Daster Coklat : Cerita Bersambung Kampanye Helikopter Deddy Sitorus di Pedalaman Part II

Semoga tulisan pertama kampanye helikopter Deddy Sitorus dibaca akun X @intelimut. Si penuduh flexing. Atau dibaca juga oleh si pemberi order. Yang ingin merusak reputasi vokalis PDI Perjuangan itu. Mereka seperti “ibu-ibu kompleks” bergunjing di depan Pak Lek sayur soal tetangganya yang membeli mobil baru.

“Pasti mobil itu belinya dari hasil korupsi,” kata si Ibu berdaster coklat dengan mata dan bibir hampir sejajar.

Padahal, bisa jadi si tetangga itu membeli mobil hasil menggadai SK PNS atau dapat warisan keluarga.

Bagi si Ibu berdaster coklat, tidak perlu mengklarifikasi ke tetangganya itu  yang penting buat dia meyakinkan Pak Lek sayur agar percaya.

Begitulah cara mereka menghancurkan reputasi Deddy Sitorus. Modalnya cuma informasi dari media sosial, googling perusahaan helicopter yang di charter, chek tarif per jam lantas membangun narasi gratifikasi dan sebarkan.

Bagi yang mengetahui asal muasal charter helikopter milik SCA itu bakal terpingkal-pingkal. Sedikit saya jelaskan jalan ceritanya.

Mendulang suara di pedalaman adalah strategi Deddy Sitorus sejak periode pertama. Ia memilih berjibaku dari desa ke desa, mengarungi sungai, menembus hutan rimba hingga mendatangi bedeng-bedeng di tengah kebun kelapa sawit. Menurutnya, warga pedalaman belum terkontaminasi praktik politik uang yang penting bertatap muka langsung.

Itu yang membuat Deddy Sitorus si caleg import bisa meraih suara terbanyak di Pemilu 2019.

Strategi itulah ingin diulangi Deddy dua tahun sebelum pemilu. saat saya bergabung di timnya, dia sudah cerita soal helikopter. Saya tahu, Deddy menyisihkan uang pribadinya untuk ongkos sewa helikopter di pemilu. Itu bagian dari persiapan. Semua politisi pasti melakukan itu.

Apalagi bagi seorang incumbant. Kekalahan adalah aib yang tak terampuni. Karier politik dijamin tamat. Dari politisi papan atas, tiba-tiba jadi pengangguran kelas atas. Makanya, jauh-jauh hari persiapan sudah dilakukan termasuk pendanaan.

Enam bulan sebelum jadwal kampanye, saya ditugaskan membangun komunikasi dengan sebuah perusahaan helikopter. Tugas saya mengecek kesiapan helikopter. Bahkan memberikan gambaran jadwal dan rencana teknis.

Deddy ingin perjalanannya ke pedalaman lebih rapih. Jadwal jelas dan kordinat desa yang akan didarati harus dipersiapkan jauh-jauh hari.

Mencari perusahaan penyedia jasa rental helikopter tidak mudah. Jumlahnya tidak sebanyak rental mobil. Untuk itu, Ia sudah membuat deal dengan salah satu perusahaan yang beroperasi di Papua. Helikopter yang digunakan jenis Airbus. Uang panjar pun sudah disetor.

Ditengah persiapan itu, kami dapat kabar helikopter yang akan dipakai rusak. Jadi belum bisa digeser ke Tarakan dari Papua. Tidak terlalu parah, tapi vital. Yakni rusak di bagian rotor belakang.

Yang bikin pusing, helikopter itu jenis Airbus. Menurut keterangan perusahaan, sparepart Airbus tidak dijual eceran seperti Bell. Jadi harus menunggu kiriman dari Toulouse, Prancis kantor pusat Airbus, berikut teknisinya.

Deddy mulai gelisah. Apakah jadwal perbaikan bisa selesai sebelum kampanye dimulai. Dia jadi uring-uringan. Saya diminta mengawasi perbaikan itu dari kejauhan.

