Berusaha Melawan Menggunakan Tombak, Pelaku Pembunuhan Pengusaha Rumput Laut Berhasil Diamankan

NUNUKAN – Kepolisian Resor (Polres) Nunukan menggelar siaran pers terkait pengungkapan dugaan perkara pembunuhan dengan pemberatan dan atau pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau memper yakni SAM (52) dan korban perempuan AMI (24) mengalami luka berat yang terjadi di RT.04, Desa Persiapan Ujang Fatimah.

Diberitakan sebelumnya, korban SAM merupakan seorang pengusaha rumput laut bersama dengan salah seorang karyawannya yakni AMI.

Sementata, pelaku merupakan pria tuna wicara (bisu) ZUL (27)seorang residivis tindak pidana pencurian dan kasus membawa senjata tajam (Sajam) hingga membekam dipenjara selama 3 bulan.

Selaku Wakapolres Nunukan, Kompol Arofiek Aprilian Riswanto mengatakan permulaan kronologis kejadian kasus tindak pidana tersebut.

“Kejadiannya sabtu, 06 Juli sekitar pukul 02.00 WITA dini hari, pelaku memulai aksinya dengan terlihat dari CCTV sedang memrrhatikan sekitaran rumah, lalu pelaku terlihat memutus dan mematahkan CCTV untuk menghilangkan bukti, selanjutnya memanjat rumah tepat di samping kamar korban, kemudian sesaat sampai di balkon kamar, pelaku pun langsung masuk dimana pintu samping tidak dalam keadaan terkunci, saat masuk AMI terbangun dan melihat pelaku sehingga pelaku langsung menyerang AMI dengan sebilah pisau dan mengenai perut sebelah kanan,” ujar Arofiek pada siaran pers di Mako Polres Nunukan, Selasa (09/07/2024).

Lebih lanjut, Arofiek menyampaikan kronologis hingga kedua korban mengalami luka berat akibat sajam.

“Selanjutnya korban AMI naik ke atas kasur disusul oleh pelaku namun ditendang oleh Alm SAM dan terjatuh namun pelaku kembali naik dan ditendang lagi oleh AMI, karena panik, pelaku langsung menyerang korban dengan membabi buta, lalu pelaku mengambil kunci di atas meja dan turun ke lantai 1 untuk mengambil uang dan barang-barang berharga milik korban, setelah itu korban langsung menelpon tetangga untuk meminta tolong,” tutur Arofiek.

Kemudian, Wakapolres Nunukan juga menjelaskan modus operandi yang dilakukan pelaku ZUL.

“Ingin menguasai harta berharga milik korban dengan niat awal ingin mencuri namun kepergok oleh korban sehingga terdesak dalam melakukan aksi kejahatannya dengan cara membabi buta,” tutur Wakapolres.

Berdasarkan hasil visum, korban SAM mengalami luka robek pada bagian wajah, luka tusuk pada bagian dada kiri dan kanan, luka tusuk di bagian perut, luka robek bagian paha dan kaki sebelah kiri, luka robek pada telapak kaki kanan dan luka lecet pada perut.

Sedangkan AMI mengalami luka gores bagian pipi kiri, luka robek siku kiri, lengan kanan, bahu sebelah kanan, jari telunjuk, jari tengah sebelah kanan, telapak tangan sebelah kiri dan luka tusuk pada bagian pinggang sebelah kanan, lalu luka robek yang mengakibatkan putus pada bagian jari tengah dan jari manis sebelah kiri hingga putus seperempat.

Lalu, Ia juga mengatakan bahwa Polres Nunukan mendatangkan seorang ahli bahasa isyarat untuk menginterogasi sang pelaku yang merupakan seorang tuna wicara.

“Untuk investigasi terhadap pelaku, kita mendatang kan seorang ahli bahasa isyarat karena kan pelaku ini tidak bisa berbicara ataupun tuna wicara (bisu),” imbuhnya.

Menurut polisi, motif pelaku diindakasi ingin menggunakan hasil curian untuk penyalahgunaan narkoba.

