Naik Pangkat, 20 Anggota Polres di Semprot Water Canon

Berandankrinews.com-Nunukan, Polres Nunukan mengelar Upacara Pelantikan Kenaikan Pangkat (Korps Rapors) di Lapangan Tribrata Polres Nunukan, Senin ( 1/7/2019).

Tercatat sebanyak 17 anggota Polri Jajaran Polres Nunukan dan 3 anggota Brimob yang mendapatkan kenaikan satu Pangkat setingkat satu diperiode Juli 2019, diantaranya, AKP ke Kompol 1 personil, Brigadir Kepala ke Ajun inspektur Dua 7 personil, dari Brigadir ke Brigadir Kepala 2 personil, Briptu ke Brigadir 3 personil, Bripda ke Briptu 7 personil. Satu diantaranya yang Korsp Raport, Kabag Ops, AKP Suwandi naik menjadi Kompol Suwandi.

Selain itu serah terima Jabatan juga dilangsungkan bersamaan dengan korps Brimob, Kapolsek Sebuku dari Ipda Bahyudin kepada Iptu H Edy Purnoto. Sementara Ipda Bahyudin bertugas di Sat Intelkam Polres Tarakan.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH dalam amanatnya mengatakan bahwa, Kenaikan pangkat adalah suatu amanah yang patut disyukuri, karna proses penilaian kinerja sangat panjang, sehingga bagi yang naik pangkat semakin besar tanggung jawabnya dan ucapan terimakasih juga karena Dedikasinya selama memimpin polsek Sebuku, ucapan juga di sampekan pejabat baru agar mengambil contoh yang positif kepemimpinan Kapolsek yang lama dan segera menyesuaikan situasi di wilayah yang baru.

“Anggota yang naik pangkat setingkat lebih tinggi cara kerja dan berfikir dengan pemikiran Perwira sehingga lebih bertanggung jawab dalam mengemban tugas sehari-hari,” Tutur Kapolres.

Usai Upacara kenaikan pangkat, anggota yang Korps Raport langsung diberikan pembinaan dan tradisi disemprot air mengunakan Mobil Water Canon Milik Polres Nunukan.

Kapolres menuturkan Kegiatan pembinaan tradisi seperti ini mengandung makna agar anggota yang naik pangkat menghargai kenaikan pangkatnya dengan susah payah meraih kesempatan naik pangkat agar menjadi motivasi kedepanya dalam melaksanakan tugasnya lebih baik lagi.

Dalam upacara kenaikan pangkat diikuti Satu pleton Perwira, Satu pleton Staf Polres Nunukan, Satu pleton Brimob kompi C pelopor, Satu pleton yang Naik pangkat, Gabungan Polsek, gabungan Reskrim dan Intel polres Nunukan. Turut hadir juga Ketua Bhayangkari Ny. Ifa Teguh Triwantoro dan Anggota Bhayangkari Polres Nunukan.

Usai kegiatan Pembinaan dilanjutkan dengan acara syukuran bersama di Mapolres Nunukan. (Humas/**)

Sistem dan Server Dalam Perawatan, Pelayanan Pasport Berjalan Lambat

Berandankrinews.com-Nunukan, Sudah satu Minggu ini, pelayanan paspor di Kantor Imigrasi Kabupaten Nunuka terganggu. Pasalnya, sistem dan server Paspor Republik Indonesia sedang dalam masa perawatan.

Kasi Lalulintas dan Izin Tinggal, Putra, saat dikonfirmasi Senin (1/6/19) menuturkan, Benar, sistem dan server Pasport Republik Indonesia sedang mengalami gangguan, ini sudah berjalan satu Minggu.

Namun pelayanan paspor tetap berjalan akan tetapi hanya terkendala di proses penyelesaiannya, yang SOP nya 3 hari kerja, penyelesaian menjadi agak terlambat dikarenakan gangguan kesisteman tersebut.

