Rangkaian HUT Kabupaten Nunukan ke-25, Gerak Jalan Indah Tetap Meriah Walau Diguyur Hujan

NUNUKAN –  Dimulai dengan hitungan dan ayunan bendera permulaan oleh Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid, kegiatan Gerak Jalan Indah dalam rangka HUT Kabupaten Nunukan ke-25 digelar di jalur garis start, Alun-Alun Nunukan, Sabtu (03/08/2024) pagi.

Sempat diguyur hujan, Gerak Jalan Indah tetap berlangsung dengan baik dan meriah hingga akhir, dimana terlihat antusias masyarakat yang tetap memadati jalur kegiatan tersebut.

Terdapat 74 peserta yang terdiri dari kategori SD Putra sebanyak 13 regu, SD Putri 18 tim, SMP Putra dengan 15 kelompok, SMP Putri sejumlah 13 regu, lalu tingkat SMA Putra sebanyak 5, SMA Putri 3, serta kategori umum sejumlah 9 regu.

Kemudian, jalur yang dilalui oleh peserta yakni mulai dari Alun-Alun Nunukan – Jl. Ahmad Yani – Jl. Bhayangkara, Jl. Pahlawan, Jl. Tanjung (Pasar Yamaker) hingga finish di Tanah Merah.

Selaku Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah mengatakan digelarnya Gerak Jalan Indah merupakan satu hal positif bagi masyarakat dan juga peserta.

“Gerak Jalan ini bisa terlihat bahwa sangat mendapatkan antusias dari masyarakat, saya pikir ini hal yang positif karena ini adalah sesuatu yang perlu dibentuk atau dilatih, dimana secara tidak langsung itu adalah bentuk pendidikan terhadap anak-anak kita dalam hal kerjasama serta kedisiplinan,” tutur Hanafiah saat ditemui pada jalur garis finish Gerak Jalan Indah.

Lebih lanjut, Wakil Bupati Nunukan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan dilakukan tidak terlepas dari sinergitas TNI/Polri yang telah mendidik para peserta.

“Ini kan melibatkan bapak-bapak kita dari TNI/Polri yang mendidik anak-anak kita dan untuk melatih para peserta artinya sinergitas juga terbentuk dengan masyarakat ataupun dengan bagian pendidikan melalui mungkin persiapan latihan peserta yang tidak mudah dan tidak sebentar,” tutur Wakil Bupati Nunukan.

Selain masyarakat yang memadati jalur Gerak Jalan Indah, terdapat beberapa UMKM yang juga turut meramaikan agenda tahunan tersebut.

Berdasarkan hal itu, Hanafiah menuturkan bahwa selain hiburan untuk masyarakat, acara juga berdampak pada perekonomian terutama UMKM.

“Dan tidak kalah pentingnya bahwa kegiatan ini berdampak pada UMKM yang tentu menikmati hasilnya, karena kita tau banyak masyarakat yang membutuhkan makanan ataupun minuman pada saat menonton gerak jalan,” sebutnya.

Terakhir, Hanafiah berharap kepada masyarakat agar terus berpartisipasi ataupun antusias dalam penyelenggaraan kegiatan seperti ini.

“Kita berharap kedepan, kita membutuhkan partisipasi masyarakat karena kita tau untuk membangun daerah dibutuhkan oleh semua pihak bukan hanya dari pemerintah, termasuk kita juga menghimbau kepada para perusahaan yang berada di Nunukan untuk turut meramaikan kegiatan seperti ini, jadi bukan hanya untuk anak sekolah tapi kalangan swasta juga bisa ikut,” ungkap Hanafiah.

Bersama dengan masyarakat, para peserta juga antusias mengikuti kegiatan Gerak Jalan Indah, dimana terlihat dari busana hingga variasi gerakan yang beraneka ragam dipertintonkan untuk warga.

Adapun pengunguman pemenang dan pemberian piala Gerak Jalan Indah dalam rangka HUT Kab. Nunukan ke-25, akan digelar pada hari Kamis tanggal 8 Agustus 2024 di Paras Perbatasan.

