan modal kerja ini memiliki suku bunga rendah. Hal ini karena adanya subsidi bunga dari Pemerintah sehingga ada keringanan bagi pelaku usaha dalam beban bunga yang ditanggung.

Selain itu, kata Gubernur, KUR yang bertujuan untuk memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM itu, diharapkan juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Gubernur mengapresiasi atas dukungan permodalan usaha di Kaltara. “Dengan dukungan permodalan ini, UMKM akan tumbuh dan berkembang sehingga mampu meningkatkan perekonomian Kaltara,” tutur Gubernur.

Sementara Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Perbendaharaan (DjPb) Provinsi Kaltara, Wahyu Prihantoro menyampaikan bahwa penyaluran KUR saat ini mengalami peningkatan.

Dikatakan, secara year on year (yoy), kinerja penyaluran KUR meningkat secara signifikan terhadap kinerja penyaluran pada akhir semester I tahun 2021. Tercatat, sebesar Rp 332,60 miliar untuk 6.320 debitur.

Berdasarkan sebaran wilayah, sebut Wahyu, debitur KUR tertinggi tercatat di Kabupaten Nunukan sebanyak 2.489 debitur. Lalu, diikuti Kota Tarakan sebanyak 2.141 debitur. “Untuk Kabupaten Malinau dan Tana Tidung didorong memanfaatkan pinjaman KUR untuk mendukung pelaku UMKM di daerah tersebut,” kata Wahyu.

Kucuran uang KUR senilai Rp 490,74, lanjut Wahyu, telah memfasilitasi 3.298 pelaku usaha perdagangan dengan nilai kredit sebesar Rp 249,89 miliar, pelaku usaha pertanian dan peternakan sebanyak 1.799 dengan nilai kredit sebanyak Rp 92,08 miliar, pelaku usaha perikanan sebanyak 1.082 dengan nilai kredit Rp 58,25 miliar, dan pelaku usaha lainnya seperti industri pengolahan makanan, jasa transportasi dan pergudangan serta jasa kesehatan.

Mengutip data dari (sikp.kemenkeu.go.id), kucuran KUR ini di dominasi skema KUR Mikro sebesar Rp 260,26 miliar (6.126 debitur), disusul skema KUR Kecil Rp 227,06 miliar (889 debitur) dan KUR supermikro Rp 3,1 milyar (328 debitur). (dkisp)

SOA Barang Dialokasikan Rp 8,5 Miliar

TANJUNG SELOR – Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang yang menjadi domain Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), sudah mulai berjalan sejak Juni lalu.

Guna memenuhi kebutuhan bahan pokok di daerah perbatasan Kaltara, SOA barang tahun ini dialokasikan Rp 8,5 miliar. Gubernur Kaltara pun meminta agar kegiatan SOA di titik lainnya segera berjalan.

“Alhamdulillah, saya mendapatkan informasi bahwa SOA barang ke wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Kaltara sudah berjalan. Untuk titik lainnya saya minta agar dipercepat pelaksanaannya,” kata Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H.,M.Hum, Selasa (5/72022).

Adapun rute SOA yang mulai berjalan, kata Gubernur, diantaranya adalah rute Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.

Pada rute tersebut, Gubernur mengatakan dari total alokasi SOA barang yang dikucurkan Pemprov Kaltara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi tahun anggaran 2022 sebesar Rp 8,5 miliar, rute Krayan dianggarkan Rp 2,7 miliar.

“Jadi untuk distribusi barang ke rute Krayan menggunakan akses darat dan udara. Khusus darat Rp 200 juta, sementara udara atau penerbangan dianggarkan Rp 2,5 miliar,” terang Gubenur.

Selain melalui APBD Provinsi, SOA turut ditopang Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Berdasarkan informasi Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan, SOA APBN 2022 dianggarkan Rp 40,8 miliar lebih.

Pada SOA perintis penumpang tahun ini, melalui APBN dianggarakan Rp 29,1 miliar, sedangkan SOA perintis barang atau kargo dianggarkan Rp 11,6 miliar. Total ada sebanyak 16 rute perintis penumpang, dan ada 5 rute untuk perintis barang atau kargo. Rutenya meliputi Tarakan-Long Bawan (PP), Long Bawan-Malinau (PP), Long Apung Malinau (PP), Long Apung-Tanjung Selor (PP), Long Nawang-Nunukan (PP), Long Bawan-Tanjung Selor (PP), Maratua-Tarakan (PP), Malinau-Mahak Baru (PP). Lalu, Malinau-Long Layu (PP), Malinau-Binuang (PP), Malinau-Long Alango (PP), Malinau-Long Pujungan (PP), Malinau-Data Dian (PP), Malianu-Long Sule (PP) serta Nunukan-Binuang (PP), dan Nunukan-Long Layu (PP).

Sementara rute perintis kargo Tarakan-Long Bawan (PP), Tarakan-Long Apung (PP), Tarakan-Long Sule (PP), Tarakan-Binuang (PP) dan Tarakan-Long Layu (PP).

Hadirnya program SOA baik penerbangan orang maupun barang atau kargo, diharapkan dapat meringankan biaya transportasi masyarakat di wilayah pedalaman dan perbatasan serta mampu mengurangi disparitas harga kebutuhan pokok.

Sumber  : DKISP

31 Rumah Rusak Dihantam Gelombang dan Abrasi Pantai

NUNUKAN – Sebanyak 31 rumah mengalami rusak akibat gelombang air laut dan abrasi pantai di Kecamatan Sebatik Timur pada Minggu (3/7) , Hal tersebut berdasarkan laporan PUSDALOPS-PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan.

Kepala Pelaksana BPBD Kab Nunukan Arif Budiman menjelaskan atas kejadian gelombang air laut yang terjadi mengakibatkan 31 unit rumah mengalami kerusakan ringan, sedang dan rusak berat. Selain itu akses jalan seminisasi bertulang besi terputus dan rusak berat.
“Selain fasilitas umum terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yakni Pos Pelayanan terpadu (Posyandu),” ungkapnya.
Dikatakan berdasarkan Informasi yang diterima terakhir, pantai Sebatik yang ada di kawasan Desa Sungai Manurung dan Tanjung Karang, Kecamatan Sebatik Induk, terus terkikis. Bukan hanya itu, lanjutnya, permukiman warga tak luput dari bencana tersebut.
Arief Budiman menambahkan korban jiwa berjumlah sekitar 93 Jiwa dengan 31 Kepala keluarga, terdapat 1 orang yang mengalami luka ringan atas kejadian tersebut.
“Upaya yang dilakukan adalah penanganan darurat dan upaya perbaikan Jalan Lingkungan, Jalan Jeramba serta perbaikan pemukiman warga terdampak,” ungkapnya.
dijelaskaan Arief Penanganan langsung yang dilakukan Bersama dengan Instansi Pemerintah dan masyarakat diantaranya Penanganan Korban Luka, Pemasangan Kayu Penyanggah yang rusak akibat abrasi, Membuat Tanggul Sementara yang terbuat dari Karung yang diisi Pasir, Memasang Tiang Tiang Kayu pada daerah pantai untuk menghindari hantaman ombak secara langsung pada rumah warga, Melakukan evakuasi Barang barang serta melakukan pembersihan dan perbaikan darurat sementara terhadap rumah terdampak (ayu)