Dibantu Warga, Rumah Kosong Milik Orde Baru Selamat Dari Kebakaran

Nunukan, Berandankrinews.com–Sebuah Rumah kosong milik Hj Orde Baru warga Jl. Tien Suharto No. 85 RT. 21 Kelurahan Nunukan Timur (Pangkalan Posal), Kamis (7/2/19) Sekitar Pukul 22.30 Malam.

Beruntung, Warga Sekitar rumah korban cepat tanggap melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api sekaligus menghubungi pemadam kebakaran.

Dengan alat seadanya seperti ember dan baskom warga mampu memadamkan api untuk mencegah merembet keseluruh bagian bangunan tersebut.

Pemilik rumah Hj Orde Baru saat ditemui dilokasi kebakaran mengatakan, kejadian ini tiba-tiba saja, tetangga sebelah teriak ada Api, kebakaran. Suami saya langsung masuk melihat dan melihat ada asap. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 22.30 tadi.

“Rumah ini kosong hanya ditempati permainan”kata Orde Baru.

Ada juga beberapa warga yang nekat memanjat atap rumah untuk menyiram titik api. Dengan peralatan yang mereka temukan di sekitar lokasi, warga merusak kaca jendela rumah warga lainnya untuk memadadamkan api tidak merambah ke rumah lain.

Dari keterangan Hj Orde Baru mengatakan, Ini semua masyarakat yang gotong royong padamkan, Petugas pemadam baru datang, kejadian itu sudah satu jam.

Diduga, keterlambatan Petugas pemadam kebakaran dikarenakan akses menuju rumah korban yang sempit dan jauh sehigga membuat petugas Damkar kesulitan menemukan rumah korban. Meski begitu petugas pemadam kebakaran tetap melakukan tugasnya membantu masyarakat untuk memanjat rumah dan memadamkan api yang masih terlihat.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran rumah kosong tersebut, Korban saat ini sedang dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian. (**)

Jalan Poros Disebatik Semakin Parah, Kades Tanjung Karang Harap Pemprov Segera Meninjau

Nunukan, Berandankrinews.com–Beginilah kondisi jalan poros di Desa Tanjung Karang Kecamatan Sebatik, Nunukan.

Jalan Poros yang diberi nama Jl Yos Sudarso wilayah Rt. 02 ini tampak sangat memprihatinkan, Kepala Desa Tanjung Karang, Anir dan Stafnya telah membuat rambu peringatan untuk penguna jalan agar berhati-hati melintas di jalan tersebut, karena Jalan tersebut sudah mulai retak.

Saat dikonfirmasi melalui via Whatsapp, Anir mengatakan bahwa, Jalan tersebut sudah mulai retak dan drainase yang ada dibawah jalan sudah tertutup sehingga air tertampung tidak mengalir ke luar.

Disampaikan, kita baru meninjau kembali bersama Babinsa dan Baninkamtibmas karena jalan ini sudah mulai parah, sementara kami memasang tiang dengan diikatkan kantong plastik berwarna putih.

“Ini agar pengendara juga dapat melihat jalan yang sudah runtuh,” kata Anir, Kamis (7/1/19)

Anir berharap pihak pemerintah yang mengurusi jalan poros dapat segera meninjau dan langsung melakukan perbaikan terhadap jalan tersbut, karena jalan itu merupakan satu-satunya warga Desa Tanjung Karang dan Desa lainnya.

“Kami harap, Pemerintah khususnya Pemprov Kaltara bisa meninjau jalan poros ini, kami sangat berharap jalan ini dapat diperbaiki karena ini merupakan satu-satunya jalan kami. Kalau sudah terputus haruskah kami berputar melewati bukit menangis,” Ujarnya. (Rusli/Dhian)

Blangko e-KTP Kosong, Warga Diharapkan Bersabar Selama Dua Minggu

Nunukan, Berandankrinews.com –Warga Nunukan yang ingin mencetak e-KTP mesti bersabar. Pasalnya, stok blangko e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nunukan sedang kosong.