(nam/nam)

Turut Semarakkan HUT Kabupaten Nunukan ke-25, Warga Tionghoa Hibur Masyarakat Dengan Atraksi Barongsai

NUNUKAN – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Nunukan menggelar penampilan atraksi tarian tradisional Barongsai sekaligus dalam rangka memeriahkan HUT Kab. Nunukan ke-25 di Paras Perbatasan, Jl. Lingkar, Kec. Nunukan Selatan, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (01/08/2024) malam.

Penampilan tersebut dipertunjukkan oleh Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Tarakan, dimana sebelumnya melakukan training di Sarawak, Malaysia untuk persiapan mewakili provinsi Kaltara pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut).

Selaku anggota PSMTI Kab. Nunukan, Susanto mengatakan bahwa sangat bahagia dapat menghibur masyarakat sekaligus dalam rangka memeriahkan HUT Nunukan.

“Bersyukur kemarin FOBI Tarakan ada agenda di Malaysia untuk persiapan PON, sehingga saat kembali ke Indonesia melalui Nunukan, kita minta mereka untuk menghibur masyarakat sekaligus juga untuk menyemarakkan momen HUT Kabupaten Nunukan ke-25,” ucap Susanto.

Lebih lanjut, Susanto menyampaikan rasa syukur bahwa dapat menghibur masyarakat Nunukan dengan Barongsai setelah beberapa tahun tidak digelar.

“Saya sangat terkejut melihat penonton yang begitu banyak, bayangkan setelah sekian tahun baru lagi kita bisa menikmati hiburan Barongsai seperti ini, saya juga berterima kasih kepada warga dan Pemda yang telah memberikan ruang untuk kami,” terangnya.

Ia juga berharap pada event lain nantinya, Pemda Kab. Nunukan bisa mengundang kembali guna menjadi hiburan untuk masyarakat.

“Kita mohon kepada Pemda, karena mungkin Pemda sendiri yang bisa memanggil FOBI untuk event lain kedepannya, dimana nanti kami yang akan fasilitasi karena untuk memanggil mereka ini pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit, dan kedepan, kalau memang Pemda mengundang, kami akan persiapkan atraksi yang lebih, dimana dengan menggunakan tiang dan sebagainya,” ungkap Susanto yang juga merupakan Ketua Kerukunan Umat Beragama Konghucu Kab. Nunukan.

Adapun atraksi Barongsai mempertontonkan tarian dengan 3 kostum singa yang masing-masing berwarna merah, kuning dan putih yang dimana memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Tionghoa.

Bersama dengan itu, salah satu anggota FOBI Tarakan, Selvi mengungkapkan bahwa antusias masyarakat sangat luar biasa.

“Kita memang sering tampil, tapi untuk malam ini antusias masyarakat disini luar biasa sekali, kompak, ya walaupun menunggu agak lama tetapi mereka tetap setia menunggu untuk menonton,” kata Selvi.

Lalu, penabuh drum FOBI Tarakan tersebut juga berharap agar PSMTI Kab. Nunukan dapat mengembangkan atlet Barongsai sendiri.

“Harapannya PSMTI Nunukan bisa mengembangkan Barongsai jadi semakin besar juga Barongsai ini, karena Barongsai juga sudah masuk di cabang olahraga atlet, dimana itu merupakan sebuah prestasi juga untuk masyarakat Nunukan, dan kami juga jika Nunukan butuh pelatihan Barongsai, pasti kami akan bantu,” ujar Selvi.

Diketahui FOBI Tarakan telah menorehkan beberapa prestasi dimana salah satunya pada tahun 2019 menjuarai kompetisi Barongsai Internasional di Surabaya dengan mengalahkan tim asal Cina, Malaysia serta negara lainnya.

Adapun pada atraksi Barongsai di Paras Perbatasan, terlihat antusias ratusan masyarakat Nunukan yang memadati sekitaran panggung utama untuk menyaksikan tarian tradisional Tiongkok tersebut.