Bersama itu, Arofiek menyebutkan kronologis penangkapan yang dilakukan oleh personil kepolisian terhadap pelaku.

“Pelaku diupaya paksa oleh personil diakibatkan lari dan juga sempat menyerang personil menggunakan sebuah tombak yang dipegang oleh pelaku tetapi usahanya gagal,” sebut Arofiek.

Barang bukti yang ditemukan diantaranya :
– 1 buah tombak dengan panjang 90 cm,
– 1 bilah pisau dapur dengan gagang plastik warna abu-abu dengan panjang 30 cm,
– 1 unit handphone Iphone 12 warna hitam,
– 1 buah terpal warna biru,
– 1 buah gantungan kunci dengan berbagai jenis kunci,
– 1 buah sweeter warna hitam,
– 1 lembar celana pendek warna hitam,
– 1 buah masker warna hitam,
– 1 pasang pakaian olahraga merah hitam,
– 1 lembar sprei warna merah muda dengan bercak darah,
– 1 buah bantal guling berwarna merah muda dengan bercak darah,
– 1 buah selimut berwarna biru dengan bercak darah,
– 1 buah handphone merk “Xiaomi” warna hitam dengan bercak darah,
– 2 buah kamera CCTV yang terpotong berwarna putih,
– 1 buah flashdisk berwarna putih,
– 1 lembar celana panjang warna biru,
– 1 lembar kaos kemeja berwarna krim dengan bercak darah,
– 1 lembar celana pendek dengan motiv bergaris biru dengan bercak darah,
– 1 buah jilbab berwarna coklat dengan bercak darah,
– 1 buah selimut warna abu-abu dengan bercak darah.

Adapun pelaku dipersangkakan pasal 339 KUHP subsider pasal 365 ayat (3) dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau sementara selama-lamanya 20 tahun.

(nam/nam)

Berlangsung Meriah, Pawai Budaya HUT Kabupaten Nunukan ke 25 di Pulau Sebatik Diikuti 31 Peserta

NUNUKAN- Mewakili Bupati Nunukan, Sekretaris Daerah kabupaten Nunukan Serfianus,S.IP.,M.Si hadir dan melepas sebanyak 31 peserta pawai budaya dalam rangka HUT ke – 25 kabupaten Nunukan tahun 2024 yang dilaksanakan di desa Sei Nyamuk Kec. Sebatik Timur kabupaten Nunukan, Minggu (07/07).

Sebanyak 31 peserta pejalan kaki mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga umum di pulau sebatik Nunukan turut mengikuti Pawai Budaya tersebut.

Pawai dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Nunukan ke 25 dengan mengusung tema” Merawat Kebersamaan Melanjutkan Pembangunan” digelar oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudparpora).

Meskipun cuaca mendung, namun tidak mengurangi antusias peserta dan masyarakat yang menyaksikan kegiatan tahunan ini. Anak- anak yang menjadi peserta tampak ceria dan riang dalam balutan kostum yang beragam.

Sambutan Bupati yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus Pawai budaya ini agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Nunukan dimana kegiatan ini bertujuan untuk senantiasa melestarikan seni dan budaya yang ada di kabupaten Nunukan Khususnya di pulau Sebatik agar dapat lestari, terjaga dan tumbuh berkembang dengan baik.

Pawai budaya ini juga merupakan representasi dari kearifan lokal, dimana budaya lokal yaitu budaya masyarakat kabupaten Nunukan yang terdiri banyak suku dan adat istiadat adalah anugerah, sehingga patut disyukuri serta supaya terus dihargai dan dilestarikan.

Dengan potensi budaya yang sangat beraneka ragam itulah peluang negara kita indonesia khususnya kabupaten Nunukan untuk mengembangkan budaya sekaligus wisata yang bisa mendongkrak perekonomian masyarakat, seperti yang ada di wilayah Sebatik.

“Pawai budaya yang kita laksanakan ini diharapkan mampu mempertautkan simpul-simpul kebinekaan menjadi kekuatan yang harmonis serta memberikan rasa damai, tentram, dan nyaman bagi seluruh masyarakat dari berbagai paguyuban di kabupaten nunukan.”ucap serfianus .