Meski mengalami ganguan sistem namun Imigrasi Nunukan tetap melakukan pelayanan seperti biasanya.

“Walaupun gangguan kesisteman pelayanan tetap berjalan sehingga Masyarakat terlayani, untuk sementara input masih bisa walau terkadang masih sedikit lambat respon dari pusat pada saat pengecekan data NIK,” jelasnya.

Putra juga mengatakan dengan gangguan saat ini, kita juga sudah menyampaikan ke Masyarakat baik secara langsung kepada pemohon dan via media sosial kantor.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut namun kita tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tandasnya. (Red)

Anggaran Defisit, Deportan di Bubarkan BP3TKI Setelah Pendataan

Berandankrinews.com-Nunukan, Sebanyak 127 TKI Deportan diserahkan kepada Keluarga dan Pengurus, pasalnya Anggaran BP3TKI Nunukan mengalami depisit.

Hal ini disampaikan langsung Nur Bintang dari BP3TKI Nunukan bahwa, Deportan sudah dibubarkan, karena penanganan kita cuma tiga hari, hari pertama penjemputan, hari kedua kita pendataan dan hari ketiga kita lakukan pembukaan penjamin bagi keluarga deportan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Sementara bagi deportan yang tidak memiliki keluarga atau kenalan yang menjemput di Rusunawa, kata Nur Bintang kita arahkan untuk mencari kenalan atau temannya yang berada di Nunukan.

“Ini karena dari BP3TKI Nunukan sendiri sudah tidak ada anggaran pemulangan. Masalahnya juga karena organisasi kami ini dalam masa transisi,” ungkap Nur Bintang.

Dikatakannya, BP3TKI telah melakukan pengajuan untuk penambahan dana pemulangan ke Pusat, namun disana sama juga dananya terbatas.

Solusinya kita disuruh gunakan dana pribadi staf atau berhutang dulu kebendahara nanti total yang dikeluarkan dilaporkan ke Pusat, namun hal itu juga tidak ada kepastian kapan pencairan dengan dana yang dikeluarkan.

“Jadi untuk penanganan kami ini karena terkendala dana, yang seharusnya lima hari jadi tiga hari. Namun selama tiga hari itu di Rusunawa kita masih tanggung konsumsinya. Dihari terakhir kita hanya pembukaan penjamin keluarga dan pembubaran deportan,”kata Nur Bintang

Sebelumnya pembubaran kata Nur Bintang, kita buatkan statement kepada para TKI untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, karena mereka sudah bukan tanggung jawab BP3TKI lagi.

“Kita juga memberikan pengarahan agar mereka tetap melalui jalur resmi dan yang utama selama di Nunukan jangan melanggar aturan seperti mencuri atau merampok dan segala macam, Karena mereka ini kan rata-rata pendatang dari luar, kalau mereka butuh pekerjaan silahkan datang ke BP3TKI nanti akan dihubungkan dengan Bos kelapa sawit yang ada di camp bagi mereka yang ingin bekerja di dalam negeri,” jelas Nur Bintang.

Nur Bintang juga mengatakan dari pihak Disnakertans tetap welcome juga untuk membantu para TKI maupun Bos perusahaan yang datang untuk merekrut. Karena kalau Bos atau pengurus perusahaan datang ingin merekrut pasti harus melapor ke Disnaker.

Jadi sesuai aturan juga, itu kemarin seperti biasa harus ada surat permohonan kepada Instansi terkait, inikan sudah pembubaran sudah ada statemen, kalau para TKI ini mau bekerja nanti bermohonnya langsung ke Disnaker saja. Surat Permohonannya selama masih dalam penangganan BP3TKI, bersurat ke BP3TKI dan Disnaker, Terangnya.

“Karena sudah dibubarkan BP3TKI, Penangganannya dan sudah dibuatkan statement bertanggung jawab terhadap diri sendiri, kalau mau bekerja BP3TKI tetap membantu carikan kerja tetapi Majikan harus bersurat ke Disnaker meminta pekerja sebagai bagian dari bentuk pengawasan,” Ujarnya.