(nam/nam)

Guna Optimalisasi P4GN dan Pelayanan Masyarakat, Kepala BNNK Nunukan Proyeksikan Perencanaan Pos di Perbatasan

NUNUKAN – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan akan terus melakukan inovasi dalam memerangi narkoba hingga melakukan pelayanan terhadap masyarakat.

Hal tersebut terutama pada pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) di daerah Kab. Nunukan.

Tentu dalam mewujudkan P4GN, sebuah inovasi, perencanaan dan pengawasan harus dilakukan pada setiap sektor di wilayah perbatasan Republik Indonesia – Malaysia terkhusus daerah wilayah 3 Kab. Nunukan.

Berdasarkan itu, Kepala BNNK Nunukan, Anton Suriyadi Siagian, S.H., M.H berencana melakukan inovasi dengan membangun pos pelayanan P4GN di Perbatasan.

Pos pelayanan di daerah Perbatasan merupakan salah satu program Anton Suriyadi Siagian pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator, guna pelayanan BNNK Nunukan yang lebih baik kedepannya.

Selaku Kepala BNNK Nunukan, Anton Suriyadi Siagian menjelaskan latar belakang sehingga munculnya program tersebut.

“Saya memiliki proyeksi untuk BNNK kedepan, mengingat Kab. Nunukan merupakan daerah yang penuh dengan perairan dan juga berbatasan langsung dengan negara Malaysia, sehingga potensi-potensi jalur yang tidak terpantau oleh aparat penegak hukum (APH) akan ada, maka dari itu saya memproyeksikan membangun pos pelayanan P4GN di daerah Perbatasan,” ucap Anton Suriyadi Siagian saat ditemui di Kantor BNNK Nunukan, Kamis (25/07/2024).

Kemudian, Ia mengatakan program pos P4GN juga dilatar belakangi oleh biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat luar pulau Nunukan disaat memiliki keperluan di BNNK.

“Juga saya memikirkan bagaimana masyarakat yang berada di daerah perbatasan yang memiliki keperluan tidak perlu lagi harus ke Kantor BNNK Nunukan, dimana berkaitan dengan akses yang mudah diperoleh oleh masyarakat, apalagi biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat disana untuk jauh-jauh ke BNNK itu tidak sedikit,” tuturnya.

Lalu, Kepala BNNK Nunukan memproyeksikan bahwa seluruh pelayanan, akan dilakukan juga di pos pelayanan P4GN tersebut.

“Tentu dengan pos pelayanan P4GN ini, selain terdapat seluruh pelayanan keperluan masyarakat, juga akan memudahkan masyarakat untuk melapor apabila ditemukan indikasi penyalahgunaan narkotika, lalu BNNK Nunukan dalam hal ini, mau mendekatkan diri kepada masyarakat, dimana untuk lebih mengenal BNN, tidak merasa takut dan was-was tapi bagaimana bersahabat dengan BNNK Nunukan,” terang Kepala BNNK Nunukan.

Program proyeksi pos pelayanan P4GN oleh Anton Suriyadi Siagian direncanakan dibangun melalui akses darat di wilayah Perbatasan yakni daerah Kecamatan Sebuku dan Pulau Sebatik.

Menurutnya, Anton mengungkapkan rencananya di wilayah tersebut dikarenakan beberapa alasan yakni maraknya kasus penyalahgunaan narkoba serta jalur perbatasan yang sering dilakukan untuk peredaran narkoba.

“Pertama jalur akses di daerah Sebuku itu bisa diakses melalui jalur darat pulau Kalimantan, juga berbatasan langsung dengan Malaysia, kedua, tingginya penyalahgunaan di kedua daerah itu, ketiga, banyaknya jalur tikus yang tidak dapat dipantau oleh APH, keempat dikarenakan Sebuku dan Sebatik merupakan wilayah yang memiliki Desa terbanyak, kita ada mobil sosialisasi yang akan datang ke setiap desa untuk memberikan informasi dalam penyalahgunaan narkotika,” ungkap Anton.

