Kemenhub Dilema, Airstrip Binuang Milik Masyarakat

Berandannkrinews.com, Nunukan (KALTARA)- Rabu (19/12/18), Air Strip atau Landasan terbang Binuang masih milik masyarakat Binuang.

Kepala Bandar Udara kabupaten Nunukan, Nurul Anwar, mengatakan Air Strip atau Landasan terbang yang ada di Binuang milik Masyarakat disana dan dikelola masyarakat yang berada disana.

“Kami dari kementrian perhubungan belum bisa mengurusi itu disana, karena emang itu tidak menjadi satuan kerja kami,” Terang Anwar.

Ia menambahkan, bahwa hal tersebut telah disampaikan kepada Kadishub dan Asisten, seyogyanya kalau aset tanah yang ada disana dihibahkan ke kami kementrian Perhubungan, maka kami akan kelola.

“Dari segi pembangunannya, Prosedurnya dan peralatannya, karena jika aset itu belum diserahkan ke Pemerintah Republik Indonesia Cq Kementrian perhubungan, kami tidak bisa mengalokasikan dana untuk disana,” Kata Anwar.

Ia menuturkan sangat prihatin dengan kejadian yang baru terjadi dibandara Binuang itu.

“Bandaranya Gravel artinya tanahnya yang dikerasi butuh rumput dan secara Safety, apalagi dengan cuaca hujan itu sangat beresiko. Posisi yang terjadi itu tergelincir,” Kata Anwar.

Disampaikan Anwar, petugas yang berada dibandara Binuang adalah lokal orang sana.

Tambahnya, keputusan menerbangkan perintis kesana sangat dilema.

“kalau menunggu bandaranya terpenuhi mau kapan diterbangi, ia kan. Lanjutnya jadi kemarin kalau tidak salah bukan dari disini rutenya tapi dari Malinau, disitu ada subsidi dari perintis pesawatnya pilatus kapasitas dengan 6 seat” Ujar Anwar.

Anwar berharap kedepannya Pemerintah daerah dan kementrian perhubungan bisa bersinergi untuk membereskan Airstrip yang ada dipedalaman Krayan.(**/Reta)

Menjelang Natal dan Tahun Baru Penerbangan Sistem Kontrak Lebih Padat

Berandannkrinews.com, Nunukan (KALTARA)- Rabu (19/12/18), Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, penumpang pesawat Rute Nunukan-Tarakan seperti tahun sebelumnya tidak ada lonjakkan atau pun penurunan, Namun Rute Nunukan-Krayan maupun Malinau-Krayan Setiap Tahunnya selalu antri.

Hal tersebut dikatakan Kepala Bandar Udara Kabupaten Nunukan Nurul Anwar, mengatakan selama dua tahun berada dinunukan tidak ada signifikan, sama saja.

“sejauh ini yang saya perhatikan di Nunukan, selama dua tahun saya disini tidak ada kenaikan signifikan, sama saja tidak ada,” Kata Anwar, Selasa (18/12/18).

Tetapi untuk yang jauh kepedalaman memang ia, Kata Anwar kepada Berandankrinews.com, penerbangan untuk ke Long Bawan, Krayan, kemudian Malinau-Krayan itu sangat antri.

Disampaikannya disaat menjelang natal dan tahun baru dilakukan sistem kontrak.

“Dalam penerbangan itu sistem kontrak, kontrak subsidi perintis itu kalau untu pedalaman, itu tidak serta-merta ditambah. Artinya jika dijadwalkan seminggu empat kali, Ya empat kali,” terang Anwar. (**/reta).

TNI Polres Bersinergitas Persiapan Menjelang Pemilu 2019

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Polres Nunukan bersama Satgas Pamtas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 613/RJA melaksanakan Apel bersama di Mako Satgas Pamtas Yonif 613/ RJA, Rabu (19/12/18) Pagi tadi.

Apel bersama dilakukan dalam rangka Sinergitas TNI POLRI di Kabuaten Nunukan dengan mengusung Tema “Jiwa Raga TNI Polri untuk Bangsa dan Negara”.

Dalam Amanatnya, Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH mengatakan Apel bersama yang dilaksanakan ini agar TNI dan Polri solid dalam mengemban tugas agar situasi kamtibmas menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 tetap Kondusif.

Lanjutnya, agar TNI dan Polri jangan sampai ada konflik karena kita semua adalah saudara. Pedomani dan laksanakan ajaran Agama agar para personil TNI dan Polri tidak melanggar dan Pedomani sumpah janji Organisasi dalam Pelaksanaan tugas sehari-hari.

Teguh mengatakan, Kesiapan pengamanan Pileg dan Pilpres 2019, Polri dan TNI di harapkan solid menjaga kerja sama dalam pengamanan Pesta Demokrasi Pemilu Pileg dan pilpres.2019.

“Polri dan TNI di harapkan menjadi dinamisator di tengah masyarakat dalam menjaga dan memelihara keamanan yang merupakan tanggung jawab bersama. TNI-POLRI juga di harapkan menjadi Cooling Sistem untuk mendinginkan situasi yang Aman kondusif bersama -sama seluruh Komponen masyarakat,” Ujar Teguh dalam Sambutannya.

Kegiatan itu dihadiri, Danyon Pamtas 613/RJA. Letkol Inf. Fardin Wardhana, Wakapolres Nunukan, Kompol Imam Muhadi, Danki Brimob Kompi 3 Batalyon A Pelopor, Iptu Budi Utomo, Perwira Satgas Pamtas 613/RJA, Perwira Polres Nunukan, Personil Satgas Pamtas 613/RJA, Personil Brimob Nunukan, Personil Polres Nunukan.

