Berandankrinews.com-Nunukan, Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Nunukan telah mengakhiri kegiatan Operasi Ketupat Kayan 2019 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah, di Wilayah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Pagi tadi, Kamis (13/6/19), Lapangan Tribrata polres Nunukan, Apel Konsolidasi operasi ketupat Kayan 2019 di pimpin langsung Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH.
Dalam Operasi Ketupat Kayan 2019 tahun ini yang berlangsung selama 13 hari sejak 29 Mei hingga 12 Juni 2019, tercatat Polres Nunukan menurunkan 421 personil, yang tergabung dengab Kodim 0911 Nunukan, Dinas Perhubungan dan Satpol PP.
Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro dalam sambutannya Mengatakan bahwa, untuk Operasi Ketupat tahun ini beda dengan tahun sebelumnya, kegiatan operasi Ketupat tahun ini di tutup dengan Apel Konsolidasi operasi ketupat kayan 2019. Hal ini merupakan kegiatan yang sangat baik sebagai langkah akhir untuk mengetahui bahwa satuan pengamanan operasi ketupat yang tergabung dari TNI-POLRI dan intansi lainya dapat melaksanakan kegiatan selama operasi ketupat yang berjalan dengan baik dan lengkap.
“Ini wujud untuk memupuk sinergitas dalam membangun kekompakan satuan Pengamanan di Kabupaten Nunukan,” tutur Kapolres Nunukan.
Usai Apel Konsolidasi, Kapolres juga langsung memimpin acara Halal bihalal dengan langsung berjabat tangan dengan Bupati Nunukan diikuti seluruh pasukan peserta Aoeky konsolidasi bersama unsur Forkopimda di Lapangan Tribrata Polres Nunukan.
Kegiatan ditutup dengan Makan pagi bersama di Lapangan Apel dengan cara duduk melantai di bawah tenda pasukan. (Red)
Berandankrinews.com-Nunukan, Pihak PT. Telkom Nunukan memberikan santunan kepada keluarga almarhum Syahwal Bin Guntur.
M Simanjuntak selaku Asman Home Service saat ditemui Berandankrinews.com Rabu (12/6/19) mengatakan, sejak Insiden yang terjadi kepada petugas kami di Jl. Hasanuddin Rt. 12 Dusun HB. Rahim, Desa Sungai Pancang Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan, Sabtu (8/6/19) lalu, Kita sudah sampaikan ke Manajemen.
“Nanti ada yang berkompeten dari HR karena kita hanya kantor perwakilannya, secara operasional, PT. Telkom dari Manajemen sudah mengunjungi keluarga, di hari kejadian itu, Sebagai Perusahaan BUMN apa yang diupayakan sudah kita upayakan,” kata Simanjuntak.
Lanjut Simanjuntak, Almarhum Syahwal bekerja di PT. Telkom baru sebulan, meski begitu, katanya Namanya bekerja dibawa Telkom group, kita seluruh berupaya menaungi seluruh personil.
“Jadi saat kejadian itu, pihak Manajemen telah menemui keluarga dan memberikan ucapan berbelasungkawa sekaligus memberikan santunan,” jelasnya.
Mengenai Nilai Santunan, Simanjuntak tidak mengetahui karena kita kantor perwakilan, sementara yang berkunjung ke rumah almarhum dari Manajemen mewakili Bagian SDM PT. Telkom.
“Ya langsung dari Kota Tarakan, Ir. Yudi Suryanto, mereka ada 4 orang,” Ujar Simanjuntak.
Syahwal bin Guntur (23) tewas ksetrum listrik ketika memasang kabel Wifi pada tiang listrik PLN yang berada di Jalan Hasanuddin Rt. 12 Dusun HB Rahim, Desa Sungai Pancang Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan, Sabtu (8/6/19), Almarhum terjatuh ditepi jalan dan pingsan, Dua rekan kerjanya sempat menolong dan membawa korban ke Puskesmas Sei Nyamuk namun tak dapat diselamatkan. (Red)
Berandankrinews.com-Bone, Rabu (12/6/19), Pemilihan kepala desa (Pilkades) Malinrung yang telah berlangsung kemarin di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone dimana para calon kades dan pendukungnya saling menghormati pelaksanaan proses pilkades, bersamaan itu juga calon yang kalah pun menerima dengan lapang dada serta membuat testimoni yang menyejukkan dalam bingkai kebersamaan didesa, itu merupakan pemilihan kades yang terbaik dan patut di apresiasi.