Bersama dengan itu, Anton menyebutkan sejumlah pelayanan yang akan dilakukan pada pos P4GN diantaranya sosialisasi, layanan hingga informasi terkait rehabilitasi, pendeteksian dini, pengaduan dan surat keterangan hasil narkotika untuk masyarakat.

Namun, menurutnya pada layanan rehabilitasi hanya dilakukan pemberian informasi serta pemberlakuan akses rawat jalan, sedangkan untuk rawat inap dilakukan di Balai Rehab Kota Samarinda.

“Pelayanan tentu akan ada sosialisasi, rehabilitasi, dimana rehab rawat jalan dan rawat inap, tetapi untuk rawat inap tidak dilakukan di pos melainkan di balai rehab yang ada di Samarinda, dan juga pengetahuan tentang rehabilitasi untuk masyarakat, karena selama ini kebanyakan masyarakat mengetahui bahwa penyalahguna itu dipenjara padahal tidak, kita hadir untuk melakukan pengobatan dalam konteks rehabilitasi,” kata Anton.

Dibangunnya pos pelayanan P4GN, tentu tidak terlepas dari sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, dimana harus menjalankan program di pos tersebut dengan baik.

Terkait hal itu, Anton berharap kepada seluruh pegawai BNNK Nunukan dapat berdedikasi dalam menjalankan kinerja program pos.

“Kita harap kepada pegawai, mungkin seluruh keluarga pegawai berada di Nunukan tapi itu tidak menghambat langkahnya untuk mencapai karir yang diinginkan, tentu dedikasi yang kita harapkan, dimana value seorang pegawai dilihat dari itu,” imbuhnya.

Tak luput, harapan juga disampaikan untuk masyarakat, dimana turut hadir berperan aktif disaat program pos pelayanan P4GN terwujud nantinya.

“Harapannya masyarakat dapat berperan aktif yakni hadir di pos pelayanan untuk mendapatkan informasi ataupun pelayanan walau bukan jam kerja, lalu masyarakat lebih dapat mempertahankan diri agar tidak tergoda penyalahgunaan narkoba karena yang saya lihat selama ini, masyarakat disana sangat minim informasi dampak dari bahaya penyalahgunaan narkoba terutama untuk diri sendiri,” harap Kepala BNNK Nunukan.

Terakhir, Kepala BNNK Nunukan yang kerap disapa Pak Anton, menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah Kab. Nunukan untuk mendukung BNNK Nunukan, bukan hanya dalam bentuk bantuan anggaran tetapi membantu mengkampanyekan program BNNK Nunukan dalam P4GN di garda terdepan.

(nam/nam)

Tensi Tinggi dan Penuh Drama !, Lanto FC Juarai Turnamen Sepakbola Bupati CUP 2024

NUNUKAN – Salah satu rangkaian kegiatan HUT Kabupaten Nunukan ke-25 yakni turnamen sepakbola Bupati CUP 2024 resmi ditutup di Stadiun Sei Bilal Nunukan, Minggu (21/07/2024) malam.

Turnamen yang sebelumnya dibuka pada 21 Juni lalu, kini resmi ditutup oleh Bupati Laura, dimana mempertemukan partai final antara Lanto FC berhadapan dengan Pongtiku FC.

Pada babak pertama, pertandingan berlangsung sengit hingga peluit tanda turun minum dibunyikan skor masih imbang 0-0.

Lalu pada babak kedua, perlawanan adu serang kedua tim berlangsung alot hingga akhirnya drama terjadi saat Lanto FC berhasil melesatkan gol pertama pada pertandingan tersebut.

Akibat gol tersebut, seluruh pemain dan official Pongtiku FC melayangkan protes keras terhadap wasit, dimana mereka menganggap gol itu kontroversial sehingga pertandingan sempat terhenti selama 15 menit.

Namun akhirnya, wasit yang bertugas menegaskan gol tersebut dan selang berakhirnya pertandingan Lanto FC kembali melesatkan gol, dimana akhirnya Pongtiku FC harus puas menempati posisi juara kedua dan menerima keunggulan Lanto FC dengan skor 2-0.

