Nunukan, Berandankrinews.com–Satgas Marinir Ambalat XXIV berhasil mengamankan 15 koli (kotak besar) kosmetik di wilayah Desa Sei Taiwan Kecamatan Sebatik Timur PadaKamis (19/2/19) lalu.
Pengungkapan yang dipimpin langsung oleh Danpos Sei Taiwan Letda Mar Basuki saat melaksanakan sweeping berhasil mengamankan 1 unit kendaraan pick up bernopol DP 8519 UA yang mengangkut kosmetik ilegal asal Tawau, Malaysia. Kendaraan tersebut dikemudikan oleh Rahmat Ramli (20) merupakan pemilik kendaraan yang disewa oleh Ernawati.
Disampaikan Letda Mar Basuki bahwa Pada hari Kamis (21/2/19), sekira pukul 16.30 Wita, Rahmat Ramli ini dihubungi oleh seorang wanita bernama Ernawati yang merupakan Pemilik Barang tersebut melalui via telepon, Jumat (22/2/19).
Katanya untuk mengangkut barang berisi kosmetik sejumlah 2 (dua) kotak dari Desa Lalesalo Keca Sebatik Utara, Nunukan, ungkap Basuki
“Ramli ini disuruh membawa barang ini ke Sei Taiwan untuk di packing ulang karena ada beberapa tambahan barang berisi kosmetik sebanyak 13 kotak tambahan,”Kata Basuki.
Selanjutnya Ramli ini melanjutkan perjalanan menuju ke Sei Aji Kuning Sebatik Tengah sekitar pukul 21.15, disitu kita amankan pada pukul 21.50 Wita,Jelas Letda Mar Basuki.
Disampaikan Basuki bahwa, Rencananya hari ini Jumat (22/2/19) kosmetik ilegal yang diamankan akan dibawa ke Nunukan melalui Bambangan.
Belum diketahui pasti produk kosmetik yang diamankan oleh Satgas marinir Ambalat XXIV, namun sebagian terlihat berupa Pewarna rambut dan Cream. (**)
Nunukan, Berandankrinews.com–Pemerintah Malaysia lagi-lagi memulangkan 156 Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan, Kamis (21/2/19).
Setelah melalui masa penahanan di Malaysia, para pmi ini dideportasi oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sabah, Malaysia. Pemulangan TKI ini menggunakan kapal Motor Mid East Express.
156 PMI terdiri dari 108 orang laki-laki Dewasa, 35 orang perempuan Dewasa, 5 orang anak laki-laki dan 5 orang anak perempuan.
Kepala Seksi Pemberdayaan dan Perlindungan BP3TKI Arbain, hari ini kita kedatangan PMI deportasi dari Kotakinabalu, Malaysia sebanyak 156 orang.
“Dari 156 orang ini kasusnya 10 orang Narkoba, 56 orang kasusnya tinggal habis masa izinnya, 68 orang masuk secara ilegal tanpa dokumen dan 22 orang yang lahir di Malaysia,”Kata Arbain.
Setelah pendataan Pihak Imigrasi dan pengarahaan dari Kapolsek KSKP AKP I. Eka Berlin dan Babinsa Sertu Muchsin, selanjutnya para PMI dibawa ke Rusunawa Sedadap, Nunukan. Selama 5 hari akan dibina dan dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.
“Setelah ini kita akan bawa ke Rusunawa untuk dibina selama 5 hari, selanjutnya kami pulangkan kekampung halamannya masing-masing,”Jelas Arbain.
Bagi yang ingin kembali kemalaysia tentunya kami akan serahkan kepada PPTKIS untuk mengurus dokumennya di LTSA dan selanjutnnya bisa ditempatkan kembali kemalaysia dengan masuk secara resmi atau legal, bagi yang ingin bekerja dalam negeri kita juga fasilitasi untuk bekerja diperkebunan kelapa sawit yang ada didalam negeri seperti perusahaan kelapa sawit yang ada di Nunukan Kaltara Ini, Kata Arbain.
Sementara itu, PMI yang telah dijamin perusahaan banyak yang hanya bekerja selama dua bulan bahkan sebulan saja setelah menerima gaji kembali lagi kemalaysia, karena keluarganya masih berada dimalaysia.
“Ada PMI memang diantara mereka yang bekerja didalam negeri hanya bertahan sebulan atau dua bulan maupun yang hanya bekerja untuk mencari biaya dan kembali lagi dimalaysia, karena mereka ini yang lahir dimalaysia kembali lagi kesana. Bisa jadi ada anak istri mereka disana sehingga mereka kembali kesana, begitu,” Ungkapnya.
