Kapolres Nunukan: Kendala Kita Untuk Menangkap Bandar Narkoba, Karena Bandar Berada di Malaysia

Nunukan, Berandankrinews.com–Narkotika atau narkoba merupakan musuh negara yang dapat membuat generasi muda penerus bangsa menjadi rusak. Oleh karena itu, narkoba harus diperangi secara serius.

Dari itu Kepolisian bersinergitas dengan BNN, TNI dan instansi lainnya untuk berjuang bersama perangi Narkoba.

Hal ini disampaikan Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH mengatakan, Kita tidak bisa berdiri sendiri, tetapi kita bersinergitas dengan lainnya, Senin (11/2/19).

“Dengan BNN, TNI khususnya terus berkordinasi dan melakukan operasi-operasi secara masif, seperti itu,” Katanya.

Namun salah satu yang menjadi kendala dengan peredaran Narkoba yakni Bandar Narkoba yang berada di Malaysia.

“Bandar ini berada disebelah, kendalanya itu. Ya doakan lah semoga kita dapat mengungkap jaringan yang lebih besar lagi, sementara inikan hanya kurir pengedar dan penguna,” Jelas AKBP Teguh.

Sementara dengan bandar yang berada di Malaysia, AKBP Teguh menuturkan bahwa, kerja sama Kepolisian RI dan Polisi Malaysia sudah ada, disana Polisi Malaysia sudah melakukan investigasi juga.

“Sudah ada juga, Polisi Malaysia disana sudah melakukan investigasi juga, mereka telah menerbitkan DPO dan sebagainya. Jadi untuk Sinergitas dan kordinasi dengan polisi PJRM sudah ada,”Pungkas AKBP Teguh. (**)

2 Ton Daging Ilegal Allana di Amankan Angkatan Laut Nunukan

Nunukan, Berandankrinews.com–Sebanyak 50 Karung atau 2 Ton daging Allana ilegal asal Malaysia yang diselundupkan melalui Pulau Sebatik berhasil diamankan tim gabungan 2ndFQR dan Kopaska Busur 19 Angkatan Laut Nunukan diperairan Tanjung Ahus pada Sabtu (9/2/19).

Letkol Laut (P) Machri Mokoagow, M.Tr Hanla melalui Pasintel Lettu Adi Suseno saat ditemui Berandankrinews.com siang tadi mengungkapkan, Penyelundupan daging Allana illegal ini berdasarkan informasi Intelijen bahwa akan ada pengiriman Daging Allana dari Tawau, Malaysia melalui Sebatik yang rencananya daging tersebut akan dibawa ke kota Tarakan, Kaltara.

Berdasarkan informasi ini, Tim gabungan FQR dan Tim Kopaska Busur 19, kita lakukan operasi keliling diperairan Nunukan, sekitar pukul 04.00 Pagi kita lanjutkan dengan melakukan pengendapan diperairan tanjung Ahus.

Lanjut Adi, Sekitar pukul 07.00 sebuah Speed boat melaju dari arah Sei Nyamuk yang ditumpangi 5 orang, kita kejar dan kita hentikan serta dilakukan pemeriksaan, dari hasil pemeriksaan ditemukan Sabu paket kecil.

“Pemilik Sabu Kita amankan di Speed kita, kemudian speed yang ditumpangi dikawal tim lainnya bersama motoris,”jelas Adi.

Dalam perjalanan kembali ke dermaga kata Adi, sekitar beberapa mil tiba-tiba ada Speedboat berwarna hijau putih yang melaju kencang dan ternyata itu buruan kita dengan tiga pelaku yang berada di Speed tersebut.

“Sempat kita kejar-kejaran, karena speedboat tersebut melarikan diri, kita kejar, kita potong dan berhentikan kemudian kita tanyakan surat-surat tapi nihil,” Jelas Adi.

Kata Adi, barang yang ada diatas speedboat tersebut jelas semua daging Allana yang dilarang untuk diperdagangkan di Indonesia, karena merupakan barang selundupan.

Kemudian ketiga pelaku kita tangkap dan barang bukti kita amankan untuk dibawa kedermaga mako lanal,ungkapnya.

“Setelah tiba didermaga, kita lakukan pendalaman,”beber Adi.