Oleh itu, Kapolres Bone, AKBP Muhammad Kadarislam, SH, SIK, M.Si, MH sangat mengapresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bone, panitia Penyelenggara Pilkades dan TNI serta pihak-pihak yang terlibat yang telah merencanakan dan mensukseskan Pilkades gelombang ke tiga.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah Kabupaten Bone yang telah merencanakan dengan baik pelaksanaan pilkades gelombang ketiga dan juga kepada seluruh penyelenggara pilkades, para calon kades dan pendukungnya, serta seluruh masyarakat desa atas partisipasinya dalam pilkades ini, dan juga tidak lupa kepada aparat keamanan baik TNI POLRI serta satpol pp yang telah memberikan pengamanan pada pilkades kemarin sehingga situasi hingga saat ini masih aman dan kondusif,” Ucap Kapolres Bone AKBP Muhammad Kadarislam.
Sementara itu, Salah satu calon kepala desa yang tidak lolos dalam Pilkades Malinrung Andi Tengku Panarangi mengatakan, Alhamdullilah Pilkades berjalan dengan baik dan seluruh keputusan dari Panitia kami terima dengan baik, mudah-mudahan kedepannya kita bisa membangun Desa Malinrung.
“Terima kasih kepada TNI Polri, khususnya Kapolres Bone yang telah membantu dalam pengaman, sehingga Pilkades berjalan lancar aman dan Kondusif,” Ucap Andi Tengku. (Irwan N Raju)
Berandankrinews.com-Nunukan, Jembatan penyeberangan Yamaker demikian yang selalu disebut warga, Jembatan penyeberangan yang berada di Jalan Yamaker, Kelurahan Nunukan Barat yang berdekatan langsung dengan pasar Induk Yamaker ini menjadi alternatif masyarakat dari Sei Ular dan Bambangan, Sebatik maupun Sebatik Malaysia melintas.
Sejak beberapa kali mengalami kebakaran pada 2001 dan 2004 lalu, Warga bernama Antoni membangun Jembatan tersebut, untuk memudahkan masyarakat yang ingin menyeberang ke Bambangan, Sebatik dan Sei Ular atau sebaliknya, saat ingin berbelanja di Pasar Yamaker.
Menurut Penumpang yang selalu melintas di jembatan tersebut, Yuseus mengatakan jembatan ini kita selalu jadikan alternatif karena saat kita belanja dipasar Yamaker, kita tidak perlu menyewa kendaraan karena hanya beberapa meter saja dari pasar ke Jembatan ini.
“Sangat memudahkan kami sebagai warga yang selalu berbelanja di Pasar Yamaker untuk melintas disini. Bahkan dari orang tua kami sejak dulu sering melintas disini” kata Yuseus warga Kampung Loudres ini, Selasa (11/6/19).
Sama halnya yang disampaikan Johan, warga Bambangan, menuturkan bahwa jembatan ini sebelum kebakaran, orang tua kami selalu mengunakan jembatan penyeberangan ini yang dulunya masih pasar diatas jembatan. Sekarang kita juga senang jembatan ini dibangun kembali, kita berpikir setelah kebakaran tidak adalagi.
” Sekarang malah tambah bagus dekat dengan pasar mudah untuk belanja, angkat barang tidak sulit karena dekat dengan perahu,”Ungkap Johan, usai belanja di Pasar Induk Yamaker.
Sementara Kepala agen tiket KSU Yayasan Uyelewun Karya Sejahtera, Antoni menuturkan, Yamaker ini dilihat dari nilai historinya sempat beberapa kali dilahap Api, Alhamdullilah hingga saat ini dibangun kembali untuk digunakan dan menjadi kenangan.
“Hal itu agar Masyarakat tahu bahwa Yamaker itu pelabuhan penyeberangan bersama, orang-orang antar pulau, baik dari Sei Ular, Bambangan dan Sebatik Malaysia,” kata Antoni.