Dengan dana seadanya persiapan BP3TKI dalam menanggani TKI yang akan dipulangkan selanjutnya, Nur Bintang menuturkan, Yah, sama dengan kemarin karena kita segala operasional tidak akan lepas dari dana, kalau dana kita terbatas yah itu berpengaruh terhadap pelayanan operasional.

“Yang jelas eksistensi negara itu tetap ada yaitu serah terima, kita tetap melayani deportan yang dari sebelah datang ke Nunukan, tetap kita layani dan lakukan pendataan. Setahu saya seluruh Indonesia di organisasi kami khususnya di BNP,” Katanya.

Lanjutnya, selama transisi, dana kami sudah dibatasi tidak seperti dulu, kita tinggal menunggu perpres dari Bapak Jokowi.

“Apakah dibentuk badan baru, dibawa kemenaker dan bagaimana peraturan pemerintahnya, undang-undangnya juga sudah terbit Nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan, Kita lebih banyak diperlindungan soalnya penempatan dan penangganan lebih banyak peran pemda sesuai Undang-undang. Kita tinggal tunggu perpres terbit dan nanti menunggu PP berdasarkan turunan Undang-Undang yang baru disahkan oleh DPR” jelasnya.

Nur Bintang berharap sebagai orang kecil yang menjalankan tugas Negara di Perbatasan, saya berharap orang-orang diatas yang punya kuasa dan kebijakan, bisalah memberikan kebijakan yang berpihak kepada Rakyat dan Masyarakat. karena fungsi dari kita adalah pelayanan kepada masyarakat, saya harap prioritas itu tetaplah diberikan kepada Masyarakat. (Red).

Bupati Nunukan Jamin Kualitas Kerukunan Umat Beragama Cukup Baik

Berandankrinews.com – NUNUKAN – Warta Humas – Seiring dengan perkembangan pembangunan di Nunukan yang cukup signifikan dari tahun ketahun dan mengalami peningkatan, hal tersebut tidak terlepas dari dukungan kerukunan umat beragama di Nunukan. Hal tersebut disampaikan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid SE MM melalui Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Yofie F Wowor saat meresmikan Gedung Yayasan Pendidikan (Yapendik) TK Sion ditandai yang dengan pemotongan pita serta penandatanganan prasasti, pada Minggu (30/6).

Diawali dengan penampilan tarian Dayak dan tarian Toraja yang dibawakan oleh anak anak TK GPIB Sion Nunukan.

Lebih lanjut dalam sambutannya Bupati Nunukan menyampaikan bahwa dengan berdirinya Gedung Yayasan Sekolah (Yapendik) GPIB TK Sion Nunukan ini kiranya bukan hanya simbol dari majunya perkembangan Jemaat Sion di Kabupaten Nunukan, tetapi juga menjadi bukti bahwa kualitas kehidupan beragama di Kabupaten Nunukan terus meningkat.

“Salah satu modal dasar terpenting bagi kita semua yaitu membangun Kabupaten Nunukan menjadi lebih baik, lebih sejahtera dan lebih maju,”Jelasnya.

Yofie mengajak masyarakat Kabupaten Nunukan, khusus nya jemaat GPIB Sion Nunukan, untuk menjadi bagian terdepan, saling bahu membahu untuk membangun Kabupaten Nunukan ini menuju masyarakat yang sejahtera dan mandiri.

Di tambahannya, kemandirian yang lahir dari masyarakat yang mampu berfikir secara dewasa untuk menata kehidupan dan masa depan yang lebih baik serta dengan berperan aktif menjaga kondusifitas daerah melalui pembinaan mental dan spiritual umat sehingga harmoni kehidupan bermasyarakat akan semakin lebih indah.