Daging Allana sebanyak 2 ton telah diserahkan kepada Karantina, Tiga orang pelaku saat ini diamankan Tim gabungan FQR untuk dilakukan pengembangan.

Sementara itu, dua orang yang yang memiliki sabu-sabu diserahkan kepada Satreskoba Polres Nunukan bersama barang bukti, sedangkan tiga orang yang merupakan motoris dan ABK dipulangkan.

“Jadi lima orang yang kita amankan pertama kita lakukan tes urine,
Dua orang positif sementara motoris dan temannya dua orang kita pulangkan karena mereka hanya menolong dua orang yang positif narkoba ini,” Ungkap Adi

Kedepannya Tim 2ndFQR dan Busur 19 Angkatan Laut akan lebih gencar lagi melakukan operasi dilaut.

“Dari Arahan Pimpinan telah merencanakan untuk kita lebih giat lagi melakukan operasi dilaut, yang sebelumnya seminggu sekali kita akan jadikan seminggu dua kali,” Terang Adi.

Pelaku Curat Spesialis Rumah Kosong di Berikan Hadiah Timah Panas Saat Melawan Polisi

Nunukan, Berandankrinews.com–Pelaku Spesialis Curat Rumah Kosong kelas berat, Acok alias Amran (37) warga yang menumpang tinggal dipondok Pakcik Imam di Jl. Persemaian Kelurahan Nunukan Tengah, diamankan jajaran Satreskrim Polres Nunukan, Minggu (10/2/19).

Pelaku curat spesialis rumah kosong ini merupakan DPO selama satu bulan terakhir, oleh Satreskrim Polres Nunukan. Pasalnya telah banyak korban yang telah dirugikan akibat perbuatan pelaku.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi, SH menjelaskan pelaku melakukan aksinya di sebuah rumah yang dalam keadaan kosong, Senin (11/2/19).

Pelaku ini mengambil barang berharga yang berada dirumah korban. Pada Minggu 10/2/ 2019 pelaku kita amankan dengan upaya paksa namun melakukan perlawanan, pelaku mencabut pisau badik yang diselipkan pada pinggang sebelah kanannya. Sehingga pelaku diberikan timah panas pada betis kaki sebelah kanan.

“Pelaku merupakan TKI deportasi dari Malaysia pada tahun 2018,” ungkap Iptu Karyadi.

Saat ini pelaku diamankan Satreskrim di Mako polres Nunukan bersama barang bukti berupa 1 unit sepeda motor, 2 unit kulkas, 1 unit mesin cuci, 1 unit dispenser, 1 buah kipas angin, 1 buah tong gas, 3 buah piring pirer, 1 buah tas koper, 1 buah tas kulit, 1 buah jam tangan, 1 buah mesin air, Uang tunai senilai Rp. 50.000. (**)

Oknum PNS SatPol PP dan Satu WNA Tertangkap Tangan Bawa Sabu

Nunukan, Berandankrinews.com– Polres Nunukan kembali mengungkap Penyelundupan Narkoba Jenis Sabu seberat 1 Kg yang berhasil diamankan Satreskoba Polres Nunukan pada Minggu (10/2/19) kemarin di Desa Aji Kuning, Sebatik Nunukan.

Dua pelaku bernama Riswan alias Ciwang Oknum PNS Satpol PP Nunukan yang merupakan kurir dan pengedar diberikan hadiah timah panas di lutut kiri serta Andi alias Awi Warga Malaysia yang juga berperan sebagai kurir dilumpuhkan dengan timah panas dilutut kaki kanan oleh jajaran Satrenasrkoba.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH dalam Press Conference mengatakan, Berdasarkan Informasi masyarakat bahwa dua orang pria yang diduga akan menyelundupkan Narkoba Jenis Sabu-Sabu dari Tawau, Malaysia yang dibawa melalui Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Barat.

Setelah dilakukan pemantauan di Jl. Maspul Sebatik Barat kedua pelaku yang baru tiba dipelabuhan tradisional langsung disergap dan dilakukan penggeledahan badan dan barang bawaannya, Beber AKBP Teguh.

Tim menemukan 1 bungkus plastik ukuran besar warna putih transparan yang dikemas dalam bungkus plastik merk Kopiko, yang didalam bungkusan itu telah dibungkus paket kecil dan sedang yang siap edar.