Menurut Sekretaris Disdukcapil Kabupaten Nunukan, Umboro dinunukan membenarkan bahwa, e-KTP belum bisa dicetak. Sebab, blangko e-KTP sedang kosong, Rabu (6/2/19).

“Saat ini kita sudah bermohon ke Provinsi, namun saat ini kita belum menerima jawaban. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini blangko ini diberikan kepada kami,” Kata Umboro.

Disampaikan Umboro, Sementara saat ini hanya Kabupaten Nunukan saja yang sedang kekosongan blangko.

Lanjutnya, Blangko e-KTP ini sebenarnya tersedia saja di pusat, namun kita harus mengambil.

“Untuk sementara kami belum bisa ke Jakarta untuk meminta Blangko, permintaan ini langsung ke Dirtjen Dukcapil,”Jelas nya.

Sementara kekosongan Blangko e-KTP dinunukan sudah hampir dua minggu.

“Ini sudah hampir 2 minggu, untuk masalahnya sih tidak ada, hanya dipengiriman saja,” Ungkap Umboro.

Umboro berharap masyarakat Nunukam dapat bersabar selama dua minggu kedepan. “Yang jelas kita sudah membuat permohonan, tinggal mengambil dijakarta hanya saja berkaitan dengan anggaran, karena kita baru juga kan. Mudah-mudahan kita bisa ke Jakarta mengambil langsung, terkait masalah ini kita sudah menyampaikan kepada Kadis dan komunikasikan langsung ke Kaltara untuk kami ambil sendiri di Jakarta,” Pungkasnya (*)

Kapal Tol Laut ke Kaltara akan Dilengkapi Kontainer Pendingin



 Amir Bakry, Kepalaa Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kalimantan Utara

TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Kalimantan Utara (Kaltara), sebagai salah satu penghasil komoditi perikanan di Indonesia memiliki potensi besar. Namun dengan letak gografis yang berada di ujung utara Indonesia, membuat pengusaha perikanan agak kesulitan dalam memasarkan produknya. Terutama untuk pemasaran domestik, karena terkendala biaya trasnportasi yang tinggi.

Dengan adanya program tol laut yang dilakukan pemerintah pusat, dirasa memberikan keringanan kepada pengusaha perikanan yang ada di Kaltara. Namun demikian, sejauh ini kapal kargo sebagai pengangkut barang melalui program tol laut itu, ternyata belum dilengkapi dengan kontainer khusus untuk mengangkut ikan. Yaitu thermal container atau kontainer dengan pengatur suhu (pendingin).

Untuk itu lah, para pelaku usaha mengusulkan agar  tol laut yang menuju Kaltara kedepannya dilengkapi dengan kontainer dengan pengatur suhu atau pendingin yang cocok untuk produk perikanan.

Hal ini disampaikan oleh salah satu pengusaha perikanan asal Sebatik yang beberapa waktu lalu menghadiri undangan pertemuan dengan forum perikanan tangkap seluruh Indonesia bersama dengan Menteri Kelautan dan Perikanan dan Menteri Perhubungan di Gedung Mina Bahari III Jakarta 30 Januari lalu.

 Amir Bakry, Kepalaa Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kaltara yang turut mendampingi pertemuan itu, mengatakan, Menteri Perhubungan yang menjadi salah satu narasumber pada kegiatan itu langsung merespon keinginan masyarakat Sebatik, dengan akan mengupayakan pengadaan kontainer dengan pendingin pada kapal tol laut yang ke Kaltara.

Amir mengatakan, dengan diresponsnya pengadaan kontainer pendingin pada tol laut, akan sangat membantu terutama dengan adanya Sentral Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) yang juga ke depannya akan menampung hasil perikanan tangkap di Kaltara.