Belum lagi kepikiran masalah mati panjar yang sudah telanjur diserahkan. Makin mendekati kampanye, tingkat stres menumpuk-numpuk. Betapa malunya Deddy Sitorus ketika kampanye tiba tidak pakai helikopter. Padahal dia sudah cerita kemana-mana.

Saya diminta mencari opsi rental helikopter alternatif. Pilihannya ada di Balikpapan, yang dulu helikopternya pernah dipakai Menteri Sosial Tri Rismaharini ke Krayan. Ternyata heli mereka sudah di booking juga untuk kampanye.

Waktu semakin mepet. Solusi belum didapat. Kami berangkat ke Malinau. Menginap di Hotel Mahkota. Saat ngopi saya bertemu dengan Pongky Majaya, pemilik SCA. Saya bercerita soal helikopter yang rusak di Papua itu. Ternyata Pongky tahu sejarah kerusakannya. Karena si pemiliknya sempat konsultasi sesama pengguna helikopter Airbus.

Bilang Pongky ke saya, dia pesimis helikopter itu akan selesai diperbaiki tepat waktu sebelum kampanye. Sambil berbisik, Pongky menawarkan apakah Deddy Sitorus mau pakai helikopter miliknya. Kebetulan helikopternya baru menyelesaikan misi di Sulawesi. Kontrak berikutnya bulan berikutnya. Saya tidak bisa mengiyakan. Saya minta Pongky bicara langsung dengan Deddy Sitorus yang sedang mandi di kamarnya.

Mengapa saya tidak bisa mengambil keputusan? Karena helikopter milik SCA bukan heli biasa. Itu heli untuk VVIP. Harganya pasti berbeda dengan Airbus yang sedang diperbaiki di Papua.

Sebelum mereka bertemu, saya WA ke Deddy tentang tawaran Pongky itu. Dia bergegas keluar kamar dan langsung berbicara dengan Pongky. Tiba-tiba ayah tiga anak itu teriak.

“Rezeki anak soleh. Pai kita pakai heli punya Pak Pongky,” teriaknya.

Malam itu pun Pongky segera mengeluarkan perintah untuk menggeser helikopter PK-SNX yang ada di Mamuju ke Tarakan. Heli itu akhirnya batal kembali ke  Papua.

Benar, keesokan harinya belum kami sampai di Tarakan, Helikopter sudah nangkring di Bandara Juwata.

Malam sebelum kembali ke Tarakan, di Cafe Mahkota, Deddy memimpin rapat penyusunan jadwal. Dua hari kemudian, kami resmi menggunakan helikopter pertama kali ke Pesta Adat Meja Bundar di Desa Seputuk, Kabupaten Tana Tidung. Petualangan pun dimulai.

Bagaimana dengan administari sewa-menyewa helikopter itu? Deddy Sitorus mengatakan, itu menjadi tanggung jawab antara perusahaan. Karena mereka sudah terbiasa bekerja sama. Dan biaya sewa sudah diserahkan. Tinggal menyesuaikan saja.

Sederhananya begini. Saya punya mobil rental Avanza, sudah deal akan disewa seorang klien. Bahkan sudah dibayar.  Tiba-tiba Avanza saya rusak. Si klien tidak mau tahu, karena telanjur membayar. Saya teringat ada teman  punya mobil. Tapi Inova. Bukan Avanza. Nah, jalan keluarnya, saya sewa mobil Inova itu untuk dipakai klien saya. Si klien otomatis Heppy. Harusnya pakai Avanza jadi pakai Inova. Begitulah kira-kira cerita soal helikopter. Awalnya pakai Airbus biasa, jadi pakai yang VVIP.

Deddy menganggap, niatnya bertemu rakyat dipermudah Tuhan. Tak terbayang jika kami tidak bertemu Pongky malam itu. Kampanye menyusuri pedalaman menggunakan jalur darat atau sungai. Dengan waktu efektif kampanye 40 hari yang tersisa. Pasti suara yang dihasilkan pun tidak akan maksimal. Dan kursi petahana di Senayan terancam lepas.