Diketahui dalam kurun waktu dua bulan selama tahun 2019, Pemerintah Kerajaan Malaysia telah memulangkan PMI Kembali ke Indonesia Khususnya Kabupaten Nunukan sebanyak 741 orang. (***)
Nunukan, Berandankrinews.com–BP3TKI Nunukan Ajak Stakeholder dan pers Coffee Morning dalam membahas Pencegahan PMI Non Prosedural di aula BP3TKI Nunukan, Kamis (21/2/19).
Kepala BP3TKI Nunukan, Kombes Pol Rahmad Ramadhan menuturkan, Asumsi saya 95% atau kurang lebih 1 juta Warga Indonesia yang dimalaysia PMI Non Prossedural.
“Ini bukan data tapi asumsi saya yang mendekati kebenaran,”Kata Rahmad.
Disebutkan, Kurang lebih 50 ribu yang resmi mengurus dokumen pada tahun 2018.
Rahmad menuturkan bahwa kegiatan coffee morning tersebut yang dilaksanakan secara santai namun harus berkualitas, harus punya manfaat daripada sifat yang formil, dalam bentuk rakor makan siang, selesai acara tidak ada action.
“Saya janji setelah ini ada action, rincinya saya tidak akan sampaikan, dengar saja. Nah disini saya tidak bisa bekerja sendiri, maksud dari kegiatan ini adalah ajakan karena semua yang kita undang ini semua mempunyai peran namun belum optimal, sehingga ajakan saya ini “mari kita kita semua mempunyai peran dan kita laksanakan yang tujuannya melindungi anak bangsa,”Terang Rahmad.
Dikatakan Rahmad, Semua yang dideportan itu tidak tiba-tiba datang dari langit turun disabah, mereka melalui jalur darat yang tidak mungkin kita biarkan, setelah melintasi darat mereka pasti melalui jalur laut.
“Nda ada disebatik itu cop imigrasi dan semua sudah dipastikan bahwa semua yang lewat sana itu pasti ilegal. Tetapi kalau kita cegahnya disini alasan mereka pasti mau kesebatik ada keluarga disana,” ujar Rahmad.
Kata Rahmad, ajakan saya mau atau tidak, kalau BP3TKI sendiri apalah daya saya.
“Di bp3tki ini, polisi saya sendiri meskipun pangkat Kombes tidak ada artinya,”Bebernya.
Dengan dilakukannya kegiatan coffe morning itu, Rahmad menyakinkan sinergitas akan berjalan.
“sinergitas dong, kan diajak semua nih lengkap kan, semua yang disini punya peran termasuk teman-teman wartawan,”Ujarnya.
Nunukan, Berandankrinews.com–Kepolisian Resort (Polres) Nunukan kembali bubarkan Praktik judi sabung ayam di Kampung Pisang Jl. Cut Nyak Dien (Persemaian) Kelurahan Nunukan Barat.
Pengrebekan tersebut dipimpin langsung kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH pada Selasa (19/2/19) lalu.
Saat ditemui Berandankrinews.com Kamis (21/2/19) pagi tadi, Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH mengatakan, sabung ayam ini adalah penyakit masyarakat, sabung ayam ini bukan adat namun masuk unsur perjudian yang ada fasilitator dan wasitnya.
Hewan Ayam yang digunakan sebagai alat judi termasuk juga mengunakan uang, Jelas Teguh.
Selama bertugas di Polres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro telah melakukan 4 kali pembubaran judi Sabung ayam di wilayah Kabupaten Nunukan.
“Selama saya disini, ini sudah empat kali anggota melaksanakan pembubaran judi sabung ayam,” bebernya.
Dikatakan Teguh, Bahwa dia tidak akan toleransi segala bentuk perjudian yang marak terjadi dinunukan.
“Saya sudah ingatkan kepada Masyarakat Nunukan, saya tidak toleransi segala bentuk perjudian apa lagi disini marak perjudian sabung ayam,”Tegas Teguh.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Kapolres, bahwa ada yang melaporkan sedang ada praktik judi sabung ayam di Kampung Pisang Jl. Persemaian, Saya pimpin langsung kesana.
“Dan saya lihat langsung disana banyak kerumunan masa dan langsung saya grebek dan saya tangkap dua orang. Dua orang yang kita amankan dan kita bawa ke polres untuk dimintai keterangan, sementara 1 orang yang mencoba untuk melakukan perjudian sabung ayam,” Terang Teguh.