Hingga saat ini, sebagian dari kita mempertahankan Yamaker dengan kondisi saat ini. Akan tetapi dengan reklamasi yang bertahun-tahun kita menunggu, akhirnya Negara membangun Pasar Yamaker diatas tanah reklamasi pasca kebakaran yang terjadi beberapa kali.
Nah, kalau memang banyak orang yang mengunakan Jembatan penyeberangan Yamaker lintas batas, berarti mereka masih mengingat dan mengenang bahwa Yamaker sebagai penghubung yang masih ada hingga saat ini.
Kemudian pelestarian daerah, yang berkaitan dengan pemkab Nunukan sebagai Pemerintah Negara yang hadir diperbatasan untuk kita dapat menata, tetapi harapan kami dalam hal ini menatai yang tidak menekankan kearifan lokalnya, kesederhanaan dan rakyatnya, artinya jadikan pelabuhan rakyat yang lebih baik.
“karena Jembatan ini Pasca Kebakaran 2014, kita bangun kembali, dan ini dibangun dengan swakarta, ini adalah monument yang berguna”jelas Antoni.
Dia juga mengatakan bahwa jembatan penyeberangan ini telah diserahkan kepada Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas perhubungan Nunukan, segala retribusi sudah mulai tertata.
“Jadi Jembatan Penyeberangan Yamaker ini juga telah menjadi penyumbang dalam PAD Nunukan, Tahun lalu kita menyetor kurang lebih Rp. 20 Juta. Mudah-mudahn tahun ini, Jembatan Yamaker bisa memberikan kontribusi juga terhadap apa yang ditargetkan Dinas Perhubungan Nunukan untuk mencapai 4 M. Semoga Jembatan Yamaker bisa menjadi bagian yang bisa dihandalkan untuk memenuhi target itu, Kami juga berharap kepada Pemda Nunukan dalam melakukan renovasi atau meningkatkan sarana disini tetap ada kearifan lokal artinya menjaga sejarahnya,” Ucap Antoni. (Red)
Berandankrinews.com-Nunukan, Kenyamanan pembeli menjadi salah satu masalah di pasar Induk Yamaker di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Suasana pasar yang becek dan tergenang air, serta aroma bau busuk dari bak sampah, membuat keberadaannya sulit mengundang pembeli untuk datang.
Pasar Yamaker yang baru kurang lebih satu tahun difungsikan ini, masih belum membuat pembeli nyaman, berbeda dengabn pasar-pasar lainnya di Nunukan meskipun kecil namun tak seperti pasar Induk Yamaker yang halaman parkir Becek, terutama saat hujan deras.
Salah satu Pembeli, Ani (30) mengatakan, bagaimana kita mau nyaman belanja disini, baru mau masuk saja sudah disambut lumpur dan genangan air. Paling tidak ada solusi untuk sementara, sekarang kan musim hujan.
“Takutnya kita terpeleset, karena licin, ya kalau bisa pengelola pasar ini ada solusi, ternasuk bak sampahnya itu, aromanya itu bau,”Kata Ani, Selasa (11/6/19).
Sementara itu, Jhon pengelola Pasar saat ditemui mengatakan, Untuk lahan parkir rencananya akan kita cor, anggarannya sudah ada tinggal tunggu saja.
“Rencana bulan depan tahun ini dikerjakan, untuk sampah sendiri nanti kita geser agak kesana lagi, nanti kita gunakan seperti Kontener,” kata Jhon kepada Berandankrinews.com
Menurutnya, Pasar Induk Yamaker untuk saat ini perlu dibenahi lagi tata ruangnya.
“Ini yang perlu dibenahi sebenarnya untuk meja Sayur sendiri, Ikan sendiri. Ini masih simpang siur,” ungkap Jhon.
Sementara saat ini retribusi yang berjalan dikatakan Jhon Rp. 2.000 permeja. Untuk biaya lampu dan air masih belum cukup untuk memenuhi.
“Lampu ini kadang kita bayar sampai Rp. 5 juta perbulan, Air Rp. 6 Juta, sedangkan retribusi sehari kita dapat kadang Rp. 250.000 perbulannya kadang hanya mencapai 800.000, kita masih menombok,”ujarnya. (Red)