Makanya, saat ada gerombolan menuduh Deddy Sitorus flexing atau gratifikasi, mereka bagaikan si Ibu berdaster coklat. Yang melemparkan isu mobil hasil korupsi untuk mempengaruhi Pak Lek Sayur. Untungnya Pak Lek Sayur tidak percaya. Karena dia tahu, mobil itu dibeli dari hasil keringat suaminya.

Ditulisan ke tiga, saya akan mengulas beberapa penerbangan dramatik. Termasuk ke Lumbis Hulu yang tertunda. *(pai/bersambung)

Ini Rincian Hasil Rekapitulasi Pilkada 2024 Tingkat Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan

NUNUKAN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Nunukan 2024 telah memasuki tahapan penyelesaian pleno hasil rekapitulasi di tingkat 21 kecamatan untuk pemilihan Bupati-Wakil Bupati dan Gubernur-Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Senin (02/12/2024).

Tidak terlepas dari Kec. Nunukan dan Nunukan Selatan yang telah selesai melakukan rekapitulasi pada hari minggu tanggal 1 Desember 2024 lalu.

Berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat Kec. Nunukan, pemilihan Bupati-Wakil Bupati, untuk data jumlah surat suara yang diterima, termasuk surat suara cadangan 2,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 50.580 (Lima puluh ribu lima ratus delapan puluh), surat suara yang digunakan sejumlah 30.676 (Tiga puluh ribu enam ratus tujuh puluh enam), surat suara yang dikembalikan oleh pemilih (rusak atau keliru coblos) sebanyak 31, lalu surat suara yang tidak digunakan, termasuk surat suara cadangan sejumlah 19.873 (Sembilan belas ribu delapan ratus tujuh puluh tiga) dan jumlah pemilih disabilitas sebanyak 76.

Jumlah hasil perolehan suara Kec. Nunukan diantaranya pasangan calon (Paslon) 01 Andi M. Akbar Mattawang Djuarzah, S.E., M.M-Serfianus, S.I.P., M.Si sebanyak 8.918 (Delapan ribu sembilan ratus delapan belas) suara, paslon 02 H. Basri, M.Si-H. Hanafiah, S.E., M.Si dengan jumlah suara 8.090 (Delapan ribu sembilan puluh), paslon 03 H. Irwan Sabri, S.E- Hermanus, S.Sos sebesar 13.042 (Tiga belas ribu empat puluh dua) perolehan suara.

Kemudian, jumlah seluruh suara sah Kec. Nunukan sebanyak 30.050 (Tiga puluh ribu lima puluh), untuk suara tidak sah sebanyak 626 (Enam ratus dua puluh enam).

Untuk hasil rekapitulasi pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur wilayah Kec. Nunukan yakni untuk data jumlah surat suara yang diterima, termasuk surat suara cadangan 2,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 50.590 (Lima puluh ribu lima ratus sembilan puluh), surat suara yang digunakan sejumlah 30.677 (Tiga puluh ribu enam ratus tujuh puluh tujuh), surat suara yang dikembalikan oleh pemilih (rusak atau keliru coblos) sebanyak 34, lalu surat suara yang tidak digunakan, termasuk surat suara cadangan sejumlah 19.879 (Sembilan belas ribu delapan ratus tujuh puluh tiga) dan jumlah pemilih disabilitas sebanyak 76.

Paslon 01 Brigjen TNI (Purn) Sulaiman, S.Sos., M.H., M.M-Prof. Dr. Adri Patton, M.Si dengan perolehan suara 3.141 (Tiga ribu seratus empat puluh satu), paslon 02 Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum-Ingkong Ala, S.E., M.Si sebanyak 19.602 (Sembilan belas ribu enam ratus dua) suara, lalu paslon 03 Dr. Yansen TP, M.Si-Mayjen TNI (Purn) H. Suratno, S.I.P., M.I.Pol sejumlah 6417 (Enam ribu empat ratus tujuh belas) suara, dimana jumlah suara sah sebanyak 29.160 (Dua puluh sembilan ribu seratus enam puluh) dan tidak sah 1.517 (Seribu lima ratus tujuh belas).