Keberagaman adat dan budaya yang ada di kabupaten Nunukan, merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk dapat melestarikannya. karena itu pula, masa boleh berlalu, era boleh berganti, namun eksistensi dan keberagaman budaya yang kita miliki, sampai kapan pun, karena apa pun dan oleh siapa pun, harus tetap terbingkai dan membingkai indah kebersamaan yang telah berhasil kita bina dengan baik selama ini.

Turut hadir dalam pawai budaya tersebut, Camat dan kepala Desa se pulau Sebatik, forkopimcam pulau Sebatik, kepala Puskesmas sungai Nyamuk, tokoh adat dan tokoh masyarakat pulau Sebatik.

Dari tampilan-tampilan yang disajikan, akhirnya dewan juri memilih peserta terbaik yakni sebagai berikut:

Untuk Kategori SD, Juara 1 adalah SD 003 Sebatik Timur, Juara 2 diraih SD 001 Sebatik Timur, dan Juara 3 diraih oleh SD 001 Sebatik. Untuk juara Harapan 1 diraih oleh SD 001 Sebatik Utara.

Untuk Kategori SMP, Juara 1 diraih oleh SMPN Sebatik Tengah, Juara 2 oleh SMPN Sebatik Barat, Juara 3 oleh SMPN 1 Sebatik Utara, dan juara Harapan 1 diraih oleh SMPN 1 Sebatik.

Pada Kategori SMA/Umum, Juara 1 diraih Kecamatan Sebatik Tengah, Juara 2 oleh Desa Sungai Nyamuk, Juara 3 oleh Assadiyah Sebatik, dan Juara Harapan 1 adalah UPT PPDM Sebatik Barat.

(PROKOMPIM)

Tahapan Coklit Pilkada 2024, Ketua KPU Nunukan : “Telah Rampung 60 Persen”

NUNUKAN – Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di kabupaten Nunukan untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati memasuki tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih.

Sebelumnya tahapan Coklit Pilkada telah dimulai pada 24 Juni 2024 serentak di seluruh wilayah Indonesia, tidak terlepas daerah kab.Nunukan.

Selaku Ketua KPU Nunukan, Riko Ardiansyah menjelaskan bahwa laporan Coklit telah mencapai sekitar 60 persen untuk wilayah kab.Nunukan.

“Proses Coklit saat ini, laporan yang sudah masuk itu sekitar 60 persenan, tinggal kita tunggu nanti hasil akhirnya bagaimana di tanggal 24 Juli,” kata Riko Ardiansyah saat ditemui pada agenda peluncuran tahapan, maskot dan jingle pemilihan Bupati (Pilbup) dan wakil Bupati (Wabup) kabupaten Nunukan tahun 2024 di Tugu Dwikora, Alun-Alun Nunukan, Sabtu (06/07/2024) malam.

Ditanya mengenai kendala pada tahapan Coklit, Ketua KPU Nunukan menyampaikan bahwa belum menemui masalah dan berjalan dengan baik.

“Kalau untuk kendala, petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) kita tidak terlalu menemui kesulitan karena kan pantarlih itu dibentuk berdasarkan TPS nya,” terang Ketua KPU Nunukan.

Kemudian, Ia juga mengatakan bahwa pada 1 TPS memiliki 1 pantarlih yang bertugas dan jika terdapat 2 pantarlih pada 1 TPS maka jumlah data lebih dari 450 pemilih.

“Penentuan pantarlih itu kan 1 TPS dengan 1 orang yang bertugas jika itu dibawah 450 orang pemilih tetapi jika lebih maka ditugaskan 2 orang Pantarlih di 1 TPS,” ucapnya.

Lebih lanjut, Riko Ardiansyah menuturkan bahwa jika terdapat permasalahan pada data pemilih saat Coklit maka akan masuk dalam berita acara laporan pantarlih.