Bersama dengan itu, Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid memberikan selamat kepada sang juara dan juga semangat kepada tim yang belum berhasil.

“Saya ucapkan selamat untuk sang Juara, untuk yang belum berhasil jangan patah semangat, teruslah berlatih untuk hasil yang lebih baik, saya juga ucapkan terima kasih dan apresiasi untuk seluruh peserta yang telah bermain sportif pada seluruh pertandingan,” tutur Bupati Laura.

Tak lupa, Bupati Nunukan tersebut juga mengucapkan apresiasi kepada seluruh panitia penyelenggara beserta stakeholder terkait yang turut mengsukseskan kegiatan turnamen sepakbola Bupati CUP 2024.

“Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak penyelenggara, para wasit, pihak keamanan, tim medis yang mana dalam 1 bulan ini telah bekerja keras mengawal pertandingan ini dengan baik,” terang Bupati Nunukan.

Ia berharap agar turnamen sepakbola Bupati CUP terus berlanjut di setiap tahunnya sebagai event rutin.

“Harapan saya semoga turnamen sepakbola Bupati CUP dapat terus berlanjut sebagai event tahunan dalam rangka prestasi dan mencari bibit-bibit unggul yang akan mewakili daerah kita pada event provinsi maupun nasional dalam hal olahraga sepakbola,” harapnya.

Sementara itu, dibalik euforia turnamen Bupati CUP 2024, sebuah berita duka datang dari dunia persepakbolaan Nunukan, dimana salah seorang pemain senior yang kerap disapa Bang Tahir, tutup usia akibat serangan jantung saat mengikuti pertandingan pada kategori U-40.

Berdasarkan hal tersebut, Bupati Laura menyampaikan rasa duka cita kepada mendiang dan keluarga Almarhum.

“Saya pribadi, keluarga dan mewakili pemda kab.Nunukan turut berduka cita dan semoga arwah beliau diterima disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan keikhlasan dan ketabahan,” imbuhnya.

Adapun berikut para juara, top skor, pemain terbaik turnamen sepakbola Bupati CUP 2024 pada kategori U-40 dan umum :

– U-40
1. U-38 A
2. U-38 B
3. Medica FC
4. Persalis FC
Master Of Legend – H. M. Tahir (Alm)
Top Skor – Hasri (Medica FC)

– Umum
1. Lanto FC
2. Pongtiku FC
3. Gapindo FC
Pemain Terbaik – Santoso (Lanto FC)
Top Skor – Irman (Perseto FC)

Tim Fair Play – Pongtiku FC
Penonton Terbaik – Mentari

“Kami Pimpinan Beserta Segenap Kru Radio Berandankri dan Media Berandankrinews.com Turut Berduka Cita yang Sedalam-Dalamnya kepada Almarhum H. M. Tahir, Semoga Amal Ibadah Beliau Diterima di Sisi Allah SWT dan Keluarga yang Ditinggalkan Diberi Ketabahan, Aamiin”.

(nam/nam)

Silaturahmi 4 Negara Serumpun, Pembukaan Iraw Adat Tidung Borneo Bersatu ke-3 Berlangsung Meriah

NUNUKAN – Bertempat di Rumah Adat Suku Tidung Impong De Lunas Insuai, Desa Binusan, Pergelaran pembukaan Iraw Adat Tidung Borneo Bersatu ke-3 berlangsung dengan meriah, Sabtu (20/07/2024) malam.

Kegiatan yang akan berlangsung selama 4 hari tersebut juga merupakan salah satu rangkaian agenda HUT Kabupaten Nunukan ke-25.

Empat negara serumpun suku tidung yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina turut meramaikan acara dengan total sebanyak 2.500 tamu.

Selaku Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid mengatakan bahwa kegiatan pesta Iraw adalah agenda silaturahmi serta guna mempertahankan budaya adat suku tidung.