Hasil Rekapitulasi Kec. Nunukan Selatan

Sementara, hasil rekapitulasi Kec. Nunukan Selatan untuk pemilihan Bupati-Wakil Bupati yaitu data jumlah surat suara yang diterima, termasuk surat suara cadangan 2,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 19.282 (Sembilan belas ribu dua ratus delapan puluh dua), surat suara yang digunakan sejumlah 12.725 (Dua belas ribu tujuh ratus dua puluh lima), surat suara yang dikembalikan oleh pemilih (rusak atau keliru coblos) sebanyak 8, lalu surat suara yang tidak digunakan, termasuk surat suara cadangan sejumlah 6.549 (Enam ribu lima ratus empat puluh sembilan) dan jumlah pemilih disabilitas sebanyak 70.

Perolehan suara Pilbup untuk wilayah Kec. Nunukan Selatan diantaranya paslon 01 sebanyak 4.223 (Empat ribu dua ratus dua puluh tiga) suara, paslon 02 dengan jumlah suara 3.404 (Tiga ribu empat ratus empat), paslon 03 sebesar 4.786 (Empat ribu tujuh ratus delapan puluh enam) perolehan suara, adapun suara sah sebanyak 12.413 (Dua belas ribu empat ratus tiga belas) dan tidak sah sejumlah 312 (Tiga ratus dua belas).

Lalu, pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kaltara rincian hasil rekapitulasi tingkat Kec. Nunukan Selatan jumlah surat suara yang diterima, termasuk surat suara cadangan 2,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 19.280 (Sembilan belas ribu dua ratus delapan puluh), surat suara yang digunakan sejumlah 12.942 (Dua belas ribu sembilan ratus empat pupuh dua), surat suara yang dikembalikan oleh pemilih (rusak atau keliru coblos) sebanyak 7, lalu surat suara yang tidak digunakan, termasuk surat suara cadangan sejumlah 6.331 (Enam ribu tiga ratus tiga puluh satu) dan jumlah pemilih disabilitas sebanyak 70.

Perolehan suara Pilgub Kaltara daerah Kec. Nunukan Selatan diantaranya paslon 01 Paslon dengan perolehan suara 1.189 (Seribu seratus delapan puluh sembilan), paslon 02 sebanyak 9.326 (Sembilan ribu tiga ratus dua puluh enam) suara, lalu paslon 03 sejumlah 1848 (Seribu delapan ratus empat puluh delapan) suara, dimana jumlah suara sah sebanyak 12.363 (Dua belas ribu tiga ratus enam puluh tiga) dan tidak sah 579 (Lima ratus tujuh puluh sembilan).

Data rincian tersebut berdasarkan hasil unggah rekapitulasi D.Hasil pemilihan Bupati-Wakil Bupati dan Gubernur-Wakil Gubernur pada laman resmi KPU RI ( https://pilkada2024.kpu.go.id/pilgub & https://pilkada2024.kpu.go.id/pilwalkot/kalimantan-utara/nunukan )

Bersama dengan itu, Komisioner KPU Nunukan, Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, dan Pengumuman, Abdul Rahman menjelaskan bahwa rekapitulasi tingkat kecamatan telah selesai dan akan dilanjutkan pada tingkat kabupaten.

“Hasil rekapitulasi Pilkada 2024 tingkat kabupaten untuk pemilihan Bupati-Wakil Bupati serta Gubernur-Wakil Gubernur dijadwalkan pada 5 hingga 7 Desember 2024 di Kantor KPU Nunukan,” sebut Abdul Rahman.

Adapun sebelumnya sesuai PKPU Nomor 2 Tahun 2024 rekapitulasi hasil perolehan suara Pilkada tingkat kecamatan dijadwalkan dimulai 28 November hingga 3 Desember 2024.

Namun perhelatan Pilkada Nunukan 2024 diwarnai dengan berita duka yakni wafatnya Plt. Sekretaris KPU Kab. Nunukan, Zulkarnaen, S.E., M.A.P pada Senin tanggal 02 Desember 2024.