“Permasalahan seperti yang tidak sesuai domisili nantinya akan dimintai keterangan oleh Pantarlih dan akan dicatat sebagai kejadian khusus, begitupun dengan permasalahan lainnya,” imbuh Riko Ardiansyah.

Adapun KPU Nunukan menggelar peluncuran tahapan, maskot dan jingle pemilihan Bupati (Pilbup) dan wakil Bupati (Wabup) kabupaten Nunukan tahun 2024 beserta dengan acara hiburan dengan mengundang artis ibukota Vicky Shu.

(meri,neni/nam)

KPU Nunukan Kenalkan “Si Cimai” Sebagai Maskot Bersama Jingle Pilbup dan Wabup Tahun 2024

NUNUKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nunukan menggelar agenda peluncuran tahapan, maskot dan jingle pemilihan Bupati (Pilbup) dan wakil Bupati (Wabup) kabupaten Nunukan tahun 2024, bertempat di Tugu Dwikora, Alun-Alun Nunukan, Sabtu (06/07/2024) malam.

Acara tersebut, KPU Nunukan memperkenalkan “Si Cimai” sebagai maskot bersama dengan jingle, dimana sebelumnya dilakukan sayembara terhadap 2 hal itu.

Pemenang pemilihan maskot Pilbup dan Wabup kabupaten Nunukan 2024 dimenangkan oleh Musliadi serta jingle yakni ciptaan Alan Wiranata.

Selaku mewakili pemerintah kabupaten Nunukan, Sekretaris daerah (Sekda), Serfianus menyampaikan apresiasi kepada KPU Nunukan telah menggelar perilisan tahapan, maskot dan jingle Pilbup dan Wabup kab.Nunukan 2024.

“Tentu apresiasi disampaikan kepada KPU Nunukan yang telah meluncurkan tahapan, maskot dan jingle untuk menyambut Pilkada nantinya,” terang Serfianus.

Bersama dengan itu, Ketua KPU Nunukan, Riko Ardiansyah mengatakan bahwa sosialisasi peluncuran merupakan bentuk penanda kemeriahan menyambut pesta di pemilihan kepala daerah  (Pilkada) nantinya.

“Kegiatan peluncuran ini selain sebagai hiburan dan sosialisasi tahapan, acara juga dilakukan guna penanda kemeriahan terhadap masyarakat bahwa sebentar lagi akan kenyambut pesta demokrasi Pilkada 2024,” tutur Riko.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa melalui kegiatan peluncuran diharapkan antusias partisipasi pemilih pada Pilbup meningkat.

“Kita harap melalui kegiatan sosialisasi ini, mudah-mudahan antusias masyarakat sebagai pemilih mendapatkan peningkatan pada Pilkada nantinya, dimana untuk memilih pemimpin yang berintegritas,” harapnya.

Selain peluncuran tahapan, maskot dan jingle, kegiatan KPU Nunukan juga dimeriahkan oleh artis ibukota Vicky Shu untuk menghibur masyarakat Nunukan.

Adapun filosofi maskot “Si Cimai” diantaranya, nama yang merupakan singkatan dari Cinta Damai, selanjutnya bentuk tubuh kotak suara yang menggambarkan suara rakyat, lalu ekspresi senyum ceria yang mempresentasikan pemilih Pemilu 2024 yang cinta damai, kemudian pakaian suku adat tidung “Sina Beranti” menggambarkan daerah kab.Nunukan, dan tubuh berwarna putih yang menggambarkan simbol Pemilu yang bersih, terakhir, kedua tangan memegang paku dan kertas suara sebagai isyarat mengajak pemilih untuk menjalankan hak suaranya.

Sementara, “Si Kantan” yang merupakan maskot pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, yakni mempresentasikan daerah Kalimantan Utara (Kaltara).

(meri,neni/nam)

KPU Nunukan Luncurkan Maskot & Jingle Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024

NUNUKAN- KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Nunukan meluncurkan Maskot dan Jingle Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024 dalam rangka Menyambut Pesta Demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada Rabu 27 November 2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Nunukan yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus yang diselenggarakan di Tugu Dwikora Alun-alun Nunukan, Sabtu (06/06/2024).