Selain mengenai tol laut, lanjut Amir, masalah yang banyak dibahas pada kegiatan tersebut terkait penerbitan surat kesempurnaan kapal yang selama ini di bawah kewenangan kementerian perhubungan terutama yang memiliki 30 GT ke atas. Dari usulan bersama, sehingga akhirnya disepakati kewenangannya dialihkan ke DKP Provinsi. “Tentu hal ini akan memudahkan bagi kita terutama yang akan mengurus perijinan, sehingga tidak harus ke Jakarta lagi,” kata Amir. (Humas)

Genjot Industri Manufaktur Di Kaltara

Kepala Disperindagkop-UKM,Hartono

TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM), terus berupaya meningkatkan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Kaltara.6/2/19

Kepala Disperindagkop-UKM Hartono mengatakan, dengan meningkatnya produksi pada sektor industri tentu akan memberikan pengaruh positif bagi pelaku usaha di Kaltara. Pembangunan industry merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang harus dilaksanakan secara terpadu.

“Ini dipandang perlu, karena pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” katanya, Senin (4/2). Di samping itu, lanjutnya, perlu juga adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri itu sendiri untuk dapat menopang kehidupan manusia antar generasi.

Hartono menjelaskan, penyebab terjadinya penurunan produksi industri manufkatur di Kaltara, karena terjadinya penurunan produksi kayu di Kaltara. “Kayu ini, yang punya izin Hak Pengusahaan Hutan (HPH) tidak banyak. Karena HPH telah dibatasi,” kata Hartono.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara menunjukkan terjadinya penurunan produksi industri manufaktur mikro kecil (IMK). Prosentase penurunan produksi IMK di Kaltara hingga 6,05 persen (q to q). Namun pertumbuhan Produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan IV/2018 terhadap Triwulan IV/2017 (y on y) mengalami Kenaikan sebesar 5,66 persen

Jenis IMK yang ada di Kaltara adalah industri meliputi industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya. Jenis industri yang mengalami penurunan itu ialah industri kayu barang dari kayu, anyaman rotan dengan prosentase -26,67 persen, industri barang logam bukan mesin dan peralatannya sebesar -18,42 persen dan industri pengolahan lalinnya -9,32 persen.

Untuk rotan yang masih satu kelompok dengan industri kayu, penjualannya tidak banyak karena buyer dari mancanegara yang datang ke Kaltara tidak sebanyak triwulan sebelumnya. Tak lain penyebab berkurangnya kedatangan tamu mancanegara lantaran harga tiket transportasi udara yang begitu tinggi sehingga membuat mereka enggan masuk ke Kaltara.

“Triwulan sebelumnya tinggi karena pada saat-saat itu banyak buyer dari luar yang datang untuk membeli itu, ekspor meningkat sehingga industrinya tetap jalan,” jelasnya.

Sementara itu, jenis industri yang mengalami kenaikan produksi adalah industri Makanan 4,02 persen, industri Tekstil 20,65 persen, industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 35,46 persen, industri Barang Galian Bukan Logam 5,60 persen, Industri Farmasi, Obat dan Obat Tradisional 2,28 persen, Industri Alat Angkutan Lainnya 0,49 persen dan industri Furniture 5,72 persen. (humas)

///grafis////

Jenis industri manufaktur yang pertumbuhannya mengalami kenaikan

–        Industri Furnitur 33,72%

–        Industri barang galian bukan logam 31,97%

–        Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya 24,58%

–        Industri Alat Angkutan lainnya 19,33%

–        Industri pakaian jadi 13,95%                                                              

Produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan IV/2018 yang pertumbuhannya mengalami penurunan terhadap Triwulan IV/2017 (y on y) adalah :

–        Industri Makanan  -0,81%

–        Industri Minuman  -34,94%

–        Industri Kayu, barang dari kayu, anyaman rotan  -52,3%

–        Industri Farmasi Obat dan Obat tradisional  -36,32%

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara, 2019