Setelah penandatanganan dan pengguntingan pita, Yofie F Wowor dengan didampingi oleh Pendeta. majelis Gereja dan Panitia Pembangunan dan Tim Kerja Peresmian Gedung Yapendik GPIB TK Sion Nunukan melanjutkan dengan meninjau seluruh ruangan TK Sion. Dalam peninjauan tersebut Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan ini mengungkapkan bahwa memulai dalam melakukan Pembangunan itu sebenarnya tidak susah tetapi kesadaran kita masing-masing lah untuk merawatnya yang paling sering terabaikan sehingga diharapkan bangunan yang telah selesai ini dapat segera digunakan dan daoat terus terpelihara. (hms)

Bupati Bantu Ralf Felix, Anak Penderita Hidrosepalus Segera Jalani Operasi di Tarakan

Berandankrinews.com-Nunukan, Ralf Rafelix, bocah berusia 4 tahun penderita Hidrosepalus yang beberapa saat lalu bersama ibunya bertemu Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid dan kemudian mendapat perawatan intensif di RSUD Nunukan akhirnya kemarin, Kamis (27/06) bersama kedua orang tuanya, pasangan Damianus dan Ana Maria berangkat ke RSUD Tarakan untuk dirujuk dan dilakukan operasi pada kepalanya tersebut.

Terkait rencana keberangkatan Felix tersebut, Pemkab Nunukan melalui Bagian Kesra Setda Nunukan memberikan bantuan biaya transportasi dan biaya hidup selama di Tarakan. Hal tersebut dibenarkan oleh Kabag Kesra Sekretariat Daerah Kab. Nunukan H Tuwo, S.Pd saat dikonfirmasi Warta Humas.

“Untuk bantuan transportasi dan biaya hidupnya sudah cair dan sudah masuk di rekening, jadi sudah bisa ke Tarakan untuk rencana operasinya”, tuturnya.

Kemarin pagi Pukul 07.40 dengan menggunakan speedboat Tri Putri Tunggal Dewi, Felix dengan digendong oleh ibunya dan didampingi ayah dan juga adiknya yang masih balita berangkat menuju ke Tarakan. Setiba di Tarakan dengan difasilitasi oleh Staf Perwakilan Pemkab Nunukan Felix berserta orang tuanya diantarkan ke RSUD Tarakan untuk mendapat perawatan intensif.

Saat dihubungi Warta Humas hari ini Jumat (28/06), Ana Maria menjelaskan bahwa Felix sudah berada di ruang perawatan RSUD Tarakan sejak kemarin.

” Tadi malam informasinya sudah mau dioperasi ini hari, cuma karena paru – parunya ada dahak mau dibersihkan dulu, jadi nanti kalau sudah sembuh dan sudah bersih dilanjut ke operasinya”, tutur Ana Maria menjelaskan.

Untuk lebih meringankan beban hidup selama di Tarakan, Pemkab Nunukan juga menfasilitasi akomodasi melalui Kantor Perwakilan Pemkab Nunukan di Tarakan. Hal itu dibenarkan oleh Kasubag Humas Setda Nunukan Redemptus Darus Trisada S.IP

” Kita juga minta dukungan akomodasi ke Kantor Perwakilan Nunukan di Tarakan sehingga bisa turut membantu mengurangi beban hidup selama di Tarakan”, tutur Titus panggilan akrab Kasubag Humas Setda Nunukan.

Untuk biaya perawatan dan operasi di RSUD Tarakan sendiri telah ditanggung oleh BPJS.

Aksi sosial kerap dilakukan oleh Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, selain membantu pembayaran BPJS dan biaya transportasi untuk Rafelix, Bupati Nunukan juga pernah menerbitkan surat edaran Peduli Yakomina yang ditujukan kepada instansi pemerintah dan sekolah sekolah. Yakomina sendiri adalah mahasiswi kurang mampu asal Nunukan yang sedang sakit dan membutuhkan biaya kesehatan di Jiangsu,Tiongkok.
(humas)