Kami Pimpinan Beserta Segenap Kru Radio Berandankri dan Media Berandankrinews.com Turut Berduka Cita yang Sedalam-Dalamnya kepada Almarhum Plt. Sekretaris KPU Kab. Nunukan, Zulkarnaen, S.E., M.A.P, Semoga Amal Ibadah Beliau Diterima di Sisi Allah SWT dan Keluarga yang Ditinggalkan Diberi Ketabahan, Aamiin”.

(nam/nam)

Pengamanan Pasca Puncak Pilkada 2024, Kapolres Nunukan: Dapil IV Awalnya Terdapat Gejolak Tetapi Bisa Dikendalikan

NUNUKAN – Perhelatan puncak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 telah usai digelar guna memilih Bupati-Wakil Bupati/Walikota-Wakil Walikota serta Gubernur-Wakil Gubernur.

Diketahui pengamanan tahapan pemilihan merupakan salah satu faktor penting dalam menyukseskan Pilkada termasuk di wilayah Kabupaten Nunukan.

Selaku Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nunukan, AKBP Bonifasius Rumbewas, S.I.K mengucapkan rasa syukur dikarenakan pengamanan puncak hingga pasca Pilkada berjalan dengan tertib.

“Untuk pasca pilkada, Puji Syukur, Alhamdulillah sampai sekarang ini masih aman dan tertib ya,” ucap Bonifasius saat ditemui di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Nunukan, Jumat (29/11/2024).

Lebih lanjut, Bonifasius menuturkan bahwa hanya pada awal Pilkada terdapat situasi yang perlu pengawasan lebih pada wilayah daerah pemilihan (Dapil) IV Kab. Nunukan.

“Untuk situasi yang mungkin awalnya sedikit terdapat gejolak di dapil IV tetapi sudah dapat kita kendalikan hingga kondusif,” tuturnya.

Pengamanan tahapan Pilkada akan berlanjut dengan pergeseran hasil kotak surat suara, dimana seluruhnya akan berada di Kab. Nunukan pada tanggal 4 Desember 2024 untuk pelaksanaan pleno perhitungan rekapitulasi tingkat kabupaten.

Kemudian, Kapolres Nunukan tersebut juga menceritakan soal tantangan pengamanan Pilkada di wilayah Kab. Nunukan.

“Kita tau Nunukan ini sebagian wilayah geografisnya memang akses menuju TPS sangat jauh dan memang harus melalui jalur air dengan perahu, kemudian beberapa juga melaporkan kendala cuaca yakni hujan,” jelas Kapolres Nunukan.

Namun dari berbagai kendala tersebut, dirinya mengungkapkan bahwa kepolisian dapat mengantisipasinya.

(nam/nam)

Jaga Kondusifitas Pilkada 2024, Kapolda Kaltara Pantau Lima TPS di Nunukan

NUNUKAN – Pastikan pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara berjalan dengan kondusif, Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol. Hary Sudwijanto, S.I.K., M.Si, didampingi Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan, S.I.P., M.Han pantau langsung lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kab. Nunukan pada Rabu, 27 November 2024.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya TNI-Polri untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama proses pilkada di wilayah tersebut.

Kapolda bersama rombongan melakukan pemantauan ke beberapa TPS yang tersebar di kawasan Provinsi Kaltara khususnya Nunukan. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh proses pilkada berjalan dengan lancar, aman, dan tanpa gangguan.

Kapolda Kaltara mengatakan, “Kami ingin memastikan bahwa proses pilkada di Kabupaten Nunukan berjalan dengan baik, aman, dan kondusif. Kami juga telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meminimalisir segala bentuk potensi gangguan yang dapat mengganggu jalannya pilkada.”

“Untuk di Nunukan sendiri ada 5 TPS yang kami kunjungi, diantaranya TPS 01 dan TPS 02 Jalan Tanjung Kelurahan Nunukan Barat, TPS 10 Kelurahan Nunukan Timur serta TPS 01 dan 02 Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah Kab. Nunukan,” lanjutnya.