Usai Apel bersama Kapolres Nunukan bersama Dansatgas foto bersama didampingi Para perwira TNI POLRI, dilanjutkan Ramah Tamah Coffe Morning.(***)

BNN Pusat dan BNNK Nunukan Ajak Masyarakat Sebatik Lakukan Pencegahan Penyalagunaan Narkotika Melalui FGD

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan melakukan kegiatan Diseminasi Informasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Forum Group Discussion di Kantor Desa Maspul Jl. Maspul RT. 03 Dusun Rawa Jadi Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan, Kaltara, Rabu (19/12/18).

Kegiatan yang mengangkat tema “Kita Bisa Cegah, Bersama Memulai Dari Desa Menuju Indonesia Bersih Narkoba.”

Pada kesempatan itu, Deputi Pencegagan BNN RI Irjen Pol Drs. Ali Johardi, SH, MH, mengatakan, Narkoba masuk Desa, secara Geografis yang terbuka menyebabkan narkoba mudah masuk dan menyebar diwilayah Indonesia, Rabu (19/12/18).

Ali Johari menuturkan Kerugian yang timbul akibat penyalahgunaan narkoba mencapai 63,1 Triliun Rupiah (biaya privat dan sosial).

“Berbagai modus operandi dan variasi narkoba yang terus berkembang,” Kata Ali.

Ia melanjutkan, Narkoba sebagai mesin pembunuh masal/ Silent Killer yang merusak fungsi kinerja otak, fisik dan emosi.

“Desa sebagaimana diatur dalam Undang – Undang No. 6 Tahun 2014 mempunyai wewenang dalam membina masyarakat Desa untuk berhak mendapatkan pengayoman serta perlindungan dari gangguan ketenteraman termasuk penyalahgunaan narkoba,” Kata Ali.

Selain itu, Deputi Rehabilitasi BNN RI, Dra. Yunis Farida Oktoris, M.Si, juga menyampaikan, Aktifitas Desa yaitu melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIA).

“Membentuk relawan anti narkoba, Membentuk agen pemulihanyang terdiri dari Babinsa, Babinkamtibmas, Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Bidan Desa dan Karang Taruna,” kata Farida.

Disampaikannya agar Desa Bentuk keterlibatan masyarakat, seperti Karya Bakti dan berbagai kegiatan keagamaan, Penyiapan sasaran, mengidentifikasi sasaran untuk dilaporkan kepihak aparat terkait, dan Menjaga stamina dengan sering berolah raga.

Kepala BNNK Nunukan Kompol Lamuati, SH melalui Humas BNNK Nunukan Zaenal Arifin, S. KM menyimpulkan, Kegiatan diseminasi Informasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba melalui kampanye di Kantor Desa Maspul Kecamatan Sebatik Tengah, merupakan kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan cara berbagi ilmu pengetahuan dan mendiskusi ke berbagai kalangan masyarakat termasuk media massa yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) RI.

Lanjut Zaenal, Forum Group Discussion (FGD) bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pejabat dan masyarakat bahwa pentingnya peran aparat Kecamatan dan Desa Serta masyarakat terkait bahayanya narkoba.

“Pulau Sebatik menjadi sorotan bagi pemerintah pusat terkait dengan maraknya peredaran narkoba yang diselundupkan dari Negara luar dan dalam jumlah yang besar, jadi Perlu adanya perhatian khusus dengan memperketat pengawasan diberbagai jalur tikus untuk mengantisipasi penyelundupan narkoba,” Jelas Zainal.

Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dihadiri Para Camat se Pulau Sebatik, Danramil 0911-02/Sebatik, Kapolsek Sebatik Timur, Akp Susilo, SE, Kapolsek Sebatik Barat, Danki Satgas Marinir Sebatik, Danpos Lanal Sei Pancang, Danpos Marinir Sei Pancang, Kepala puskesmas Sebatik, Kepala KUA Sebatik, Kepala Sekolah SMPN 1 Sebatik Tengah, Kepala Sekolah SMAN 1 Sebatik Tengah dan Para Ketua RT se Desa Maspul serta para Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Sebatik.(***)

Pedagang Menjerit, Ayam Potong di Nunukan Langkah

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Kelangkaan daging ayam potong membuat sejumlah pedagang tidak berjualan selama 10 hari di karenakan pasokan ayam potong lokal tidak mampu memenuhi bagi kebutuhan masyarakat Nunukan.

Mitra yang merupakan program pemerintah pemasok ayam potong lokal tak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat nunukan.

Sementara pasokan ayam potong dari pare-pare, Sulsel telah disetop oleh pemerintah Nunukan.

Salah satu pedagang Ayam Potong, Jedi ketika ditemui Berandankrinews.com di Pasar Inhutani, mengatakan telah 10 hari tidak berjualan ayam, lantaran ayam di Mitra tidak ada.

“Kami baru hari ini jualan pak, ini pun ayam dari Tawau, hanya berapa saja ekor saja kami beli karena harganya pak tinggi,” jelas Jedi.

Ia menuturkan, kita ini membeli dari Tawau Rp.35.000, sedangkan di Mitra kita mendapatkan harga Rp.26.000.

“Mau tidak mau pak kita jual mahal juga 38.000, karena kita beli dari Tawau 35.000. Sedangkan Mitra berikan kami harga 26.000, tapi selama tidak ada ayam nih pak mampud kita,” kata Jedi.

Jedi mengatakan menjelang Natal dan Tahun baru Ayam Potong tetap ada, sekarang masih kecil-kecil.

“Mungkin tanggal 21 Desember ini sudah ada pak,” kata Jedi.

Ketika Berandankrinews.com mencoba konfirmasi ke Dinas Perdagangan, yang ingin ditemui tidak berada ditempat. (**/WIN66).