Lanjutnya, Kemudian kita mengembangkan lagi ternyata ada fasilitator oknum anggota polres, ini sudah kita tindak lanjuti sesuai dengan aturan dikita.
“untuk sementara nanti kita akan putuskan apakah tindak disiplin atau sidang kode etik, jika yang bersangkutan telah melakukan berulang kali melaksanakan sidang disiplin, maka arahnya nanti kesidang kode etik. Untuk sidang kode etik yang terberat adalah pemecatan atau pemberhentian tidak hormat,”terang Teguh.
Dari pengrebekan tersebut Kapolres dan timnya berhasil mengamankan uang tunai 10 juta rupiah, 5 ekor Ayam sabung dan 2 unit Kendaraan Sepeda motor.
“Barang bukti yang kita amankan ada ayam sabung 5 ekor dan uang tunai 10 juta, namun dari pengakuan yang kita tangkap bahwa uang tersebut bukan buat judi tapi dipinjamnya untuk mau dibayarkan, sementara 2 kendaraan yang kita amankan belum ada yang mengakui. Jadi kalau ada yang merasa mempunyai kendaraan tersebut segera datang ke Polres membawa surat-suratnya “katanya.
Selain fasilitator, disebutkan Teguh bahwa saat ini sedang dalam pengembangan untuk wasitnya, karena kita kejar saat pengrebekan yang bersangkutan melarikan diri.
“Inisial Wasitnya S, jadi saya himbau untuk menyerahkan diri ke Polres, karena saya kejar itu dimanapun berada,”Tegasnya.
Menurut Teguh, Judi sabung ayam adalah wujud penyakit masyarakat yang memberikan mental buruk bagi anak-anak, karena di TKP kemarin banyak sekali saya melihat anak-anak memperlihatkan hal yang tidak manusiawi.(**)
Nunukan, Berandankrinews.com–Polres Nunukan mengelar upacara dan bersih-bersih dipesisir laut dan sekitaran kantor PLBL Liem Hie Jiung, Kamis (21/2/19) pagi tadi.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari.
Kegiatan itu dipimpin langsung Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH.
Usai melakukan bersih-bersih Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH saat ditemui Berandankrinews.com mengatakan, Hari Peduli Sampah Nasional ini telah dicanangkan Pemerintah, kemudian kita dari Kabupaten Nunukan khususnya Polres Nunukan sebagai inisiator, kita kumpulkan seluruh masyarakat baik dari TNI Polri, Pemda termasuk instansi vertikal.
Disebutkan AKBP Teguh, kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional ini dilakukan didua titik dengan sasaran dipinggir pantai dan Inhutani.
pelaksanaan hari ini kita lakukan apel pembukaan kegiatan dan sasaran kita ditempat-tempat dimana lingkungan kita yang banyak sampah, ini merupakan sebagai wujud memberikan contoh kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan ketertiban lingkungan, Ujar AKBP Teguh.
“Seperti yang mas lihat ya, semua sudah terlihat bersih dan tertata rapi. Seperti sekitaran pantai yang dekat PLBL ini,”Katanya.
Dalam kegiatan tersebut turut serta seluruh anggota Satgas Pamtas Yonif 613 Raja Alam, Kodim 0911, TNI AL, Instansi vertikal, Kepada Dinas Sekabupaten dan Instansi Swasta.
Teguh berharap kegiatan yang telah dilaksanakan itu bukan sebagai slogan di Hari Peduli Sampah Nasional saja melainkan perlu adanya kesadaran masyarakat menjadikan Sampah sebagai kawan.
“Harapannya bukan hanya sebagai slogan saja, hari ini saja Hari Peduli Sampah Nasional namun paling tidak kesadaran masyarakat kepada sampah ini khususnya bisa menjadi kawan, jadi kalau tadi saya sampaikan sampah ini bisa menjadi kawan bisa menjadi lawan. Kalau lawan ini jika geram dibuang sembarangan bisa menjadi penyakit bagi lingkungan dan kita, namun kalau kawan sampah ini bisa diberdayakan untuk dijadikan pupuk organik maupun non organik atau daur ulang sangat bermanfaat bagi kita,” Terang AKBP Teguh.
Kapolres Nunukan juga berpesan kepada seluruh masyarakat Nunukan untuk selalu menjaga lingkungan. “Khususnya warga Nunukan agar selalu menjaga lingkungan,”kata AKBP Teguh. (***)