Rencananya barang haram ini akan dibawa ke Nunukan oleh kedua tersangka dan sambil menunggu petunjuk dari Samsul yang berada dimalaysia. Samsul ini DPO yang melarikan diri dari lapas Nunukan dua tahun yang lalu, Jelas Kapolres Nunukan.

“Riswan sebelumnya pernah diamankan Satreskoba kasus sabu, yang merupakan kurir dan pengedar serta penguna aktif. Rumahnya seperti sarang dijadikan tempat pesta sabu, salah satu bukti kita amankan alat hisap ini ,” Jelas Teguh

Kapolres Teguh menambahkan, saya sudah sampaikan kepada Satreskoba tindak tegas, lumpuhkan. Kedua pelaku ini karena tidak kooperatif kita lakukan peringatan namun karena melawan akhirnya kedua pelaku diberikan hadiah timah panas.

Dari keterangan pelaku mengaku diberi upah 10 juta rupiah, sementara Andi hanya membantu Riswan karena memiliki hutang budi yang telah membantunya saat pacarnya sakit di Nunukan ini, kata Teguh

Sementara, Kedua pelaku saat ini masih dilakukan pengembangan lebih lanjut. (***)

Masih Minim, Gubernur Instruksikan Disdikbud Dorong Tingkatkan Sertifikasi

Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie

TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Sesuai dengan informasi Neraca Pendidikan yang diterbitkan Kementrian Pendidikaan dan Kebudayaan, data guru tersertifikasi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih terhitung rendah. Untuk itu, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mendorong kepada para tenaga pendidik di daerah ini agar meningkatkan kompetensinya, agar bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikasi.

Seperti diketahui, persentase guru bersertifikat di Kaltara memang masih rendah. Untuk Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baru 4,4 persen, Sekolah Dasar (SD) 31,5 persen, Sekolah Menengah Pertama (SMP) baru 29 persen, Sekolah Menengah Atas (SMA) 29 persen, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 38,8 persen, dan Sekolah luar Biasa (SLB) baru mencapai 24,4 persen.

Karena itu, Gubernur meminta kepada Kepala Disdikbud Provinsi Kaltara Sigit Muryono untuk terus memberikan motivasi para guru agar dapat meningkatkan kompetensi. Karena untuk mendapatkan sertifikasi, para guru harus memenuhi syarat, dan salah satunya mengikuti ujian kompetensi.

“Mei 2018 ada sekitar 1.664 guru yang ikut yang mengikuti seleksi PPG, dan hanya ada sekitar 382 yang lulus. Sangat kecil. Dan memang untuk lulus ujian ini, adalah berdasar kemampuan pribadi para guru masing-masing, dari Dinas Pendidikan hanya memfasilitasi,” terangnya.

Gubernur juga menjelaskan, selain terkait kuota yang ditentukan oleh pusat, diakuinya untuk mendapatkan sertifikasi tidak mudah. Karena ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya minimal sudah 5 tahun mengajar, jam mengajar dia harus terecord di dapodik. Kemudian nanti ada aplikasi pembantu dapodik namanya Verval PTK (verifikasi dan validasi pendidik dan tenaga kependidikan) itu bisa untuk menerbitkan NUPTK.

“Prosedurnya Panjang. Pengajuan dulu, lalu diverifikasi. Pertama dari dinas, lalu dari kementerian yang sekarang dikuasakan kepada LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan). Lepas dari verifikasi LPMP, diverifikasi lagi oleh kementerian,” bebernya.

Ditambahkan, setelah terbit NUPTK maka dari yang lulus NUPTK inilah baru dapat undangan cikal bakal UKG (Uji Kompetensi Guru). “Jika sudah dapat undangan seleksi itu dipelatihankan 2-3 bulan, Lalu diendingnya ada ujian lagi lolos UKG atau tidak. Nah nilai kita kemarin itu hanya 20 persen. Bahkan pernah lebih rendah,” kata Irianto.

Atas kondisi ini, dirinya pun berpesan agar para guru selalu mempersiapkan dan meningkatkan kompetensi diri sehingga kesempatan yang datang tidak berlalu begitu saja. (humas) 11/2/19