Pada Pilkada 2024 ini KPU Nunukan mengusung Maskot Si Cimai dari kepanjangan kata “Cinta Damai”, merupakan harapan Pemilihan di tahun 2024 ini yang cinta damai.

Maskot Si Cimai mengambil dasar rupa kotak suara yang menjadi simbol filosofis kedaulatan rakyat.

Ekspresi Si Cimai digambarkan dengan senyum ceria, mempresentasikan pemilih pemilu 2024 yang Cinta Damai.

Maskot Si Cimai mengenakan Baju Adat Suku Tidung “Sina Beranti ” lengkap dengan Mahkota sebagai simbol menjunjung tinggi kearifan lokal.

Tubuh yang berwarna putih sebagai simbol Pemilu yang bersih.

Kedua tangan memegang Paku & Kertas suara sebagai isyarat, mengajak pemilih untuk menjalankan hak suaranya

Sementara jingle dengan judul :”Gunakan Hak Pemilu”, yang merupakan lagu penyemangat akan menjadi media yang potensial dalam menyosialisasikan Tahapan Pilkada ke tengah masyarakat.

Pada kesempatan ini, Bupati Nunukan melalui Sekretaris Daerah Nunukan Serfianus mengapresiasi KPU Nunukan atas kegiatan tersebut

“Hal ini menjadi titik awal pesta demokrasi di Kabupaten Nunukan, dan bisa menjadi semangat energi 27 November 2024 serta semangat memotivasi bagi kita semua untuk mensukseskan pesta demokrasi tersebut,” ungkapnya.
Bupati Nunukan menilai, momentum ini merupakan bagian upaya untuk semakin memperkokoh komitmen agar dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nunukan Tahun 2024 dapat terlaksana dengan baik tanpa pelanggaran, sehingga rasa aman, damai dan sejuk dapat tercipta.

Dengan telah ditetapkannya Maskot dan Jingle oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nunukan Bupati Nunukan berharap hal ini bukan sekadar simbol semata, melainkan wujud representasi dari semangat bersama, untuk melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nunukan yang damai, jujur, adil dan berintegritas, serta memperkuat komitmen untuk tidak melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji yang dapat mencederai demokrasi.

“Kita semua menginginkan juga agar pada pelaksanaan pesta demokrasi pilkada nantinya, dapat berlangsung sebagaimana pemilu sebelumnya, yang berjalan dengan baik, kondusif, tertib, lancar, aman dan demokratis. Kami optimis, kondisi yang demikian itu akan dapat dicapai, apabila semua unsur yang ada di negeri ini dapat menjalankan tugas serta fungsinya dengan baik dan berintegritas,” Katanya.

Ketua KPU Nunukan, Rico Ardiansyah mengungkapkan bahwa peluncuran Maskot dan Jingle tersebut sebagai sosialisasi atau memperkenalkan kepada masyarakat bahwa di Kabupaten Nunukan itu tidak lama lagi akan kita laksanakan yang namanya Pemilihan Kepala Daerah.

“Maskot dan Jingle ini akan menjadi semangat kita dalam melaksanakan pemilihan di Kabupaten Nunukan yang akan selalu kita nyanyikan bersama-sama sebagai pengingat bahwa di Kabupaten Nunukan ini akan kita laksanakan Pilkada,” jelasnya.

Sementara Anggota KPU Provinsi Kalimantan Utara Divisi Teknis dan Penyelenggaran, Chairuliza menyatakan Alasan kenapa kegiatan ini perlu dilakukan karena maskot dan juga jingle akan menjadi bagian dari media sosialisasi bahwa di Nunukan akan ada gawe besar yakni Pilkada.

“Ini merupakan Pilkada yang pertama kali dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, jadi kalau Pilkada ini menjadi bagian dari sejarah demokrasi kita, saya berharap kepada seluruh masyarakat Nunukan mari kita bersama-sama ikut hadir kita bersama-sama ikuti mensukseskannya”, Ungkapnya.

(PROKOMPIM)