Dalam kunjungan singkatnya ini, Kapolda Kaltara juga menekankan kepada seluruh personel jajaran Polres Nunukan maupun TNI untuk tetap menjaga netralitas dan solidaritas dalam menjalankan pengamanan Pilkada.

“Tetap jaga solidaritas, mari kita jalankan pengamanan Pilkada ini baik pemungutan suara, perhitungan suara hingga pelaksanaan Pilkada ini selesai,” ungkapnya.

Kapolda Kaltara juga menghimbau kepada personel untuk tetap melaksanakan pengamanan yang humanis kepada masyarakat. Serta mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara yang berlangsung hari ini.

Pantauan situasi di TPS-TPS yang dikunjungi Kapolda Kaltara bersama rombongan menunjukkan suasana yang tertib dan damai, masyarakat terlihat antusias menyalurkan hak suaranya.

Hadir dalam kegiatan Kombes Pol. Yohanes Jalung Siram, S.I.K Karo Ops Polda Kaltara, Kombes Pol. Sigit Ari Widodo, S.I.K Dirintelkam Polda Kaltara, Kolonel Inf Moh. Efendi, S.Ip Kasi Ops Korem 092 / Maharajalila, Letkol Inf Hendra Cipta, S.Sos.,M.Si Kasi Intel Korem 092 / Maharajalila, Andri Murhadi Kabinda Kaltara, Forkopimda Nunukan serta instansi terkait.

Dengan adanya pantauan ini, diharapkan situasi di Kabupaten Nunukan tetap kondusif, sehingga pelaksanaan pilkada dapat berlangsung dengan sukses dan tanpa hambatan.

(***)

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara 02 ZIAP Unggul di TPS Lapas Nunukan

NUNUKAN – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 02, Zainal A. Paliwang-Ingkong Ala (ZIAP) berhasil unggul di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Lapas (Kalapas) Nunukan, Puang Dirham yang menyebutkan paslon 02 meraup sebanyak 432 suara.

“Berdasarkan perhitungan di TPS 901 dan 902, data pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 02 terbanyak dengan 432 suara dari 657 kertas suara sah,” ujar Puang Dirham di Lapas Kelas IIB Nunukan, Rabu (27/11/2024).

Sementara, Ia mengatakan untuk paslon nomor urut 01 dengan suara sebanyak 81, lalu nomor urut 03
sejumlah 144 suara.

“Untuk paslon paslon nomor urut 1, Andi Sulaiman-Adri Patton mendapatkan suara sebanyak 81, kemudian nomor urut 3 yakni Yansen-Suratno dengan jumlah suara 144,” katanya.

Bersama dengan itu, Kalapas Nunukan menuturkan hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada perhelatan Pilkada di Lapas Nunukan.

“Untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nunukan di 2 TPS yang ada, pasangan nomor urut 01, Andi Akbar-Serfianus mendapat 145 suara, lalu paslon 02, H. Basri-H. Hanafiah sebanyak 74 suara, terakhir paslon nomor urut 03, H.Irwan Sabri-Hermanus mendapatkan 236 suara,” ucap Kalapas Nunukan.

Terakhir, Puang Dirham mengucapkan terimakasih kepada para petugas pemilihan dan pihak kemanan hingga pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan lancar, aman dan tertib.

“Situasi pemilihan berjalan dengan sangat kondusif dan lancar, kami juga mengucapkan terima kasih kepada petugas KPPS dan PTS pihak keamanan yang sudah bertugas di Lapas Nunukan,” ungkapnya.

Adapun dua TPS di Lapas Nunukan diantaranya TPS 901 yang diperuntukkan pemilihan Bupati dan wakil Bupati Nunukan serta Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Utara, sedangkan TPS 902 dikhususkan untuk pemilih Gubernur dan Wakil Gubernur yang berasal di luar dari Kabupaten Nunukan.

(nam/nam)