“Tentu tujuannya untuk bersilaturahmi dan juga bagaimana kita mempertahankan budaya adat suku tidung,” ujar Laura.

Lebih lanjut, Bupati Laura mengatakan selain itu, kegiatan ini menimbulkan efek domino dari sisi ekonomi dan pariwisata.

“Dari sisi ekonomi, kita menyaksikan bersama-sama tumpah ruah masyarakat, ada ribuan yang datang, bukan hanya dari Nunukan sendiri tetapi ada dari negara tetangga,” terang Bupati Laura.

Kemudian, Ia juga menambahkan bahwa kedepan agenda Iraw akan kita agendakan sebagai event rutin dengan anggaran APBD.

“Kedepan kegiatan Iraw ini akan kita lanjutkan terusmenerus setiap tahunnya agar menjadi event daerah dengan anggaran APBD, dan kita akan usahakan bagaimana Iraw ini bisa menjadi event Nasional,” tutur Laura.

Terlihat rangkaian pembukaan Iraw diwarnai dengan tari-tarian adat suku tidung dari sanggar tari lokal maupun mancanegara, hingga Bupati Laura bersama unsur Forkopimda pun turut menari pada tari Jepen massal dan tari Semajau.

Bersama dengan itu, selaku Ketua Pelaksana dan juga pemangku adat suku Tidung Nunukan, H. Surai menjelaskan makna dari event Iraw tersebut.

“Iraw itu artinya pesta rakyat atau perayaan, yang mana pada zaman dulu selalu diadakan disaat terdapat pesta panen raya ataupun acara-acara besar yang diadakan oleh kerajaan,” sebut H. Surai.

Menurutnya para peserta ataupun tamu undangan yang hadir bertambah dari tahun sebelumnya.

“Yang hadir itu sekitar 2.500 orang, dimana membludak dibandingkan dengan tahun lalu, dimana saudara-saudara kita datang apalagi yang di Malaysia itu bukan hanya di Sabah tetapi yang di Semenanjung juga turut hadir,” sebutnya.

Lalu, H. Surai juga menuturkan bahwa selama Iraw berlangsung, terdapat beberapa agenda yang akan digelar yakni tari-tarian, perlombaan hingga seminar budaya.

“Besok kita akan memulai dengan tari-tarian, lalu olahraga tradisional, perlombaan dan juga ada seminar budaya adat leluhur tidung, guna mempertahankan budaya adat suku tidung, dimana akan menghasilkan sebuah rekomendasi berbagai budaya yang musti dilestarikan.

Terakhir, Ia berharap kepada Pemda untuk memperhatikan gelaran kegiatan budaya adat serta berterima kasih kepada seluruh masyarakat adat yang hadir.

“Terima kasih untuk seluruh masyarakat bukan hanya dari suku Tidung tetapi suku lainnya juga yang turut hadir, tentu kami berharap kepada pemerintah baik itu daerah, provinsi ataupun pusat, dapat lebih memperhatikan kegiatan seperti ini, dikarenakan ini merupakan cerminan budaya kita bangsa Indonesia,” terangnya.

Selain Bupati Laura, turut hadir juga Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah, unsur Forkopimda Kab.Nunukan, instansi vertikal Kab.Nunukan, pimpinan BUMN dan BUMD Kab.Nunukan, Ketua Adat Suku Tidung Sabah, Dato Sri Hj. Sahran dan Hj. Untai, Presiden Persatuan Pengamal Adat Sabah Sunduan Nabalu, Shalmon Sanangan, Ketua pertumbuhan Komunitas Adat Tidung Sabah, Datu Amra beserta rombongan, Pusat Latihan Guru Sekolah Adat Sunduan Nabalu, Hj. Kurnia, Ketua Majelis Adat Tidung Tausug Filipina, Dato Jatta beserta rombongan, rombongan Delegasi Tidung Brunei Darussalam, rombongan Delegasi Tidung Semenanjung Malaysia, Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Rongka Sambulinggi, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta masyarakat yang memadati rumah adat Impong De Lunas Insuai.

(nam/nam)